05

230 17 2
                                    

Setelah seharian penuh waktu yang ditunggu-tunggu para siswa akhirnya tiba, dimana mereka dipersilahkan untuk pulang dan istirahat.

"Lo berdua baliknya gimana?"  Pertanyaan dari Arhan ini langsung dijawab oleh kedua temannya itu

"Lupa lo gue bawa motor? Shello ikut sama gue, iyakan Shell?" Kini Juan yang sedang menjawab

"Hm"

"Yaudah gue duluan ya, ditunggu bokap gue dirumah. Dadahhhhhhhh"  Arhan melambaikan tangannya sembari berjalan menuju mobilnya yang tentu saja di dalamnya ada seorang supir yang sudah siap menjemput tuan mudanya itu

"Dah"
"Dah"

"Shell? Lo kenal sama murid baru itu?" 

"Kagak"

"Terus kenapa tadi dia kaya udah akrab gitu sama lo?"

"Akrab dari mananya? Dia aja yang so akrab"  Pertanyaan dari Juan dijawab Shello dengan nada kesal

||


"Bro? Lo serius mau deketin si Shello? Dia tu galak njirr"

"Si Juan lo itu juga galak, ko lo mau deketin dia?"

Keduanya benar-benar tertawa setelah Sadipta mengatakan hal itu, sehari saja sudah cukup untuk membuat keduanya tampak dekat. Ditambah lagi Sadipta bukan orang yang sulit untuk berteman, dan dia dipertemukan dengan seseorang yang sefrekuensi dengannya. Bukankah itu adalah rezeki yang harus disyukuri? Haha


***

Waktu sudah menunjukkan pukul 17:41 WIB, Dan shello memutuskan untuk pergi mencari makanan ditempat langganannya. Walaupun dia anak yang rajin untuk masak tapi tetap saja, ada makanan favorit yang harus dia beli setiap malam. Ditambah lagi ibunya sekarang tidak ada dirumah.

Perjalanan menuju kedai sate bng Ical menempuh waktu sekitar 6 menit dari rumah Shello, dan pemuda ini memilih untuk berjalan kaki daripada harus mengeluarkan motor nya yang sudah ia bersihkan sore tadi. Walaupun jarak yang ia tempuh terbilang cukup dekat tapi tetap saja, komplek tempat Shello tinggal sangat tidak mendukung jika tengah malam, minimnya penerangan serta sedikitnya rumah-rumah membuat perjalanan malam hari sungguh sedikit menakutkan

"Buset ni jalan, serem juga"  Setelah mengatakan itu Shello kembali fokus untuk melanjutkan langkah kakinya. Sampai akhirnya—

"Cowo, kiwkiww mau kemana malem-malem begini?Abang temenin mau?"

Yaaa, itu adalah suara Sadipta. Shello benar-benar lupa jika sekarang setiap perjalanan menuju keluar komplek harus melewati rumah Sadipta terlebih dahulu.

Merasa dikacangi Sadipta kembali bertanya, tapi sekarang ia bertanya sambil berjalan menuju ke arah Shello

"Orang ditanya juga, mau kemana?"

"Cari makan"

"Sendiri?"

"Lo liatnya ada berapa orang disini?"

Jawaban Shello sama sekali tidak membuat Sadipta kesal, justru ia tertawa mendengar jawaban dari seseorang yang menurutnya sangat lucu.

"Gue temenin ya? Serem tau komplek disini, gue aja kemaren malem keluar sendiri liat ada yang putih-putih dipohon gede yang didepan itu"

Oh ayolah, Shello sebenernya takut, biasanya dia akan keluar menggunakan motornya. Tapi karena ia memilih untuk berjalan kaki dan sepertinya tidak ada pilihan lain selain menerima tawaran dari laki-laki menyebalkan didepannya ini.

"Hm"

"Yesss, ayooo"

Perjalanan mereka sangat hening, tidak ada pembicaraan diantara mereka berdua. Tapi tidak untuk Sadipta, dia tidak bisa diam saja ketika ada kesempatan emas seperti ini.

"Lo takut ya?"  Sadipta memberi pertanyaan yang mungkin saja akan mendapatkan jawaban yang tidak sesuai dengan harapannya

"Ga"

"Terus kenapa harus gue temenin?"

"Lo yang nawarin"

"Oh iya, lupa hehe"

"Oiya Shell?"

"Hm?"

"Tipe cowo idaman lo yang gimana?"

"Yang ga cerewet kaya lo"

Setelah mengatakan itu Shello mempercepat langkah kakinya sampai lelaki yang ada disampingnya tadi sekarang berada dibelakangnya.




Makanya jangan cerewet atuh ganteng

Btw karena gua lupa up hari Minggu kemaren, jadi ini gantinya hehe
lgsg up 3Chap

NEXT???

SadiptaShello [[𝗡𝗢𝗠𝗜𝗡]]Where stories live. Discover now