Prolog

7.5K 288 12
                                    

PROLOG

Suara dentum musik yang memekakan telinga mengisi ruang dengan lampu kerlap-kerlip ini. Di salah satu meja bar, seorang gadis menenggak cairan merah dengan kadar alkohol tinggi. Entah sudah berapa gelas yang dihabiskan, gadis itu tidak peduli. Untuk kali ini, dia butuh sesuatu yang memabukkan yang dapat membuatnya lupa akan segala masalah yang dia alami.

Meski musik yang mengalun memancing tubuh siapa saja bergerak mengikuti irama, Kanatya  tidak turun ke lantai dansa. Dia terlalu malas meladeni laki-laki mata belang disana karena tujuannya datang kesini cuma untuk mabuk, tidak sepaket dengan membiarkan laki-laki yang tidak ia kenal menggerayanginya.

Kanatya  meneguk alkoholnya sekali lagi. Tenggelam dalam rasa panas yang menjalar di tenggorokan yang membuatnya perlahan merasakan sesuatu yang menyenangkan. Untuk malam ini dia sangat mengosongkan isi kepalanya, melayang, seolah tidak ada lagi hari esok. Sungguh, masalah yang dia alami  sangat membuatnya ingin menghilang di bumi untuk sementara.

Berbicara tentang masalah, itu memang hal yang selalu melangkah beriringan dengan manusia. Terutama bagi Kanatya, masalah dan dirinya itu adalah sepaket. Sebuah entitas yang melekat menjadi satu kesatuan. Sebenarnya untuk saat ini ada dua masalah yang membuat hidup Kanatya jadi menyedihkan.

Masalah pertama datangnya dari Bastian, lelaki sialan yang sudah berlabel mantan pacarnya. Dua tahun pacaran dengan laki-laki itu, menjalani suka duka bersama, berbagi momen-momen membahagiakan ternyata harus berakhir miris. Bastian tiba-tiba mengajak putus. Dia menemukan perempuan lain seolah keberadaan Kanatya selama ini tidak pernah cukup. Yang paling menyebalkan, perempuan itu ternyata adalah Olivia. Seseorang yang Kanatya benci sejak SMA. Musuh bebuyutannya. Olivia jelas lebih cantik dan seksi daripadanya, dan kenyataan bahwa Bastian melupakan janji-janji mereka untuk melangkah ke jenjang serius tahun depan dan memilih Olivia, jelas mematahkan hati Kanatya  menjadi kepingan. Dia benci lelaki brengsek itu!

Tak cukup sampai disitu, masalah kedua menimpa karirnya. Dia dipecat dari posisinya sebagai sekretaris Pak Danovan karena bos-nya itu ketahuan menggelapkan uang perusahaan. Padahal Kanatya  tak terlibat sama sekali dengan skandal pria tua itu. Dia hanya menjalankan tugasnya sebagai sekretaris. Mengurusi agenda, menyiapkan keperluan atasannya, berhubungan dengan klien-klien dan sederet tugas umum sekretaris lainnya. Namun sialnya, didepaknya Pak Danovan membuatnya juga ikut terkena imbas. Sekarang ia resmi menjadi pengangguran.

Hidupnya jelas kacau. Cara terbaik untuk menikmati kekacauan hidupnya ini tentu saja dengan bermain di kelab, mabuk-mabukan sampai matahari kembali terbit. Meski besok dia kembali ditampar kenyataan, tidak apa-apa. Yang jelas, malam ini dia butuh pelarian.

Kanatya  menjatuhkan kepalanya ke atas meja, mulai merasa berkunang-kunang. Untung dia masih punya dua sahabat yang siap sedia menggotongnya ke apartemen jika dia tidak sadarkan diri malam ini. Tinggal menyisakan sedikit kesadaran dan menelpon salah satu nomor itu, maka dia bisa pulang ke apartemen dengan selamat.

"Segera pecat sekretaris itu, saya tidak mau melihat wajahnya lagi." Suara berat yang hanya dimiliki oleh laki-laki itu terdengar di telinga Kanatya. Alis Kanatya bertaut, dia rasa dia belum terlalu mabuk, tapi kenapa dia berhalusinasi mendengar sesuatu yang membuatnya tersinggung?

"Dan segera cari sekretaris pengganti!" lanjut suara itu terdengar lebih tegas di tengah dentuman musik.

Kanatya mengangkat kepalanya menyadari suara itu mungkin tidak berasal dari halusinasinya. Dia menoleh ke arah kanan dan menemukan seorang laki-laki duduk dengan ponsel di telinganya.

Kanatya menatap laki-laki itu dengan tatapan menilai. Tubuh tegapnya yang dibalut kemeja biru muda yang digulung sesiku terlihat seksi. Saat menatap wajahnya, Kanatya mendadak terpana. Entah karena alkohol sudah menguasai dirinya atau memang inilah kenyataannya, wajah di depannya terlihat begitu memesona. Rahang yang tegas, hidung mancung sempurna, bibir yang padat, dan rambut hitam yang mengundang untuk dielus.

Spicy RomanceWhere stories live. Discover now