Camping #1 (Mimpi Aneh)

1K 125 51
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

"Ya, nggak bisa gitu dong, Hyung!" protes Leo pada Lex.

"Ini keputusanku dan tak ada yang boleh merasa keberatan! Paham?!" Ucap Lex tegas.

"Tapi Hyung...," Leo masih ingin protes, namun Zayyan segera mengusap pundaknya.

"Udah, gak apa-apa. Kamu tidur sama Sing dan Davin saja ya. Kan cuma sementara selama kita camping saja. Nanti kalau udah kembali ke asrama, Hyung bakalan temenin Ouyin tidur lagi kok," Zayyan menenangkan Leo.

Leo pun manyun kesal, namun ia juga tak berani untuk melawan Lex. Begitu pula dengan Sing yang sudah terlalu lelah jika harus berdebat dengan Lex dimalam dan ditempat seperti sekarang ini. Akhirnya dengan berat hati, Leo dan Sing pun hanya bisa menurut.

Kemudian mereka dengan kelompok masing-masing yang telah ditetapkan oleh Lex tadi pun mulai bekerja sama untuk mendirikan tenda.

"Zayyan, simpan tasmu ke dalam tenda," perintah Lex setelah mereka berdua selesai memasang tenda.

"Ah, nde," jawab Zayyan canggung, lalu masuk ke dalam tenda.

Lex pun ikut masuk ke dalam tenda saat Zayyan masuk.

"Aahh...leganya, akhirnya selesai juga pasang tendanya," ucap Lex sambil meregangkan kedua tangannya ke atas. Sepertinya Lex sedang merasakan pegal disekujur tubuhnya setelah selesai memasang tenda.

"Kau...pegal ya?" tanya Zayyan hati-hati.

Lex menatap Zayyan. "Eum. Memangnya kenapa?"

"Mau ku pijat?"

"Eh??" Lex bengong.

"Sini biar ku pijat punggungmu!" tanpa babibu, Zayyan langsung membalik tubuh Lex agar duduk membelakanginya, dan Zayyan pun mulai memijat pundak serta punggung Lex dengan telaten.

Lex pun hanya diam pasrah menerima perlakuan Zayyan saat ini.

Hati Lex tiba-tiba menghangat dan diam-diam dirinya pun tersenyum senang. Baginya ini bukanlah pertama kalinya ia dipijat oleh Zayyan. Lex kembali teringat akan hari dimana kakinya terkilir dan dipijat oleh Zayyan sehingga dirinya bisa berjalan kembali dengan normal waktu itu.

"Ternyata Zayyan sangat manis dan perhatian," batin Lex.

"Bagaimana? Apa sekarang badanmu sudah merasa baikan?" tanya Zayyan setelah beberapa saat kemudian.

"Eum. Lumayan," jawab Lex dengan tampang dingin, karena gengsi untuk mengakui bahwa dirinya senang diperhatikan oleh Zayyan seperti itu.

"Syukurlah," timpal Zayyan singkat.

"Zayyan...," ucap Lex setelah dirinya kini menghadap ke arah Zayyan lagi.

"Ku rasa sebaiknya kau mengganti celanamu dengan celana panjang saja. Karena udara diluar sangat dingin dan lagi pastinya akan banyak nyamuk yang berdatangan sebentar lagi ke area tempat tenda kita, jadi akan lebih baik bagimu jika mengenakan celana panjang ketimbang celana pendek," ucap Lex.

Mendengar itu, Zayyan pun tersenyum. "Wuahh...ternyata kau itu orangnya perhatian juga ya?" Ucap Zayyan.

"Ha? Apa? Aku? Perhatian? Heuh...jangan ge-er! Aku bukannya perhatian padamu, aku hanya mengatakan hal yang sesuai logika," elak Lex.

"Iya deh, terserah apa katamu. Tapi yang jelas aku cuma mau bilang terimakasih karena sudah diingatkan, uri Lex-eu yang tampan," puji Zayyan.

"Ish! Apaan sih?" mulutnya protes, namun wajah Lex bersemu merah karena dipuji tampan oleh Zayyan barusan.

Friendship (Xodiac) End√Where stories live. Discover now