Part 10 - Teka-teki

Começar do início
                                    

"Biarkan aku menggendongnya sebentar," pinta Allen.

"Dia nggak menangis, berikan padaku."

"Sebentar saja, Julia."

Julia berhenti memaksa, menarik kembali kedua tangannya, dan menahan napas sesaat. "Tolong pergi setelah itu,"

"Kita perlu bicara,"

Julia mengerutkan dahi, tidak paham. "Apa maksudmu?"

"Bicara tentang kita ..., Finn,"

"Kamu peduli?" sindir Julia sambil tersenyum remeh. "Keputusanku masih sama, aku nggak mau melakukan tes DNA,"

"Bukan itu maksudku. Aku memikirkan hubungan kita selama ini. Aku bingung karena ingatanku hilang,"

"Baru sekarang kamu mengakui ingatan kamu hilang?" potong Julia tegas.

"Aku minta maaf. Sejujurnya aku masih bingung,"

"Pulanglah," usir Julia.

"Tolong bantu aku menemukan ingatanku lagi,"

"Nggak!"

"Kenapa?"

"Kamu seharusnya malu bertanya. Berikan Finn padaku. Silakan kamu pergi dan jangan datang lagi ke sini."

"Aku minta maaf," pinta Allen dengan penuh penyesalan.

Finn merengek manja mendengar perdebatan itu. Julia memaksa Allen agar menyerahkan Finn padanya. Dia menggendong Finn dan bergerak menuju pintu lalu membuka lebar, mengusir Allen dengan tegas.

Allen sangat terkejut, dia berjalan perlahan dan akhirnya meninggalkan apartemen Julia dengan berat hati.

Kondisi hati Julia sedang kacau, dan Allen tidak ingin mengambil risiko dengan melakukan hal yang sama seperti sebelumnya, yaitu membeli makanan dan kembali ke apartemen Julia.

Karena itu, dia langsung pulang dalam keadaan berantakan dan memutuskan untuk tidak pergi ke kantor hari ini.

"Bapak dari rumah Ibu ya?" tanya Zinnia ketika Allen tiba di rumah, wanita itu menemuinya dengan terburu-buru. Dia tampak penasaran dan senang melihat Allen baru saja pulang.

Tentunya Zinnia mendapat kabar dari Seren. Gadis muda itu terkejut melihat Allen tertidur di sofa ruang tamu ketika hendak pergi ke sekolah.

"Saya mau istirahat," kata Allen menolak bicara tentang hubungannya dengan Julia.

Zinnia mengangguk patuh dan sedikit kecewa karena sepertinya hubungan Allen dan Julia belum membaik.

"Maafkan saya, Pak."

Allen meninggalkan ruang tamu menuju ke kamarnya. Dia duduk di sisi ranjang membiarkan pikirannya melayang, mencoba memahami apa yang sedang terjadi. Terlalu banyak pertanyaan dan rasa kebingungan.

Allen terjebak dalam pusaran perasaan campur aduk. Di satu sisi, ada perasaan cintanya pada Julia yang sulit untuk dilupakan. Di sisi lain, ada keraguan dan kebingungan yang melanda setiap pikirannya.

Dia beranjak menuju lemari tempat penyimpanan barang-barang berharga. Allen mengeluarkan semua isinya dan memeriksa satu-persatu.

Dia menemukan banyak sekali kenangan mereka di sana. Beberapa foto ketika berkencan dan liburan. Allen menyimpannya baik-baik meskipun hatinya kala itu sangat hancur.

Dokumen pernikahan dan sertifikat yang ditemukannya membuatnya terkejut. Sudah lama dia menganggap semuanya palsu. Tapi kini, fakta-fakta itu melekat di tangannya, membuatnya bingung dan tidak yakin lagi.

Dia berusaha sekuat tenaga untuk mengingat kembali momen-momen bersama Julia setelah perpisahan mereka, namun semua tampaknya kabur. Pikirannya berusaha menggali kenangan, tetapi sia-sia, dia tidak bisa menemukan jawaban.

Allen merasa terjebak dalam labirin kebingungan dan rasa kehilangan yang teramat dalam. Bagaimana mungkin sesuatu yang begitu penting dalam hidupnya terhapus begitu saja?

Julia tidak mungkin meninggalkan tanpa mencapai tujuannya jika dia benar-benar menipu Allen.

Allen tidak tahu apa yang diinginkan Julia jika dia memang bersikap curang. Jika dia bisa memalsukan dokumen pernikahan, melakukan tes DNA bukanlah hal yang sulit.

Dalam hatinya, Allen merasa yakin bahwa Finn adalah anaknya, namun dia bingung untuk mengakui hal itu.

Allen dengan keras menyangkal kemungkinan Julia melakukan trik baru. Mereka sudah berpisah selama tiga bulan, dan jika bukan karena kegigihannya untuk mengantarkan Julia pulang, Julia bahkan tak mau berjumpa dengannya.

Teka-teki tersebut membuat Allen pusing dan mengalami sakit kepala.

***

Jakarta, 02 Desember 2023

Dukung terus novel ini dan tinggalkan komen kalian ya.

Novel ini bisa kalian baca duluan di Karyakarsa. Sama seperti novel-novel lainnya.

 Sama seperti novel-novel lainnya

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
BROKEN VOWOnde histórias criam vida. Descubra agora