Mencuri Kesempatan

Mulai dari awal
                                    

Hampir lima menit berlalu, dan Sing merasa lega karena tak ada pergerakan apa-apa dari Zayyan. Ia membuka selimut yang menutupi wajahnya, dan memeriksa keadaan.

"Ah, syukurlah, aman. Zayyan Hyung nggak terbangun karena ulahku tadi hihihi...," Sing terkikik pelan sambil menutup mulutnya.

Lalu kemudian ia pun duduk kembali. Lagi-lagi ia memandangi wajah Zayyan, dan kali ini sambil tersenyum-senyum nggak jelas.

Dan tak lama setelahnya...

"Cup!"

Bukannya berhenti, Sing kini melanjutkan lagi aksinya dengan mengecup bibir Zayyan.

Jantung Sing berdebar karena ulahnya sendiri. Wajah dan telinganya pun kini memerah, ia tersipu malu.

Melihat tak ada respon dari Zayyan, yang menandakan memang pemuda itu tengah tertidur sangat pulas, membuat Sing kini ingin mengulangi perbuatan nakalnya itu lagi.

"Cup!" Lagi, ia mengecup bibir Zayyan namun kali ini sedikit agak lama dari sebelumnya.

"Eughh!" Zayyan melenguh, sepertinya tidurnya terusik.

Mata Sing membulat kaget, dan ia pun buru-buru menjauhkan wajahnya dari wajah Zayyan. Ia menatap Zayyan dengan perasaan takut.

Zayyan bergerak, berganti posisi menjadi miring menghadap sandaran sofa.

Sing yang ketakutan Zayyan akan terbangun pun buru-buru berbaring kembali dan menyembunyikan wajahnya di balik selimut.

***

Keesokan paginya...

Diruang Belalang Kupu-Kupu, Lex terbangun dan tak mendapati Zayyan di sampingnya, melainkan Davin.

"Loh kok cuma ada Davin, Zayyanku ke mana?" Gumamnya sendu.

"Vin...Vin...bangun! Davin-ie bangun!" Lex mengoyak-ngoyak tubuh Davin.

"Eughh...apa Hyung?" Davin pun terbangun dan menimpali dengan suara serak khas bangun tidur.

"Zayyan mana?"

"Udah pulanglah, Hyung."

"Ha? Pulang??" Lex tak menyangka, karena pikirnya semalam Zayyan akan menginap dan menemaninya sampai pagi.

"Iya, Hyung. Semalam setelah kau tertidur pulas, Zayyan Hyung berpamitan pulang padaku."

Lex tampak kecewa mendengarnya.

"Ya sudahlah, meskipun dia tidak mau menemaniku sampai pagi, setidaknya semalam Zayyan sudah mau menemaniku dan memelukku sampai aku tertidur pulas," ucap Lex dalam hati, berusaha untuk menghibur diri.

***

Semua penghuni ruang Mawar Melati kini sedang menikmati sarapan bersama di ruang makan.

Sejak bangun tadi pagi, Leo terus memasang wajah cemberut dan tak lupa juga dengan bibir manyun khas lima sentinya itu di depan Zayyan maupun Sing.

Leo bahkan melarang Zayyan untuk duduk di dekatnya.

Zayyan berpikir bahwa Leo marah padanya gara-gara kemarin tidak diperbolehkan ikut ke rumah sakit. Karena itu sejak ia bangun dan bertemu Leo pagi hari tadi, ia terus meminta maaf dan merayu Leo agar memaafkannya, namun anehnya kali ini Leo tak dapat diluluhkannya.

"Ouyin, kamu kenapa sih? Aku kan udah minta maaf, tapi kenapa kamu masih ngambek terus? Lagian semalam aku juga udah bawain kamu oleh-oleh camilan sebagai ganti karena nggak ngajak kamu kemarin," ucap Zayyan pada Leo setelah selesai sarapan. Saat ini Hyunsik dan Gyumin sedang pergi ke kamar untuk mengambil tas masing-masing.

Friendship (Xodiac) End√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang