01

430 27 0
                                    

Minggu pagi ini Shello sudah siap untuk keluar melakukan aktivitas yang seringkali ia lakukan, yaitu lari pagi.

Lelaki ini betul-betul sangat memperhatikan kondisi tubuhnya, kesehatannya serta apa saja yang harus ia lakukan supaya badan nya tetap sehat.

"Mi? Shello keluar mau jogging"

"Ga sarapan dulu apa Shell?"

Yes, itu Carin Olivia
Ibu dari sang lelaki tampan bernama Shello Anggara, mereka hanya tinggal berdua dirumah yang terbilang cukup mewah. Ayah shello sudah meninggal sejak Shello masih SMP, lebih tepatnya ketika umur nya menginjak 13 Tahun.

"Mami gimana sih? Yakali orang mau jogging sarapan dulu, sama aja boong dong" Shello mengatakan itu sembari tertawa kecil melihat tingkah ibu nya yang begitu sangat menyayangi anak semata wayangnya itu

"Yaudah deh iya, ntar aja berarti sarapannya"

"Iya mi, yaudah Shello jalan ya"

***

Di sisi lain ada satu lagi lelaki tampan yang betul-betul menguras tenaga orang tuanya untuk mengurusnya.

"DIPTAAAAA"

"Apasih Bun?"

This is Sadipta Pratama, dia memang memiliki wajah yang tampan tapi tidak dengan sikapnya.
Begitu sangat pemalas untuk bangun pagi, bahkan bisa dibilang dia tidak pernah berolahraga. Kalaupun iya itu hanya keinginan ibunya supaya anaknya itu bisa hidup sehat.

"Kamu ga liat apa ini udah jam berapa? Kamu lupa sekarang kita mau kemana?"

Terlihat jelas raut wajah sang ibu yang begitu marah terhadap anak nya yang sangat susah untuk diatur, tapi dibalik itu semua wanita berusia kurang lebih 40 Tahun ini sangat menyayangi anak bandel nya itu.

"Come on Bun, ini masih jam 7 dan Dipta mengantuk"

"Kamu bangun terus mandi atau bunda bakal bilangin ayah kamu"

Mendengar itu tanpa ba bi bu Sadipta beranjak dari tempat tidurnya. Oh ayolah Sadipta memang anak kesayangan, tapi Ayah nya juga sedikit galak menurut Sadipta

"Iya Bunda cantik kesayang nya Sadipta"

Setelah 30 menit berlalu Sadipta turun
kelantai bawah untuk sarapan bersama kedua orang tuanya.

"Morning Ayah, Bunda"

"Morning sayang"

"Bunda cantik banget hari ini" Sadipta memang sangat pintar menggoda ibunya.
biasalah, buaya:)

"Bisa aja kamu, dasar anak nakal"

Setelah mengatakan itu kini giliran Ayah Sadipta yang memulai obrolan dimeja makan

"Sadipta? Kamu ga lupa kan hari ini kita mau kemana?"

"Huftttt, kenapa sih Sadipta harus pindah? Lagian udah enak juga disini"

Yes, Ayah Sadipta berniat untuk memindahkan anak nakal nya itu untuk bersekolah ditempat lain tepatnya di Indonesia.

"No, kamu harus tetep pindah. Kamu itu nakal disini"

"Terus kalo Sadipta nakal ditempat baru Sadipta gimana?"

"Ayah bakal ambil semua fasilitas yang sudah ayah kasih ke kamu, kamu itu sudah dewasa dan Ayah mau yang terbaik untuk kamu. Kamu harus bisa hidup mandiri"

Ah memang sangat rumit, Sadipta itu pria nakal yang sangat nakal, dia seringkali membuat masalah disekolahnya dan terkadang dia juga tidak segan-segan untuk meminum minuman keras

Ayah Sadipta memang sudah tau, belum tentu Sadipta pindah itu akan membuat anaknya berubah. Tapi tidak ada salahnya bukan? dia membiarkan anaknya hidup sendiri dan menjalani hari-harinya sendiri supaya dia bisa belajar hidup mandiri.

***

NEXT?

SadiptaShello [[𝗡𝗢𝗠𝗜𝗡]]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt