"Tuan Arthur, ada pesanan" Terdengar suara dari luar.

"Mhhh Arthur ahhh pesanan nya datang." Ucap Alzan sembari menjauhkan wajah Arthur.

"Ckk" decak Arthur kesal ia memindahkan Alzan agar duduk di sopa dan ia berjalan menuju pintu.

Alzan ikut berdiri dan berhenti di belakang Arthur

Cklek

Terlihat murid perempuan yang berpenampilan seksi dengan makeup tebal tersenyum genit kepada Arthur.

"Maaf tuan mengganggu waktu nya, ini tadi ada kurir yang mengantarkan ini atas nama tuan." Ucap perempuan itu sembari memberikan 2 kantong kresek besar berisi makanan dan minuman.

"Iya, terimakasih." Ucap Arthur mengambil kantong kresek itu.

Alzan yang berada di belakang itu berdecak kagum.
" hebat banget bisa bawa kresek besar gitu." Gumam Alzan yang terdengar oleh Arthur.

Arthur yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya.

Melihat perempuan itu tidak pergi pergi, Arthur merasa jengah." Ada apa? Mau tip?" Tanya Arthur dan mengambil uang berwarna biru dan memberikan nya kepada perempuan itu.

Perempuan dengan name tag, 'Frecia Hargara' itu gelagapan. "E-enggak kok, tuan sedang sendiri? Mau aku temani?" Tanya Frecia memulai aksi genitnya.

Alzan tidak terlihat karena badan mungilnya tertutup sepenuhnya oleh badan Arthur.

"Tidak, saya tidak butuh jalang" Jawab Arthur menohok.

"Benarkah? Kalau mau aku bisa temani tuan dengan gratis." Ucap Frecia dengan bibir bawah yang di gigit binal.

Alzan yang tidak tahan suaminya digoda oleh jalang seperti itu berjalan ke dalam dan duduk di sopa.

"Nghhh...! Daddy! Apakah sudah?! Aku tidak tahan!" Teriak Alzan membuat Arthur menegang dan Frecia terkejut.

"Tuan ada siapa di dalam?" Tanya Frecia penasaran.

"Shhh Daddy vibrator ini kenapa bergerak semakin kencang? Ughhh dadh!" Desah Alzan menjadi jadi. Dan membuat Frecia semakin penasaran.

Frecia nekat menerobos masuk untuk melihat siapa yang ada di dalam, bersamaan dengan Alzan yang membuka kancing seragam nya memperlihatkan dada yang penuh dengan tanda yang di buat oleh Arthur.

Frecia menganga melihat tubuh Alzan yang penuh bercak merah ke ungu ungu an di tubuh nya.

"Tuan siapa dia?" Tanya Frecia.

" istri ku" jawab Arthur tenang.

Alzan tersenyum penuh kemenangan dan berjalan menuju Arthur dan mengalungkan tangannya ke leher Arthur, dan mengecup bibir Arthur.

"Daddy.. apakah kita akan melanjutkan kegiatan yang terhambat?" Tanya Alzan penuh kelembutan dan rayuan.

Arthur tersenyum tipis mendengar pertanyaan itu" tentu baby, kita akan lanjutkan"jawab Arthur memegang pinggang ramping Alzan.

Mereka berdua menoleh ke arah Frecia yang sudah menjatuhkan rahangnya melihat mereka.

"Tante, bisa tinggalkan ruangan ini? Suami saya sudah tidak tahan" ucap Alzan membuat Frecia tersadar dari keterkejutan nya dan berlari meninggalkan mereka.

Melihat Frecia berlari keluar, Alzan langsung melepaskan tangannya dari leher Arthur, namun Alzan kembali mengalungkan tangannya karena Arthur mengangkat tubuh nya untuk digendong.

Arthur berjalan ke arah pintu untuk menutup kembali pintu dengan Alzan di gendongan nya.

"Bagus gak akting aku tadi?" Tanya Alzan menunduk ke bawah menatap Arthur.

"Akting? Aku kira beneran" ucap Arthur menggoda Alzan.

"Enggak ya! Itu cuma akting biar dia gak ngegoda kamu!" Sentak Alzan memelototi Arthur.

"Semua yang ngegoda kamu bakal kalah sama aku" ucap Alzan

"Apalagi kayaknya itu Jalang nya masih Noob" lanjut Alzan

"Iya iya gak bakal bisa ngalahin kamu." Ucap Arthur mendudukkan dirinya di sopa dengan Alzan yang masih ada di pangkuannya.

"Gak bakal ada yang bisa godain Arthur Alexander kecuali Alzan Alexander." Ucap Alzan dengan bangga.

"Kamu cuma napas aja aku kegoda." Ucap Arthur.

Alzan memukul bahu Arthur" Dasar mesum!"

"Udah ah aku mau makan ayam Geprek, pasti udah rada dingin" ucap Alzan membuka kresek berisi ayam Geprek.

Mata Azlan berbinar melihat ayam yang di baluri oleh sambal berwarna merah yang terlihat pedas.

Tanpa basa basi Alzan mengambil ayam itu dan melahapnya. Mata Azlan semakin berbinar merasakan lidahnya terasa terbakar.

"Oh shh kamu lagi ngapain disini? Harusnya kamu di kantor." Tanya Alzan, ia ingat pertanyaan ini belum di jawab oleh Arthur.

" Aku mau beli sekolah ini. Jadi sekertaris aku lagi rapat sama guru guru" jelas Arthur.

"Buat apa beli sekolah?" Tanya Alzan kaget.

"Gak sih biar kamu aman aja." Jawa. Arthur santai.

"Orang kaya mah beda ya gas ya" ledek Alzan.

"Iya, apapun buat kamu aku bakal usahain." Ucap Arthur mengecup bibir Alzan yang merah merekah karena pedas.

"Jangan lupa minumnya, awas aja nanti kamu sakit perut." Ancam Arthur

"Kenapa? Kalau aku sakit perut kamu gak bisa main?" Tanya Alzan mengejek Arthur.

"Kalau kamu sakit perut, kamu harus di rawat biar cepat sembuh." Ucap Arthur.

"Enak aja di rawat, nanti cuma pegel dikit aja langsung bawa ke tukang spa ya" ucap Alzan dan di balas kekehan oleh Arthur.

•••••

Kan aku bakal usahain buat triple.

Hihihi

Jangan lupa Vote komen buat cerita gaje ini.






MARRIED WITH CEO {BxB}Where stories live. Discover now