Super Zayyan

1.3K 142 19
                                    

Typo ✌️

Happy Reading

*
*

"Ciiiiitt...!!"

"BRAAAKK!!"

Paper bag yang dibawa Zayyan pun sampai terpental jauh dijalanan.

Sipengemudi mobil yang terkejut, membanting setir mobil ke arah kiri dan menabrak pagar pembatas jalan.

Semua orang yang berlalu lalang dijalanan pun berhenti dan perhatian mereka tertuju ke arah Zayyan dan pemuda itu, dan sebagian lagi melihat ke arah mobil yang terhenti akibat menabrak pembatas jalan.

Orang-orang berlarian ke arah mereka.

"Apa kalian tidak apa-apa?" tanya orang-orang yang berkerumun dan berusaha untuk membantu mereka berdiri.

Sementara itu si pemilik mobil yang masih syok pun keluar untuk memeriksa bagian depan mobilnya yang ringsek akibat kejadian barusan. Pemilik mobil itu adalah seorang Ahjussie.

Zayyan yang tadinya memeluk pemuda itu untuk melindunginya dari tabrakan, kini perlahan beranjak dari atas tubuh pemuda itu dengan dibantu oleh orang-orang disekitar mereka.

Pemuda itu pun bangkit dengan tubuh gemetar syok atas kejadian barusan. Dirinya tak menyangka, bahwa dirinya kini masih hidup karena diselamatkan oleh Zayyan.

Orang-orang disekitar menuntun mereka untuk ke pinggir jalan dan duduk dipinggiran trotoar.

"Syukurlah kalian berdua tidak apa-apa," kata orang-orang disekitar yang menolong mereka. Bahkan ada seorang Ahjumma baik hati yang malah memberikan mereka minum untuk meredakan ketegangan mereka.

Tak sedikit dari mereka yang juga memuji keberanian Zayyan tadi yang rela mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan orang lain dari kecelakaan.

Zayyan memegangi dadanya yang berdegup kencang. Bohong rasanya jika ia tak syok atas kejadian barusan. Namun disisi lain, ada rasa lega dihatinya karena ia telah berhasil menyelamatkan nyawa seseorang dari sebuah kecelakaan.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Zayyan pada pemuda itu yang saat ini duduk disampingnya.

Dengan tampang yang masih syok, pemuda itu pun menoleh ke arah Zayyan.

"Kenapa kau menolongku?" tanya pemuda itu pada Zayyan.

Sebelum Zayyan menjawab, seseorang datang mengantarkan paper bag milik Zayyan yang tadi terpental.

"Maaf, apa ini punyamu?" tanya orang itu.

"Ah, iya betul. Terimakasih," ucap Zayyan sopan sambil sedikit membungkukkan badan.

"Sama-sama," orang itu pun berlalu dari hadapannya.

Zayyan kembali melihat ke arah pemuda tadi.

"Aku menolongmu karena aku tadi melihatmu hampir tertabrak mobil itu," jawab Zayyan sambil menunjuk ke arah mobil yang tadi hampir menabrak pemuda itu.

Pemuda itu menarik napas berkali-kali dan menghembuskan napasnya, berusaha untuk menenangkan diri. Kejadian barusan memang diluar dugaannya, dan kini ia merasa sangat ceroboh. Karena itu berarti aksinya kali ini gagal.

"Kenapa kau tidak hati-hati? Seharusnya kalau mau nyebrang tuh lihat kanan dan kiri dulu! Nyawa itu sangat berharga, jadi jangan kau sia-siakan!" Zayyan malah menasehati pemuda yang tak dikenalnya itu.

Pemuda itu kembali menatap Zayyan. "Seharusnya tadi kau tidak menolongku!"

"Loh kenapa? Apa jangan-jangan tadi kau sengaja ingin b*nuh d*ri?" tebak Zayyan.

Friendship (Xodiac) End√Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon