06.

2 1 1
                                    

Sudah berjam jam Evalia berjalan di fog Forest yang di lihat hanya pohon dan kabut yang bertebaran dimana-mana hanya kicau burung juga suara Serang yang menghiasi perjalanan

"Apa aku tidak lelah berjalan Berjam jam!!" Ucap Evalia terbata bata

"Huhh... Baru sebentar sudah lelah" ucap Ervan duduk di sebuah batang kayu yang tumbang

"Sebentar kata mu!!" Gerutu Evalia duduk di sebelah Ervan

"Hmm..... Akhirnya aku duduk juga" ucapnya lega

"Apa lelah?" Tanya Ervan

"Iya aku lelah, apa lagi berjalan jauh seperti ini!!"

"Tapi bentar lagi sampai, apa kau ingin ku gendong?"

"Tidak! Kau jangan modus ya pada ku!!" Evalia menatap garang

"Lagi pula di sini tidak ada siapa-siapa, tidak ada yang melihat, tidak masalah bukan kal......" Ucapannya terpotong

"Suttt....... Jangan berbicara pada ku! Aku tidak mendengarnya" Evalia menutup mata dan menutup kedua telinganya

"Apa kau takut aku modus pada mu?" Bisikkan Ervan masih di dengan di balik telinga nya

"Jangan berani mendekati aku mesum!!" Pekiknya menggeser duduk nya jauh dengan wajah memerah

"Ada apa dengan mu apa kau sakit? Wajah mu memerah hahahah......." Tawa Ervan lepas. Tapi tidak dengan Evalia yang memasang wajah cemberut

"Jangan manyun gitu nanti aku cium loh" ledek Evalia

"Diamlah!!, Ayo lanjutkan perjalanan" Evalia berjalan meninggalkan Ervan

"Hey.... tunggu!" Pekik Ervan pergi mengikuti Ervan

🌹🌹🌹

Hanya beberapa menit saja Evalia sampai di rumah kecil yang tak terlihat penghuninya, tapi masalahnya rumah itu sangat rapi padahal terletak di hutan yang jauh dari pemukiman

Hanya beberapa menit saja Evalia sampai di rumah kecil yang tak terlihat penghuninya, tapi masalahnya rumah itu sangat rapi padahal terletak di hutan yang jauh dari pemukiman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rumah lama Ervan

"Ini rumah siapa?" Tanya Evalia

"Ini adalah tempat ku, di sini dulu aku menghabiskan waktu bermain ayah dan ibuku juga kakak ku kami bahagia di sini sampai_" Ervan belum selesai berbicara ucapnya terpotong dan menatap langit sore

"Kau punya kakak?"

"Iya dia kakak perempuan ku tapi sifatnya tidak seperti keluarga ku"

"Apa maksudmu?"

Ervan terdiam menatap langit

"Tidak usah di ceritakan jika itu sulit" balas Evalia

"Hmmm suatu saat akan ku ceritakan semuanya dan aku harap kau tetap percaya pada ku" jelas Ervan masuk ke dalam gubuk

"Apa maksudnya dengan kalimatnya?" Evalia bertanya tapi di acuhkan

Ervan menghilang di balik pintu kamar "ada apa denganmu? Aku ingin tau lebih dari ini" Evalia berjalan masuk

"Ervan?? Apa ku marah pada ku? Apa aku ada salah bicara pada mu? Pekik Evalia di depan pintu kamar

Namun tidak ada jawaban dari orang yang di dalam

"Kemana dia?" Gumanya sendiri dan pergi keluar untuk melihat sekitar ada sebuah lukisan di dinding yang tertutup kain berwarna putih yang cukup tebal

"Ini apa?" Gumam ku mendekat ke arah

Ceklek

"Evalia sidang apa kau?" Tanya Ervan yang tiba-tiba keluar dari kamar

"Tidak aku hanya ingin melihat lukisan ini" tunjuknya

"Jangan kau sentuh lukisan itu, dia sudah usang dan mudah rusak!" Peringat Ervan datar

'ada apa denganmu, apa dia masih memikirkannya tentang kakaknya?' ucapnya dalam hati saat melihat Ervan pergi keluar rumah.

"Aku tidak mengerti apa yang di pikirkan nya" lirih Evalia

Krukkk krukkk

"Waduh,, ini perut yaa.. tapi tak apa aku akan masak untuk ku dan untuk nya" di akhir kalian Evalia tersenyum senang

🌹🌹🌹

Evalia yang sibuk akan masakan dan bergelut dengan peralatan di dapur yang cukup lengkap. Berbeda halnya dengan Ervan yang pergi entah kemana Evalia tidak tau dia kemana tapi.......

"Hey.... Apa yang kamu lakukan di rumah lama nak?" Tanya seorang wanita parubaya yang cantik

"Tidak aku hanya ingin memastikan sesuatu" balas seorang pria

"Sesuatu apa?"

"Apa dia yang di ramalkan" jawab pria itu

Wanita parubaya itu membulatkan matanya karena kaget

"Nak di sini ada kakak mu_"

"Wahh... Adik kecil menyembunyikan sesuatu?" Tanya wanita yang baru aja masuk

"Tidak ada yang menyembunyikan sesuatu dari mu" datar jawab pria itu kagi

Plasss

Brak

Magic keluar dari tangan gadis itu membuat Ervan terpental jauh kebelakang hingga menabrak dinding rumah

"Jang_an kau sen_tuh dia kak!" Ucap Ervan terbatas menahan sakit

"Hahahaha dengan diriku yang lemah ini, ingin menghentikan aku!" Remeh gadis itu

"Damian.... Damian.... Kau berpura-pura menjadi orang asing di depan gadis itu dan mengubah nama mu menjadi Ervan kau kira aku bodoh, ha? Ucap kakak Damian

Wanita parubaya di belakang hanya bungkam karena terkejut, sebelumnya anak gadisnya tidak pernah berbuat kasar

"Tidak usah ikut campur kak!" Peringat Damian

"Aku tidak akan ikut campur asalkan kau bawa dia ke hadapan ku, ku beri waktu satu Minggu untuk membawanya ke istana mood" kakak Damian pun pergi

"Damian kamu berpura pura menjadi orang lain? Tapi mengapa" kaget wanita yang di pangil ibu tersebut

"Aku punya alasan Bu, jangan bertanya alasannya" jelas ku berusaha berdiri walaupun sakit

"Apa kamu mencintai gadis itu Damian?"

Deng

Dunia seakan berhenti pikiran Damian pun ikut berhenti

"Aku tidak tau Bu" balas Damian

"Jika memang benar itu cinta mu kejarlah, ayahmu juga pernah di posisi yang sulit hampir sama seperti kamu"

"Iya Bu aku coba, aku harus kembali Bu"

"Luka mu bagaimana?"

"Tak apa aku akan memintanya untuk mengobati ku"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BUTTERFLY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang