"Tolong tolak perjodohannya,Pak. Aku masih muda." - Lalisa Eleanor.
"Maksudmu,aku sudah tua bangka begitu?" Vee Arcyan.
Bagaimana jadinya Dosen-Mahasiswi dengan sifat bertolak belakang di paksa menikah? Catet,DI PAKSA.
"Dimana adikku?"tanya Vee yang baru menyadari kalau ia tidak melihat adik perempuannya.
"Dia ada di kamar."
Pria itu mengangguk lalu melenggang pergi,Vee berlari kecil naik ke atas lalu berdiri di depan pintu kamar adik bungsunya,mengetuknya sebentar sebelum membuka pintu kamarnya.
"Alice.."
Gadis yang di panggil Alice itu menoleh dan langsung berlari kecil memeluk kakak laki-lakinya ini.
"Aku merindukanmu,Kak Vee."
"Aku juga merindukanmu."balas Vee memeluk erat adiknya ini.
Alice melepaskan pelukannya. "Calon kakak iparku akan datang hari ini kan,kakak cepatlah bersiap. Kau harus terlihat tampan dan mempesona agar kakak iparku langsung jatuh hati padamu."celetuknya.
Vee terkekeh lalu mengacak rambut Alice. "Kau ini ada-ada saja,kalau begitu aku ke kamar dulu. Kau juga bersiaplah,kata Ibu sebentar lagi mereka akan datang."ucapnya kemudian melangkah keluar dari kamar adiknya ini.
▪︎ Hello,Mr.Lecture ▪︎
"Nyonya,tamunya sudah datang."ujar salah satu pelayan yang membuka pintu.
Naomi yang tengah duduk langsung mendirikan tubuhnya dan berlari kecil kearah pintu,perempuan paruh baya itu langsung menyambut kedatangan Matthew,Marie berserta kedua putra-putrinya.
"Silakan duduk."kata Naomi mempersilakan mereka semua duduk di ruang tamu.
Clara selaku anak perempuan Marie menatap sekeliling lalu kembali menatap Naomi. "Dimana Kak Vee,Aunty?"tanyanya.
"Kenapa kau mencari kakakku?"tanya Alice dengan nada tidak suka.
"Alice!" Naomi mendelik kearah Alice lalu kembali tersenyum kearah Vee. "Dia ada di atas,sebentar lagi juga akan turun."jawabnya.
Tak berapa lama Vee turun bersama sang Ayah menghampiri ruang tamu,baru saja ia ingin duduk Clara sudah lebih dulu menghampirinya dan memeluknya tiba-tiba membuat semua orang yang disana terkejut.
"Kak Vee,aku merindukanmu."kata Clara.
Vee mendesah lalu melepas paksa pelukan Clara dan tersenyum. "Jangan seperti ini,tidak baik di lihat keluargamu dan keluargaku. Mereka bisa salah paham,Clara."ujar pria itu sedikit tegas.
Clara mempoutkan bibirnya. "Keluarga kita tidak masalah kok,lagipula kita sudah saling mengenal cukup lama. Kakak susah sekali di hubungi dan di ajak keluar."ucapnya.
"Aku sibuk."
Joshua menghela nafas panjang lalu menarik Clara kearahnya. "Bisakah kau bersikap sopan? Apa pantas kau bersikap seperti itu? Dia sebentar lagi akan menjadi kakak iparmu."ujar pria itu.
Gadis itu mengerutkan keningnya. "Kakak ipar? Apa maksudmu,Kak Jo?"tanyanya bingung.
"Dia calon suami Lisa."jawab Joshua.
Kedua netra Clara membola,ia menatap tak percaya kearah Vee. "Ap-Apa itu benar,Kak Vee?"tanyanya.
Vee menganggukkan kepalanya. "Ya,kami berdua sudah di jodohkan sejak kecil dan aku mencintainya."jawabnya.
"Tapi aku--"
"Selamat Malam,Aunty,Uncle."
Semua yang ada disana langsung menoleh menatap kearah Suga dan Lisa yang baru saja datang,Lisa nampak terkejut melihat sosok Vee yang berdiri di samping Clara,tidak menyangka kalau anak dari Dosen barunya itu adalah anak dari Aunty Naomi.
Naomi tersenyum lebar lalu menghampiri Lisa, memeluk gadis itu. "Sudah lama sekali kita tidak bertemu,sayang. Aunty merindukanmu."ucapnya seraya mengelus rambut Lisa.
Oh,elusan itu mengingatkan Lisa pada Ibunya.
Perempuan paruh baya itu melepas pelukannya dan mengelus pipi Lisa. "Bagaiamana kabarmu? Kau semakin cantik saja mirip sekali dengan Ibumu."katanya.
Lisa membalasnya dengan senyuman. "Aku baik,Aunty."
"Oh! Kau gadis yang meminta nomor ponselku kan?"ucap Jimmy menunjuk Lisa.
Oh Tuhan,apalagi ini. Kenapa pria di cafe itu ada disini? Apa mungkin dia anak Aunty Naomi juga? Tapi seingatnya Aunty Naomi hanya memiliki satu anak laki-laki atau mungkin anak laki-laki Aunty Naomi itu bukan Dosen barunya.
Mendengar perkataan Jimmy,Vee lantas menoleh menatap sepupunya ini. "Apa katamu? Jadi dia-- dia gadis yang kau temui di cafe tadi pagi?"tanyanya.
Jimmy menganggukkan kepalanya. "Iya,jangan bilang kalau dia--"
Plak!
Semua yang ada di sana kembali terkejut dengan aksi Clara yang menampar Lisa,gadis itu bahkan tidak tau apa-apa tapi langsung mendapat gamparan cukup keras dari putri tiri Ayahnya ini.
"Clara!" Itu teriakan Suga.
Lisa tersenyum sinis,ia menatap Clara lalu melayangkan tamparan keras di pipi gadis itu.
Plak!
"Lalisa!"
Gadis itu mengalihkan pandangannya menatap Matthew yang baru saja meneriakinya. "Kenapa Ayah meneriakiku? Dia yang menamparku lebih dulu dan Ayah tidak lupa kan kalau aku lah putrimu bukan dia."ujar Lisa dengan suara sedikit meninggi.
Vee segera menghampiri keduanya,menarik tangan Lisa agar berlindung di belakangnya. "Apa maksudmu,Clara? Kenapa kau menamparnya?"tanya pria itu berusaha untuk tidak meninggikan suaranya.
Clara menggigit bibir bawahnya. "Itu karena dia sudah merebutmu dariku,Kak Vee. Aku membencinya,aku sangat membencinya. Dia ingin membalaskan dendam Ibunya dengan merebutmu dariku,aku benci dia. Aku--"
Plak!
"Hentikan,Clara!" Kali ini teriakan dan tamparan itu berasal dari Joshua yang sudah tidak bisa menahan amarahnya melihat tingkah laku adiknya ini.
Gadis itu menatap Joshua dengan kedua matanya yang sudah berkaca-kaca. "Kakak menamparku? Aku ini adikmu,Kak Jo."teriaknya.
Joshua kembali mengangkat tangannya hendak melayangkan tamparan namun Vee sudah lebih dulu menahan tangan pria itu.
"Cukup,Jo."
Baiklah,Lisa sama sekali tidak mengerti ucapan Clara barusan. Apa maksud Clara yang mengatakan kalau dia merebut Vee darinya? Sepertinya ada yang tidak dia ketahui disini dan gadis itu butuh penjelasan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Masih seru kan?
Ingat ya,cerita ini UP tergantung Mood NiNi karena Nini juga sibuk di real life jadi ga bisa UP terus menerus.