Chapter 6

1.1K 87 2
                                    

Tin tidak memiliki pilihan lain, selain percaya pada ucapan James. Ia tak tau lagi pengacara yang dapat membelanya dalam kasus ini.

Tin menghubungi kantor firma hukum pengacara Charn dan asisten Charn berkata mereka akan segera pergi ke rumah Tin.

Tok... Tok... Tok...

Setelah menunggu hampir 1 jam, terdengar ketukan pintu dari luar rumah. Tin segera membuka pintu, diikuti oleh James di belakangnya sedangkan neneknya Tin tidak ikut menemani karena harus berjualan.

Ketika pintu terbuka, terlihat Charn yang terlihat sangat rapi, mengenakan kemeja dan jas.

"Dia siapa?" James bertanya sambil menunjuk orang di sebelahnya Charn

"Oh, perkenalkan nama saya Wit, asisten pengacara Charn yang tadi menerima telepon dari Tin" jawab Wit

"Oh, perkenalkan nama saya Wit, asisten pengacara Charn yang tadi menerima telepon dari Tin" jawab Wit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tin segera mempersilahkan Charn dan Wit untuk masuk, "Silahkan duduk. James, ambilkan minuman untuk mereka. Cepat sana"

Mereka pun duduk di ruang depan, membicarakan mengenai kasus yang akan mereka tangani sedangkan James ke dapur untuk menyiapkan minuman.

Charn memberikan kartu namanya pada Tin, "Saya akan memulai perkenalan secara formal. Saya Charn Sangsathienpong dan yang di sebelah saya ini Phi Wit, asisten kepercayaan saya."

Tin tersenyum, "Saya Tin Koetkasin, senang bertemu dengan kalian"

Tak lama, James datang menyuguhkan minuman kepada mereka bertiga dan duduk di sebelah Tin.

Tin merangkul bahu James, ia pun berkata pada Charn dan Wit, "Oh, dan ini namanya James"

James hanya senyum terpaksa, saat ini jantungnya sangat berdebar. Ia tak tau apakah sekarang keputusannya adalah hal yang tepat atau tidak. Tetapi yang James tau, papanya pasti membantu daddy nya dalam kasus ini.

Tin akhirnya memulai diskusinya, "Jadi, saat ini saya dituduh sebagai pembunuh Fern Nopjira Lerkkajornnamkul. Saya berani bersumpah bahwa saya tidak membunuhnya, tetapi semua orang tidak berpikir begitu. Mereka menuduh saya hanya karena saya orang terakhir yang bertemu dengannya dan sempat bertengkar. Pengacara sebelumnya juga tidak berani untuk melawan pihak Fern hanya karena dianggap mereka sangat berkuasa"

Charn menganggukkan kepalanya pelan, "Sebenarnya kami sudah mendengar desas-desus mengenai kasus ini karena kasus ini cukup banyak dibicarakan di lingkungan sekitar. Mungkin karena Fern dari keluarga yang cukup berpengaruh jadi banyak orang yang menaruh perhatian pada kasus ini."

"Lalu apa strategi yang akan kita lakukan untuk melawan pihak Fern?" tanya Tin

"Tin, ketika mendengar mengenai kasusmu dan lawannya. Sebenarnya kau bukan dalam posisi yang diuntungkan, jika salah langkah sedikit saja, kau bisa benar-benar di penjara atau bahkan bisa dalam situasi yang lebih buruk. Lihat saja, keluarga Fern memiliki banyak uang, mereka memiliki kuasa yang besar" ucap Charn

Tin mengernyitkan dahi mendengar perkataan Charn, "Apa maksudmu? Langsung ke intinya saja, jangan bertele-tele"

Charn tersenyum menyeringai, "Yang kumaksud adalah agar kau mengalah saja, pura-pura mengaku bahwa kau yang membunuh Fern. Tenang saja, aku sebagai pengacaramu, akan meminta keringanan hukuman karena kau sudah menyerahkan diri ke kepolisian."

Tin menggebrak meja dan sangat marah, "Pengacara macam apa kau ini!? Aku tak bersalah sama sekali, kenapa harus mengaku atas hal yang tak kulakukan!?"

Dengan tenang, Charn berkata, "Tin, dengarkan aku. Kau lihat sendiri, kan? Keluarga Fern adalah orang yang memiliki uang dan kekuasaan. Tak ada yang mampu mengalahkan mereka. Kalau kau tak mau mengalah, kau tak tau hal gila apa yang mungkin bisa mereka lakukan padamu"

Tin yang sedaritadi mengepalkan tangannya, ia langsung mencengkram kemeja Charn, "Kau mempelajari hukum tapi tidak percaya hukum"

Wit berusaha melepaskan cengkraman itu tetapi cukup sulit karena Tin mencengkram dengan kencang, namun Charn masih dengan tenang berkata, "Bukankah dunia kita memang seperti ini? Jika ingin benci, benci saja dunia ini"

James sangat terkejut mendengar perkataan papanya, ini bukan seperti papa yang selama ini James kenal. James seperti melihat orang yang berbeda.

James memegang tangan Tin yang mencengkram kemeja Charn, "Phi Tin, lepaskan dulu cengkraman ini. Kita bicara baik-baik"

Perlahan Tin melepaskan cengkramannya dan berusaha untuk tenang kembali dengan mengatur napasnya.

James berkata pada Charn, "Phi, aku tau Phi bukan orang yang seperti ini. Phi bukan orang yang jahat"

Charn tersenyum meremehkan, "Kau tau apa tentangku? Kau tak tau apa-apa, bahkan ini pertemuan pertama kita"

James sedikit tersadar, ia tak tau apa-apa tentang masa lalu daddy dan papanya. Selama ini, James selalu berusaha menghindar dari orang tuanya karena malu. James bahkan tak tau kalau Charn pernah menjadi orang yang tak percaya dengan hukum.

James berusaha menyadarkan dirinya, ia berkata, "Phi Charn, seberapa besarpun kuasa seseorang, ia tak akan pernah bisa melawan kebenaran"

"Memangnya siapa yang berkata seperti itu?" tanya Charn

"Ehm.. Papaku"

"James, katakan pada papamu. Dunia ini tidak semudah itu. Kalau memang semudah itu, semua penjahat akan sangat mudah ditangkap"

'Papaku itu kan Phi Charn' batin James

James membalas ucapan Charn, "Sudahlah, lupakan tentang itu, papaku sedang berada di tempat yang jauh. Eh, bukan, dia dekat, tapi juga jauh. Arghh, pokoknya lupakan itu. Yang harus Phi Charn tau, papaku pernah bilang, kebenaran tidak bisa dibeli oleh uang dan kuasa, kebenaran itu sebenarnya tidak pernah pergi kemanapun. Pertanyaannya, apakah kita mau melihat dan mencari kebenaran itu atau sebenarnya mata kita sudah tertutup oleh uang dan kuasa tadi"

Setelah mendengar itu, Charn berdiri dari tempat duduknya, merapikan kemeja dan jasnya, "Kalau begitu, katakan pada papamu bahwa semua itu hanya omong kosong"

Kemudian Charn melihat ke arah Tin, "Pikirkan tawaranku dengan baik, Tin. Pura-pura saja seakan kau pembunuhnya, aku akan membantumu untuk mendapatkan pengurangan hukuman. Itu pilihan terbaik bagimu sekarang dalam melawan orang berkuasa seperti keluarga Fern"

Charn dan Wit segera beranjak pergi dari tempat itu meninggalkan Tin dan James yang terdiam. Semua yang Charn katakan, di luar ekspektasi mereka.

Ketika tersisa Tin dan James di ruangan tersebut. Tin marah ke James, "Kau bilang dia pengacara yang selalu membela kebenaran. TAPI APA!? Dia bahkan lebih buruk dari pengacara sebelumnya"

"Phi, tapi setauku dia bukan orang seperti itu. Dia selalu membela kebenaran, dia pengacara yang berani" ucap James

"Lalu apa yang kita lihat tadi? Kau pikir itu contoh pengacara yang membela kebenaran?"

James berkata dengan putus asa, "Phi, tapi ..."

"Sudahlah, aku tau kau mencoba menjebakku karena aku beberapa kali memarahimu. Sebenarnya kau benci padaku dan ini bentuk balas dendammu, kan!?"

"Phi Tin ..."

Tin segera meninggalkan James sendirian di ruangan itu.

James menunduk dan mengacak rambutnya, "Kenapa semuanya jadi begini?"

*

**

***
Bersambung...

You Can Always Trust MeWhere stories live. Discover now