"Aku tak bisa memaksa, walau aku ingin kalian bertemu kembali. Jadi aku hanya bisa berharap yang terbaik untuk jalanmu itu"
Ucapan tulus Natsume membuat Ouka tersenyum lalu mengangguk dan berterimakasih.

"Terimakasih karena telah mengkhawatirkanku"

Setelah itu, pelayan datang membawakan pesanan mereka. Setelah makan siang singkat itu, Ouka berpisah dengan Natsume. Ini sudah waktunya untuk dia pulang.

Oleh karena itu, Ouka berjalan menjinjing belanjaannya menuju stasiun kereta, hendak menaiki monorail untuk pulang.

---

Kereta yang dinaikinya tidak terlalu padat, mungkin karena masih siang jadi warga masih sibuk bekerja. Setelah menyimpan tas belanjaannya di atas, Ouka duduk dan membuka handphonenya. Berniat mengecek beberapa pesan yang masuk.

Dia hanya perlu menunggu kereta berhenti di pemberhentiannya sebelum turun, harusnya seperti itu. Namun ketika kereta berguncang dengan suara dentuman keras yang membuat Ouka hampir tersungkur ke depan, rencana pulang santainya harus berakhir.

Ouka hampir mengucapkan sumpah serapah, mengutuk takdir ketika ledakan di gerbong depan selesai. Dari microphone terdengar suara orang gila, yang tadi tidak dia dengar karena sibuk membalas pesan di handphone.

'Dang, kenapa aku sesial ini? Itu suara lemon bom kan?'

Ouka bangun sembari memegang tiang terdekat sebagai tumpuan.
Beberapa orang di gerbongnya terlihat panik ketakutan, dan Ouka berdecih kesal.

Tak lama dari arah gerbong belakang, seorang wanita datang, terlihat sekali dirinya hendak menghampiri pusat ledakan. Ouka walau baru pertama kali melihat mau tak mau mengakui bahwa wanita tersebut merupakan Yoshano Akiko, Dokter dari agensi detektif bersenjata. Wajahnya serius, seakan menahan emosi.

Seperti penumpang lain yang kebingungan dan memilih menjauh, Ouka mengikuti mereka walau dalam hati dirinya dongkol. Kakinya terkilir dan barang belanjaannya ditinggal di gerbong sana.

"Apa yang terjadi?"
Penumpang dari gerbong yang baru Ouka masuki bertanya pada rombongan yang mencoba pergi menjauh.

"Ledakan! Sesuatu meledak di gerbong sana"
Ada beberapa orang yang merespon dengan panik, sementara Ouka memilih mencari tempat duduk kosong untuk mengurus kakinya yang masih sakit akibat terkilir. Urusan bom atau kepanikan bisa belakangan. Saat ini mengurus luka kakinya jauh lebih penting, agar dia bisa menyelamatkan diri tentunya.

Kereta masih berjalan di dalam terowongan luas, dalam kepanikan ini mereka mendengar bunyi ledakan lagi dengan getaran yang jauh lebih keras. Tak ayal yang tak paham situasi berteriak ketakutan.

Dari pintu gerbong yang terbuka, Ouka bisa melihat lemon guy keluar dan menutup pintu gerbong sebelum ledakan berbunyi.

"Psycho gila"
Gerutu Ouka, ingin rasanya dia melempar sesuatu pada wajah jelek lemon guy itu sekedar meredakan kekesalannya saat ini tapi tak ada yang bisa dia lempar. Terlebih lagi kemampuan supernatural Ouka bukanlah tipe penyerang pertama yang membuatnya tak bisa asal menyerang.

'Seandainya Author memberiku kemampuan supernatural seperti milik akutagawa Ryunosuke, sudah aku habisi si lemon guy saat ini juga'

Lagi-lagi Ouka merutuki kemampuannya saat ini. Another Human, kemampuan yang menurutnya sangat tidak berguna di kondisinya saat ini. Berbeda dengan kemampuan sang kakak yang menetralkan kemampuan orang lain, kemampuan Ouka memantulkannya. Baik itu kemampuan orang lain maupun serangan yang ditujukan spesifik ke arahnya. Dalam kasus bom lemon ini kemampuannya sangat tidak berguna, dia walaupun bisa saja memantulkan tapi kerusakan yang akan ditimbulkan jauh lebih besar. Dia tidak mungkin memantulkan bom ke arah lemon terlebih ketika ada orang lain disana.

Ah Ouka, kau harus menahan emosimu saat ini.

Merapalkan mantra itu berkali-kali, akhirnya Ouka dapat menenangkan diri. Kini dia menatap datar ke arah sekitar sebelum berfokus pada lemon guy yang sepertinya sedang tertawa puas akan hasil yang dia berikan.  Sementara orang lain masih mencoba menjauh karena takut akan apa yang terjadi.

Tak lama kereta pun keluar dari terowongan, cahaya dari luar mulai menyinari setiap gerbong secara perlahan. Si lemon guy pun terlihat masuk kembali pada gerbong sebelumnya.

Ouka mendengus sebelum mengalihkan pandangannya pada pemandangan sungai Yokohama di luar sana.

-

Tbc

Oke oke oke chapter 11 update.
Ngomong2 author baru saja marathon anime nanatsu no taizai. Saat nonton itu author baru sadar, kayaknya Kekuatan Ouka ini hampir mirip kayak full counternya Meliodas 🗿 dipikir lagi bisa kebetulan gitu samanya. Walau secara seluruhnya beda sih sama fullcounter tapi model mantulin-nya itu mirip banget '-' aihhh

Next apa aku harus jelasin kemampuan Ouka? Atau mending nunjukin di action 🤔

Osamu Twins || DISCONNECTEDWhere stories live. Discover now