Jihyun dan Seokjin tiba dirumah Yeri dan disana juga sudah ada Jaehwan yang duluan tiba.

Seokjin yang melihat kakaknya, langsung berlari menghampiri sang kakak.

"Ken hyunggg... " Teriak Seokjin, ia memeluk Jaehwan dengan erat begitu juga sebaliknya.

"Hanya ken hyung saja nih yang dipeluk. Imo ga dan Yoongi Hyung tidak? " Ucap Yeri

Seokjin melepas pelukannya pada Jaehwan dan beralih memeluk Yeri dan Yoongi Hyung.

"Sayang... Bagaimana keadaanmu? Baik? " Yeri

"Baik Imo. Aku sudah merasa lebih baik. "

"Baguslah kalau begitu. Imo senang mendengar nya. "

"Imo, Tae tae mana? " Tanya Seokjin

"Taehyung ada dikamar nya. Kamu langsung ke kamar nya saja ya. Dia menunggumu sedari tadi. " Jawab Yeri

"Siap Imo. Eomma Hyung, aku ke atas dulu ya." Pamit Seokjin

"Iya sayang. " Jihyun

Seokjin berjalan menuju lantai dua kamar taehyung. Setelah melihat Seokjin sudah naik ke lantai dua. Jihyun, Yeri, Yoongi dan jaehwan memulai pembicaraan mereka.

Jihyun sudah menceritakan secara garis besar rencananya pada Yeri, dan Yeri sudah menyampaikan nya pada Yoongi.

"Kau yakin dengan rencanamu Eonni? " Tanya Yeri pada Jihyun

"Aku yakin Yeri ah. Lagipula sampai kapan aku harus terus menghindari mereka. Kasihan putra putraku juga terutama Seokjin, aku yakin dia membutuhkan ayahnya disaat dia lagi sakit seperti ini, aku tidak ingin egois lagi. "

Jaehwan yang sedari tadi menyimak, belum benar benar mengerti. Karena memang dirinya belum diberitahu.

"Maaf eomma.. Memang rencana apa? " Tanya jaehwan

Jihyun beralih melihat Jaehwan.

"Ken, eomma berencana ingin menemui appamu dan mengatakan soal Seokjin padanya. Bagaimana menurut mu hmm? Apa kau setuju? " Tanya Jihyun pada Jaehwan

Jaehwan tampak terkejut dengan rencana eommanya. Namun tak lama dia tersenyum lembut.

"Kalau itu keputusan eomma, aku akan mendukung eomma. " Jawab Jaehwan

"Kau tidak keberatan nak? " Jihyun

"Tidak eomma. Justru aku bahagia dengan keputusan eomma. Selama ini appa tidak berhenti mencari keberadaanmu, setiap hari dia selalu mengatakan maaf dan menyesal dengan kesalahannya dan yang aku tahu appa juga merasa jika Seokjin adalah anaknya." Jelas Jaehwan

"Benarkah? " Jihyun

"Ne eomma.. Sama seperti ku yang merasakan sesuatu saat pertama kali bertemu dengan Seokjin, appa juga merasakan hal yang sama bahkan mungkin lebih. "

"Baiklah jika jaehwan setuju kita atur untuk pertemuan kalian. Bagaimana Yoongi ah? " Yeri

Yoongi yang dari tadi fokus mendengar sesuatu dari earphone nya, menoleh ke eommanya saat dirinya di panggil.

"Akan ku bantu. " Jawabnya singkat

"Heh.. Kau ini. Kami panjang lebar kau hanya jawab singkat seperti itu. Memangnya dari tadi kau sedang mendengarkan apa? Fokus sekali. " Kesal yeri

"Ahh ini.. Aku sedang mendengarkan rencana busuk dua orang tua yang tidak kau anggap itu eomma. " Sarkas Yoongi

"Hyung  kau menyadap nya? " Tanya jaehwan

"Iya. Dengan bantuan sahabatku tentunya. Aku harus bergerak lebih cepat dari mereka untuk melindungi Jihyun Imo dan Seokjin dari mereka. " Jawab Yoongi

"Dan jaehwan ah, aku akan mengatakan rencana mereka terhadap dirimu dan paman. "

"Apa? " Jaehwan

"Mereka ingin bersikap lebih keras terhadap mu dan juga paman, bahkan dengan bodohnya mereka ingin mengurung kalian dirumah. Konyol bukan.. Cara basi. " Yoongi

"Lalu, aku harus bagaimana Hyung? Kalau aku dirumah lalu dikurung dengan mereka. " Jaehwan

"Ya tidak usah pulang. Gampang kan. " Yoongi

"Maksudmu aku tinggal dirumahmu sementara? "

"Kalau kau mau. Begitu juga dengan paman. Daripada kalian dikurung seperti  bocah. " Yoongi

"Kalau kau mau, tinggal bersama eomma tidak apa apa nak. " Tawar Jihyun

"Bolehkah eomma? "

"Tentu."

"Tapi kalau appa nanya gimana? "

"Tinggal kau bilang saja, kalau kau dirumah jimin. Tapi jangan setiap hari, setidaknya sebelum samchon dan Imo Bertemu, kau tidak boleh setiap hari dirumah Imo. " Yoongi

"Baiklah kalau begitu. Aku setuju. Akan ku katakan pada appa dan JiMin dulu. " Ucap Jaehwan bahagia

"Jadi kapan waktu yang pas buat kalian bertemu? " Yeri

"Minggu depan saja bagaimana? " Saran Yoongi

"Kenapa minggu depan Hyung, itu terlalu lama. " Keluh jaehwan

"Aku harus menyelidiki kakek dan nenekmu dulu, dan memastikan pertemuan mereka tidak ada ikut campur orang tua itu. Dan aku ingin bermain sebentar dengan mereka. " Yoongi

"Ishh.. Mereka juga kakek dan nenekmu ya. " Jaehwan. Yoongi hanya mengangkat bahu nya tidak peduli.

.
.
.
.

Sementara itu di kamar Taehyung, Seok Jin dan Taehyung sedang fokus bermain PS.

"Yak.. Tae tae kau curang.. " Seokjin

"Aku tidak curang jin. Memang begitu cara mainnya. " Taehyung

"Ishh.. Sedari tadi kau mengambil senjataku. "

"Kau saja yang tidak bisa mengambilnya, makanya ku ambil. "

Seokjin kesal, sedari tadi main dia selalu kalah. Saat fokus bermain, Seok Jin kembali merasakan sakit di kepalanya dan cairan merah keluar dari hidung bengirnya.

"Aushhhhh... Ssst.. " Rintih Seokjin ketika merasakan sakit di kepala nya.

"JIN!!!!! "

Taehyung mengambil tisu dinakasnya dan membantu Seokjin untuk mengelap darahnya.

"Sebentar aku panggilkan Imo dulu. Tahan ya.. " Taehyung berlari ke lantai bawah untuk menemui Jihyun.

"Imooooo.... " Teriaknya

"Ada apa tae? Kenapa kau terlihat panik seperti itu. " Yeri

"Jin.. Jin.. Kambuh eomma.. "

Jihyun, Yoongi, dan Jaehwan segera berlari ke kamar Taehyung.

Setiba dikamarnya, dapat dilihat oleh mereka, Seokjin yang mulai lemas dan wajahnya menjadi pucat.

"JIn..!!! "

.
.
.

Tbc

Jangan lupa vote and comment nya yaa.. 😄
Terimakasih..
Follow akun aku yang belum follow.. See you



One day SoonWhere stories live. Discover now