🪴31

1.1K 149 10
                                    

Begitu kakinya memasuki kediaman Myungsoo, Yoongi langsung mendapati Adira yg tampak cemas sedang di tenangkan oleh Jackson yg harus izin keluar di tengah tugasnya dirumah sakit.

Ya, Setelah insiden kecelakaan dan bertemunya Jimin dengan ibu dari Jihan, lelaki manis itu tampak linglung seakan shock dengan apa yg terjadi.

"Jimin ada dikamar nya, Samperin aja tapi jangan macem-macem.!!" Jackson langsung bersuara tanpa Yoongi bertanya

Lantas ia beralih menatap Adira seakan meminta izin.

Adira pun mengangguk... "Temenin Jimin gih, bunda khawatir banget.!!"

Setelah mendapatkan izin, tanpa basa-basi Yoongi langsung menuju kamar Jimin, bukan hanya Adira dan Jackson saja yg merasa khawatir, ia pun merasakan hal yg sama.

Pintu kamar dibuka secara perlahan, Yoongi bisa melihat lelaki manis itu duduk bersandar di atas ranjang dengan lamunannya.

Bahkan kedatangan Yoongi pun tidak di gubris oleh Jimin, namun begitu tangan mungilnya masuk kedalam genggaman Yoongi, Jimin sedikit memberikan responnya, ia membalas tatapan Yoongi dengan sayu.

"Kak Yoongi.." gumam nya sangat pelan

"Iya sayang, Ini aku.." balas Yoongi lembut

"Kak..." Suaranya bergetar, air matanya lolos begitu saja

"Jangan nangis, aku disini.." Yoongi menangkup pipi Jimin agar langsung mengarah kepadanya

"Jihan..." Gumam nya, sembari mencengkeram lengan Yoongi

Paham dengan maksud Jimin, Yoongi menganggukkan kepalanya, senyuman diwajah tampannya masih terpancar, berusaha memberikan ketenangan untuk kekasihnya.

"Tadi, ngga lama setelah aku terima telpon dari kamu, ibu nya Jihan kirim pesan ke aku, beliau bilang kalau Jihan drop lagi dan masuk ICU"

Jimin terdiam, ia merasa lebih nyaman saat berada dalam pelukan Yoongi.

"Jujur, Iya aku sempet kaget.! Tapi yg ada dipikiran aku cuma kamu, khawatir sama keadaan kamu, jadi Tanpa pikir panjang lagi, aku langsung ke lokasi yg udah kamu kirim ke aku"

Penjelasan singkat itu sukses membuat Jimin bungkam, haruskah dia senang karena Yoongi lebih memprioritaskan nya.? Atau justru sebaliknya, karena kabar duka Jihan yg menerpanya.?

"Jangan merasa bersalah.!" Yoongi mengurai pelukannya agar bisa menatap Jimin... "Ini semua bukan salah kamu, okay.? Ngga ada yg bisa nyalahin takdir.! Kamu tau itu kan.? Sekalipun tadi aku lebih milih Dateng kerumah sakit, itu ngga akan mengubah apapun, karena kenyataannya memang Tuhan lebih sayang sama Jihan"

"Tapi kalau kamu Dateng, seenggaknya kamu bisa temenin dia di nafas terakhirnya, gimana bisa bukan salah aku.? Sedangkan kamu, kamu ngga Dateng nemenin Jihan gara-gara aku, hikss...."

"Engga sayang, engga.!! Itu semua keputusan aku, aku ngga bisa bohongin diri aku sendiri, gimana bisa aku milih nemenin Jihan, disaat pacarku sendiri lagi ngga baik-baik aja.? Lagi butuh aku.!"

"Okay, kalau gitu anggep aja egois.! Aku egois karena lebih mentingin pacar aku ketimbang or-"

"Kamu ngga egois, kak.." lirih Jimin

"Yaudah, kalau gitu berhenti buat nyalahin diri kamu sendiri, aku juga ngga nyangka tapi mau gimana lagi.? Ini bukan kehendak kita yg bisa kita atur semaunya, tadi aku lama dirumah sakit karena nyempetin waktu buat lihat jenazah nya Jihan, aku juga minta maaf sama ikut berbelasungkawa ke ayah nya"

"Ibu nya Jihan.?"

"Kamu jangan khawatir, kalau dia masih nyalahin kamu dengan tuduhan-tuduhan nya yg ngga berdasar, aku bisa ngambil langkah hukum.! Atas kasus pencemaran nama baik."

Be With You (YoonMin) EndWhere stories live. Discover now