CHAPTER 10: PART 2 - LOVESICK

Mulai dari awal
                                    

Pemuda itu menganggukkan kepalanya. Setelah itu Shota terlihat mengambil sesuatu dari dalam saku jas berwarna navy. Jeno menaikkan sebelah alisnya saat pemuda itu mengulurkan tangannya dengan tiga permen lolipop digenggaman. 

Tanpa mengeluarkan suara, Jeno menunjuk dirinya sendiri sebagai sebuah pertanyaan jika pemuda bernama Shota itu menawarkan permen lolipop pada Jeno. Melihat Shota menganggukkan kepalanya penuh semangat, Jeno menerima tiga permen lolipop dengan rasa yang berbeda-beda itu dan memasukkannya ke dalam saku celana.

"Terima kasih." beberapa orang yang melewati lorong terlihat mulai berbisik kecil, bahkan Jeno juga sangat yakin jika Karina, Eric dan Ryujin tengah mengintip di balik pintu ruang latihan karena Jeno bisa merasakan ada sedikit bagian pintu yang mengenai punggungnya. "Lebih baik kau pergi sekarang."

Shota menganggukkan kepalanya paham. Dengan kecepatan penuh pemuda itu berlari menuju jalan yang terarah pada ruang vip. Meninggalkan Jeno yang hanya menghembuskan napasnya berat. Jeno bukan tipe orang yang tidak peka. 

Dari sikap Shota, cybertech figther itu bisa menangkap jika pemuda dari kalangan atas itu tengah berusaha mendekatinya secara romantis. Sebenarnya Jeno tidak begitu tahu bagaimana ia harus merespon. Hati milik Jeno sendiri sudah terisi penuh oleh seseorang yang sekarang justru menjalin hubungan dengan pria yang Jeno yakini tidak benar-benar mencintainya. Rasanya sulit untuk mengosongkan hatinya sendiri, bahkan saat seseorang ternyata secara terang-terangan menujukkan ketertarikannya pada Jeno.

Pintu ruang latihan terbuka menunjukkan kedua teman dan kembarannya yang menatap terheran. Setelahnya melirik kesekitaran, memastikan jika pemuda yang menemui Jeno pergi. Karina membulatkan matanya lalu memukul bahu kembarannya itu, "Dari mana kau mengenalnya?"

"Dia sendiri yang menghampiriku di parkiran." Jeno menjawab seadanya.

Mata ketiga orang itu membulat terkejut dengan mulut sedikit terbuka. Sepertinya pemuda itu benar-benar menyukai Jeno, bahkan tidak mempedulikan statusnya sebagai bagian dari kalangan atas. Tanpa merasa malu datang menghampiri Jeno. Bukankah Jeno baru saja mendapatkan jackpot. 

Bagi beberapa orang, ini bisa menjadi kesempatan yang bagus untuk meninggalkan Node dan tinggal di kawasan elit. Tidak peduli walau menjadi seorang simpanan, beberapa orang rela melakukan apapun untuk tinggal dikawasan yang lebih layak.

Sebuah suara membuat keempat orang yang berkumpul di depan pintu melirik kearah sosok manis yang datang dengan kedua tangannya terlihat membawa sebuah plastik berisikan beberapa kue. Ia terlihat memakai pakaian panjang dan sebuah topi hitam, "Siapa yang menghampiri Jeno?"

"Jaemin!" Jeno tidak bisa menyembunyikan senyumannya saat menyadari jika sahabatnya datang kemari, "Kau datang tiba-tiba, mengapa tidak memberitahuku?"

Pemuda tampan itu mendekat kearah sahabatnya yang selalu terlihat cantik. Ia mengambil dua plastik berisikan kue itu lalu memberikannya pada Eric. Secara tidak langsung menyuruh temannya itu untuk menyimpan plastik yang Jaemin bawa. 

Karina membuka pintu ruang latihan lebih lebar karena tahu jika Jeno pasti akan membawa sahabat cantiknya masuk dan duduk bersama mereka untuk beberapa menit. Namun semuanya terdiam mematung saat menyadari jika Jaemin tidak datang sendiri. Mata mereka teralihkan pada sosok jangkung yang baru datang menghampiri mereka.

"Aku datang bersama Sehun." Jaemin mengatakan hal tersebut dengan sangat ringan, bahkan tampak tidak merasa terganggu saat Sezra merangkul bahunya dan memberikan satu kecupan kepala bagian belakang milik Jaemin yang terhalang oleh topi hitam. "Sehun bilang, dia ingin melihat pertarunganmu."






***


Ruangan Direktur Kim, pemilik dari cybertech ring. Ruangan ini Jeno datangi sekali saat ia diterima menjadi bagian dari cybertech figther. Setelah itu, Jeno tidak pernah memasuki ruangan ini, dan siapa sangka ternyata Jeno memiliki kesempatan untuk megunjungi ruangan yang didominasi oleh kayu jati dan beberapa barang mahal juga koleksi-koleksi senjata yang menempel di beberapa dinding. 

CYBERPUNK: THE VARIEGATION BLUE • NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang