Surat Si Pitung (action)

11 1 0
                                    

Selamat pagi, siang, sore, malam Bapak/ibu yang ada di kursi Kemensos.

Perkenalkan saya Pitung, hanya rakyat biasa yang gajinya UMR. Sebenarnya saya kurang yakin kalau surat ini akan dibaca oleh anda karena berbentuk surat tradisional dan disimpan di halaman belakang rumah, seperti yang kita tahu masyarakat Indonesia lebih suka melihat handphone.

Sahabat-sahabat saya yang berkekurangan, mempunyai hak untuk bansos yang sering anda berikan, sampai-sampai mereka hafal menu dan harganya. Apa anda bertanya-tanya apa maksud saya membuat surat ini?

Sederhana, saya hanya ingin bertanya kemanakah beberapa menu yang hilang di bansos minggu kemarin? Seharusnya harga perbansos adalah lima belas ribu, tapi kenapa hanya sepuluh ribu yang sampai ke tangan sahabat-sahabat saya?

Bayangkan saja ada seribu penerima bansos, seharusnya yang kalian keluarkan untuk makanannya adalah lima belas juta rupiah, tapi kemana lima juta rupiahnya?

Itu hanya imajinasi saja, anda tahu sendiri jumlah penerima bansos tidak sekecil itu. Anda mungkin berargumen, "Karena harga bahan makanan yang naik dan distribusi bla bla bla sedangkan anggaran tidak berubah."

Jika memang begitu, aku akan menjawabnya dengan sebaris lirik lagu mosi tidak percaya yang dinyanyikan Efek Rumah Kaca, yang berbunyi "Argumenmu payah." Dari laporan dan data yang ada di instansi anda, semuanya normal, tidak ada perubahan, dan bahkan lebih banyak anggaran dari yang kemarin. Maka saya tanya sekali lagi, kemana uangnya?

Apakah ke smartphone terbaru anda, atau jam tangan puluhan juta itu, atau mobil mewah anda, atau didonasikan ke vtuber favorit anda yang bernama Malika?

Apapun argumen anda, saya tidak butuh itu. Saya hanya perlu uang yang hilang itu, uang sahabat-sahabat saya yang suaranya tidak terdengar. Jadi pada hari Kamis, tanggal XX November 20XX, pada jam 23.00 di rumah anda, saya akan mengambil uang itu secara paksa. Karena percuma saja melapor karena polisi tidak akan mendengar juga, sudah saya coba.

Jangan anggap saya bodoh, mata saya hanya ada dua tapi jiwa saya ada dimana-mana. Anda tidak punya pilihan lain, jika melapor ke pihak berwenang, aksi anda mungkin terungkap.

Sekian surat dari Pitung, rakyat biasa. Jika ada salah kata, tidak dimaafkan juga tidak apa.

Salam keadilan.

Tamat


Didedikasikan kepada
@Blackpandora_Club

Prompt : "surat misterius 'tak masuk akal yang terkubur di halaman belakang"
Cerpen, minimal 300kata


Wah gila sih, kalo ada pitung tapi rasa kaito kid.

Nih aku kasih lagu yang disinggung, pake fitur wattpad pastinya.

Btw, aku minta rekomen lagu dong, drop aja ya, mau lagu dangdut juga its okay.

Rasa SemestaWhere stories live. Discover now