Chapter 15

957 81 0
                                    

Setelah dari pengadilan, pada sore hari, Charn pergi ke apartemen Nawin tanpa memberitahu pacarnya itu.

Setibanya Charn di apartemen Nawin, Nawin membuka pintu dan sangat terkejut melihat kedatangan Charn

"Kenapa kamu terkejut begitu? Seperti melihat hantu saja. Seharusnya kamu senang aku datang ke sini" ucap Charn

Nawin berusaha menenangkan dirinya, "Kenapa tidak bilang kalau mau ke sini?"

"Kalau aku telepon, memangnya kamu mau mengangkat panggilannya? Kalaupun kamu mengangkat panggilannya, kita juga hanya berbicara sebentar" jawab Charn

"Maaf, aku sangat sibuk. Kalau begitu, masuk saja ke dalam" ucap Nawin sambil menarik tangan Charn untuk masuk ke apartemennya

Charn melihat kamar Nawin berantakan, banyak barang-barangnya yang berserakan di berbagai tempat.

Ketika Charn sedang melihat-lihat keadaan apartemen Nawin, Nawin berkata, "Sayang, aku mandi dulu ya sebentar, kamu tunggu di sini"

Nawin pergi ke kamar mandi dan Charn berinisiatif untuk merapikan kamar pacarnya itu.

'Biasanya apartemen Nawin tidak berantakan seperti ini' pikir Charn sembari merapikan barang yang berserakan.

Saat Charn merapikan area meja nakas, tak sengaja Charn menjatuhkan beberapa dokumen dan kertas-kertas yang ada di meja tersebut.

Charn mengambil dokumen yang terjatuh dan bingung ketika melihat amplop cokelat. Entah mengapa, rasa penasaran Charn meningkat ketika melihat amplop tersebut.

'Ini... foto USG kehamilan? Foto USG milik siapa ini?' pikir Charn ketika melihat foto USG kehamilan berada di dalam amplop cokelat itu

Charn semakin penasaran dan membongkar semua isi amplop, kertas lain terlihat oleh Charn dan ternyata itu adalah surat

"Nawin, tanggung jawab atas bayimu, ini darah dagingmu. Kau tak bisa secara sepihak meminta agar aku aborsi bayi yang tak bersalah ini" ucap Charn dengan suara pelan saat membaca surat yang ditulis oleh seseorang yang meminta pertanggungjawaban Nawin

Air mata mulai mengalir dari mata indah Charn, ia menggelengkan kepala, berharap agar semua yang ia lihat adalah salah paham namun satu lembar lainnya yang terdapat di dalam amplop tersebut seakan membuat dunia Charn runtuh, Charn melihat foto Nawin bermesraan dengan perempuan lain.

Charn memperhatikan wajah perempuan yang ada di dalam foto tersebut, Charn terkejut ketika menyadari siapa sebenarnya perempuan yang ada di sebelah Nawin pada foto itu.

'FERN?!' Charn terduduk lemas saat melihat foto Fern dan Nawin bermesraan.

Semuanya seakan menjadi jelas, seakan menjadi masuk akal.

Fern, pacarnya Tin yang meninggal dan membuat Tin menjadi tersangka pembunuhan.

Fern, yang meninggal karena bunuh diri dalam keadaan hamil.

Charn tak bisa menahan air matanya lagi, Charn membatin, 'Nawin, ini semua tidak benar, kan? Janin di kandungan Fern, bukan anakmu, kan?'

Charn berusaha dengan keras untuk menyadarkan diri, berusaha untuk bangkit dan mencari bukti agar ia memperjelas semuanya. Charn menaruh kembali kertas-kertas itu ke dalam amplop dan mengembalikan ke tempat semula agar Nawin tidak curiga. Selagi Nawin mandi, Charn memanfaatkan waktu untuk mencari sesuatu agar dapat diuji tes DNA pada janin Fern yang masih di simpan di forensik.

Charn melihat di sekeliling kamar Nawin dan melihat beberapa helai rambut Nawin yang berjatuhan di lantai. Charn segera mengamankan beberapa helai rambut Nawin agar dapat diuji kecocokannya dengan janin di kandungan Fern.

You Can Always Trust MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang