Part 11 - Kesempatan

Start from the beginning
                                    

"Kami baik, Budhe," sapa Julia sambil memeluk wanita itu dengan senyum lebar.

"Nak Allen, kamu sudah sembuh, Sayang?"

"Sudah, Budhe." jawab Allen tak kalah ramah seperti Julia.

Dahlia, Budhe Julia pengganti kedua orang tuanya. Dahlia merawat Julia sejak sekolah menengah atas hingga lulus kuliah. Julia hidup mandiri setelah itu dan mereka jarang sekali bertemu.

Dahlia dan suaminya adalah pebisnis sukses yang sangat sibuk dan jarang pulang ke Indonesia.

Terakhir kali mereka bertemu adalah saat pernikahan Julia. Mereka bahkan datang dari Brazil hanya untuk menghadiri acara tersebut.

"Ini pasti Finn?" tebak Dahlia tepat pada bayi di dalam stroller.

"Iya, Budhe."

"Lucunya," ucap Dahlia dengan gemas sambil mencubit pipi Finn pelan.

Finn bangun dan menggeliat, dia merengek manja dan Julia mengeluarkannya dari sana.

"Cucu Budhe besar sekali, sama seperti papanya."

"Iya, Budhe," jawab Julia sambil meletakkan Finn di pangkuan Dahlia.

Dahlia mengagumi bayi itu dan menciumnya gemas. Dia terpesona, bayi yang baru berusia beberapa bulan terlihat lebih besar dari usianya.

"Budhe kapan datang? Pakde ikut?" tanya Julia dengan antusias sambil mengusap bahu Dahlia.

"Iya, ikut. Kami sampai kemarin pagi. Masih capek tapi ada meeting tadi. Ini Budhe beli makanan, Pakde kamu ngambil mobil di basement," jelas Dahlia.

"Berapa lama Budhe di sini?" tanya Allen ikut meramaikan percakapan.

"Paling lama satu bulan. Kalian berdua datanglah ke rumah Budhe. Tadinya Budhe mau telepon, tapi karena udah ketemu di sini. Budhe ngajak sekarang aja. Bawa Finn ke rumah supaya ketemu Pakde."

"Iya, Budhe. Kami akan datang," jawab Allen, mendahului Julia.

Julia memandang tajam pada Allen, namun lelaki itu pura-pura tidak menyadarinya.

"Ya, menginaplah beberapa hari. Budhe mau main sama Finn. Besok atau lusa, Allen sibuk nggak Minggu ini?" tanya Dahlia.

"Nggak, Budhe. Aku baru menyelesaikan proyek, sekarang agak santai," jelas Allen.

"Nah, itu. Ah iya, Budhe nggak bisa lama-lama. Pakde kamu sudah menunggu."

"Ya, Budhe. Besok saja kami bertemu Pakde."

"Budhe tunggu ya, ini Pakde kamu sudah menelepon," ujar Dahlia sambil memutar bola mata.

Julia segera mengambil Finn dari pangkuan Dahlia yang sedang menerima telepon. Wanita itu pamit pergi dan mengingatkan pada pasangan muda itu agar tidak lupa datang berkunjung ke rumahnya.

Setelah Dahlia pergi, Julia segera menunjukkan wajah kesal pada Allen karena sikap lelaki itu yang bersedia datang bersamanya.

"Apa maksud kamu? Sekarang kamu berpura-pura baik di depan Budhe?" ucap Julia tanpa menyembunyikan emosinya.

"Aku akan memperbaiki hubungan kita. Besok kita ke rumah Budhe kamu," jelas Allen dengan senang, dia memiliki kesempatan untuk memperbaiki hubungan mereka lagi.

"Kamu benar-benar luar biasa," sindir Julia sambil tersenyum. "Kemarin menuduhku penipu, besok apa lagi?"

Allen terdiam, membuat Julia kehilangan selera makan. Dia meminta pegawai restoran untuk membungkus makanannya.

Pegawai restoran melaksanakan tugasnya, meskipun bingung karena harus membungkus makanan sebelum disajikan di meja.

"Julia, beri aku kesempatan kali ini. Kita sudah berjanji sama Budhe Dahlia akan datang besok."

"Aku akan berbicara dengan Budhe dan Pakde," ucap Julia dengan tegas.

"Julia, tolong, jangan lakukan ini. Aku sudah berjanji pada Budhe dan Pakde kamu,"

"Itu masalah kamu," jawab Julia enteng. Dia bangkit dari kursi saat pegawai restoran memberikan makanan yang sudah dibungkus.

"Kali ini aja, aku berjanji, hanya kali ini," pinta Allen sambil memohon kepada Julia. Dia agak memaksa mengambil alih stroller dari Julia karena wanita itu kesulitan membawa barang-barangnya. "Aku akan mengantar kamu ke mobil. Di mana kamu parkir?"

Allen tampaknya tidak akan berhenti, Julia terpaksa memberikan kunci mobilnya pada lelaki itu.

Allen dengan pasti memastikan Julia menunggu dengan tenang di lobi sebelum pergi ke basement. Julia menggoyangkan mainan di atasnya agar Finn tetap tenang. Bayi itu terlihat gelisah dan mengeluarkan suara kecil yang khas.

Beberapa saat kemudian, Allen kembali, memarkir mobil Julia di depan lobi. Dengan cekatan, dia membantu Julia memasukkan barang-barangnya ke bagasi dan Finn beserta stroller-nya ke jok belakang mobil.

"Aku akan mengantar kamu pulang," ucap Allen sambil membuka pintu penumpang untuk Julia.

Julia menunjukkan ekspresi kesal karena, seperti yang diduga, Allen tidak berniat berhenti begitu saja.

"Nggak perlu!"

"Sekalian,"

"Kamu nggak perlu ikut besok kalau mau mengantarku sekarang!" tekan Julia memberikan ancaman.

Allen tetap menunjukkan wajah tenang meskipun di dalam hatinya, perasaannya sedang senang. Julia akhirnya memperbolehkan Allen untuk ikut ke rumah Budhenya besok.

"Baiklah, kamu hati-hati," pesan Allen sambil menutup pintu.

Dia mengelilingi bagian depan mobil dan membuka pintu kemudi untuk Julia, mempersilakan wanita itu masuk dan meninggalkan mal.

***

Jakarta, 09 Desember 2023

Hello, kalian bisa baca duluan novel ini di Karyakarsa. Harganya murah meriah.

 Harganya murah meriah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


BROKEN VOWWhere stories live. Discover now