32. Operasi Melepaskan IUD

1.6K 64 4
                                    

Mendengar penjelasan Rayyan, membuat semua orang tercengang mendengar fakta ini. Mereka tidak menyangka jika selama ini, Riandi diam-diam memasang IUD di rahim istrinya.

Netra semua orang tertuju pada Riandi, berbagai macam tatapan mereka tunjukan pada pria yang bernotabene sebagai suaminya Hanin itu.

Mama Tari yang tidak kuasa menahan keterkejutannya, wanita berumur kepala 4 itu menghampiri Riandi yang bungkam saja sejak tadi. Di pegangnya kedua bahu sang putra, Mama Tari menatapnya dengan kecewa.

"Kenapa kamu diam saja? Katakan jika itu tidak benar, Rian. Kamu tidak mungkin 'kan melakukan hal ini pada Hanin, Riandi," ujar Mama Tari.

Tidak ada jawaban, Mama Tari mengguncang bahu Riandi dan mencengkramnya kuat. "Katakan! Kamu punya mulut yang masih berfungsi, 'kan?!"

Riandi memberanikan diri untuk menatap Ibunya, lalu bergantian menatap Oma Tita dan Ayah Zaffar yang sama terkejutnya.

Pria itu memejamkan mata, kemudian mengangguk pelan.

"Yang Rayyan katakan bener. Aku yang menyebabkan Hanin harus di operasi karena telah memasangkan IUD tanpa sepengetahuan siapa pun, akibatnya, IUD yang terpasang di rahim Hanin bergeser dan terjadi infeksi," papar Riandi, membuat semua orang bertambah kaget.

Ayah Zaffar yang mendengar hal itu jelas marah dan kecewa. Ia tidak menyangka jika menantu yang sudah ia anggap sebagai putra sendiri dengan tega melakukan hal ini pada putrinya.

Padahal ia sudah mempercayakan pada Riandi untuk menjaga Hanin. Tapi sekarang? Riandi malah melakukan hal yang membahayakan nyawa putrinya.

Sebagai seorang Ayah, jelas Ayah Zaffar merasa sangat kecewa. Ia ikut terluka melihat putri semata wayangnya akan di operasi untuk yang kedua kalinya.

Ayah Zaffar melangkah dengan gontai ke arah menantunya itu.

Ketika berhadapan, mata Ayah Zaffar sudah merah dengan berlinang air mata.

Plak!

Sebuah tamparan keras melayang di pipi kanan Riandi. Baru pertama kalinya Ayah Zaffar semarah ini pada Riandi, sebelumnya ia tidak pernah seperti ini.

Oma Tita dan Mama Tari tidak mampu membela Riandi. Karena, apa yang di lakukan Riandi memang salah. Dan ia pantas mendapatkan itu.

"Demi Allah, Ayah sangat kecewa pada kamu, Riandi. Ayah sudah mempercayakan dan memberikan tanggung jawab Ayah padamu, agar menjaga dan melindungi Hanin. Mengapa Nak? Mengapa kamu tega melakukan ini pada putriku?" tanya Ayah Zaffar seraya menitikan air matanya tanpa rasa malu.

Tidak ada Ayah yang baik-baik saja melihat kondisi putrinya seperti ini. Sebagai seorang Ayah, Zaffar tidak rela jika sang putri di sakiti oleh siapa pun. Dari dulu, Hanin memang satu-satu penguat hidupnya.

Sejak kecil hingga remaja, Ayah Zaffar selalu memberikan kasih sayang pada putri satu-satunya. Malaikat kecil yang Tuhan anugerahkan dengan mendiang istrinya dulu.

"Jika kamu sudah tidak menginginkan putriku. Kamu bicarakan baik-baik pada saya, Riandi," lanjutnya.

Riandi semakin diam kala Ayah mertuanya menyebut dengan bahasa formal.

"Bukan begitu, Ayah. Aku benar-benar minta maaf. Aku mohon, maafkan aku. Aku sangat mencintai Hanin, aku sangat mencintainya." Riandi mengatupkan tangannya di depan dada, seraya menunduk.

Ayah Zaffar mencengkram kerah kemeja Riandi yang sudah lusuh, tatapannya semakin menajam pada menantu kesayangannya itu.

"Saya tidak percaya, bahwa kamu akan berbuat seperti ini. Jika ada sesuatu yang terjadi pada Hanin. Saya tidak akan diam saja!" Ayah Zaffar mendorong pelan tubuh Riandi hingga menyingkir. Pria paruh baya itu langsung melenggang memasuki ruang inap putrinya.

Sang Madu Dari Suamiku (TAMAT)Where stories live. Discover now