🪴13

1.2K 146 27
                                    

Setelah menarik nafasnya dalam-dalam, dengan perlahan Yoongi membuka pintu ruangan Jimin, dan hanya terlihat Adira yg sedang membereskan bungkusan obat milik Jimin, sepertinya lelaki manis itu baru saja selesai minum obat.

Jimin yg menyadari pintu ruangan nya terbuka langsung mengarahkan pandangan nya ke tempat lain, begitu mengetahui Yoongi lah yg datang, ia bahkan tidak menjamin akan bisa bersikap seolah semuanya baik-baik saja, kalian pasti tahu, jika Jimin tidak jago dalam hal seperti itu.

"Malem, Tante"

"Loh, nak Yoongi.?"

Yoongi mengangguk, berjalan menghampiri Adira, kemudian mencium punggung tangan wanita itu.

"Sini duduk dulu, kebetulan kamu Dateng, Tante mau titip Jimin dulu apa boleh.? Tadi Tante di panggil dokter buat Nebus beberapa obat lagi"

"Ahh iya, Tante"

Adira tersenyum, kemudian pergi meninggalkan mereka berdua, niat nya sekaligus untuk mengantarkan makanan ke ruangan Jackson.

Jimin sedikit heran setelah menelisik penampilan Yoongi, benar-benar menggambarkan orang rumahan, dan saat matanya tertuju pada sendal yg Yoongi pakai, baiklah itu sudah menjelaskan semuanya.

Yoongi yg menyadari arah mata Jimin, langsung menggaruk tengkuknya karena canggung.

"Aku buru-buru, gak sempet ganti baju, apalagi sendal.!!" Ucapnya sedikit pelan

"Maaf juga karena aku gak bawa apa-apa, aku panik pas tau kamu sakit"

Dalam hatinya, Jimin tersenyum saja, bagaimana mungkin Yoongi tahu.? Sedangkan dia saja sedang asik dengan perempuan lain, lucu sekali.!!

"Kenapa bisa sampai sakit kayak gini.? Kata dokter nya gimana.?"

"Terus kenapa juga kamu gak ada ngabarin aku.? Serius, aku jadi ngerasa bersalah banget.!! karena jadi orang terakhir yg tau keadaan kamu"

Jimin memilih untuk diam, lebih ke mendengarkan semua Omelan Yoongi, yg sialnya bisa ia lihat dengan jelas jika yoongi sedang mengkhawatirkan nya, karena bagaimana pun, Jimin hanya manusia biasa yg akan bingung jika di perlakukan seperti ini.

Kembali tidak mendapatkan respon dari Jimin, Yoongi pun ikut terdiam, merasa ada yg aneh, Yoongi memberanikan diri untuk menggenggam tangan Jimin, namun begitu tangan kedua nya saling bersentuhan, Jimin berjingkat kaget dan langsung menjauhkan tangan nya dari Yoongi.

"You oke.?"

"Hemm.."

"Kamu marah.?"

"Marah.? Kenapa harus marah.?"

"Maaf, iya aku tau, aku telat Dateng kesini, wajar kalau sekarang kamu marah"

Yoongi mengira jika alasan Jimin marah karena dirinya yg telat datang kerumah sakit, padahal jauh dari itu semua, Jimin sangat tau penyebab Yoongi terlambat datang kemari, dan lagi-lagi pikiran nya teringat dengan perempuan itu.

"Kenapa harus wajar.? Bahkan aku gak punya hak apapun buat marah sama kamu"

"Jimin please... Aku minta maaf"

"Kamu gak ada salah apa-apa, gak perlu minta maaf"

"Mau sesuatu.? Biyar aku beliin"

Jimin menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

"Tadi kamu belum jawab pertanyaan aku, kenapa bisa sakit gini.?"

"Keujanan"

"Kok bisa.? Kenapa gak neduh dulu.? Atau telfon aku biyar aku bisa jemput kamu"

Be With You (YoonMin) EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang