bab 22: pertemuan untuk perpisahan

468 62 4
                                    

Smith lalu berjongkok, menatap Mew yang sudah di ambang batas

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Smith lalu berjongkok, menatap Mew yang sudah di ambang batas. "Bukannya Lo jago berkelahi Mew? Kenapa Lo sampai kayak gini sekarang hah? Bangun Mew! Berdiri!"

Mew menyeka darah yang keluar dari hidungnya, kemudian perlahan bangkit membuat Smith menatapnya tak percaya. Ia kira Mew akan ambruk, tetapi pria itu masih bisa berdiri dan menatapnya dengan tajam.

Mew lalu melepas jasnya, dengan tatapan yang masih mengarah ke Smith. "Sampah memang sampah, kemampuan Lo cuma sekecil ini doang?" Bisik Mew membuat Smith panik.

Smith mencari senjata untuk menyerang Mew, lalu matanya menangkap tongkat bisbol yang tergeletak di atas meja.

Tanpa basa basi dia mengambilnya dan ingin memukul Mew. Gulf yang melihat itu pun segera menendang orang yang memegangnya lalu berlari untuk menghalangi Smith.

Bugh!

Mata Mew membelalak ketika Smith memukul tengkuk Gulf cukup keras. Pria manis itu langsung kehilangan kesadarannya karena pukulan keras Smith.

"Gulf!" Pekik Mew yang menangkap tubuh Gulf. Dia terus memanggil nama Gulf berharap pria manis itu membuka matanya.

Smith semakin panik, apalagi dia mendengar suara gerombolan sepatu yang berlari menghampirinya. Ternyata, di sana anak buah Mew datang membawa rombongan.

"Kak Mew!" Seru Fort yang terkejut melihat keadaan Mew dan Gulf.

Smith berusaha melarikan diri ketika anak buah Mew mulai menyerang anak buahnya. Dia berlari sekuat tenaga untuk menghindari mereka semua.

Fort segera membantu Mew dan Gulf yang sudah tak sadarkan diri. Di bantu beberapa anak buahnya, Mew tetap menggendong Gulf hingga ke mobil.

Setelah meletakkan Gulf di mobil, kesadaran Mew pun hilang karena sudah tak tahan lagi menahan rasa sakit di sekujur badannya.

Berbeda dengan Smith yang terus berlari tak tentu arah, kini dia berhasil kabur dari kejaran anak buah Mew.

Smith menghentikkan langkahnya, mengatur nafasnya yang tak beraturan. Hingga tiba-tiba ada cahaya di balik badannya membuatnya menoleh.

BRAKK!

Tanpa terelakkan Smith ditabrak mobil yang di kendarai oleh Bow hingga tubuhnya terpental beberapa meter. Kepalanya mengeluarkan banyak darah hingga Smith kehilangan kesadarannya.

Bow turun dari mobil, menghampiri Smith yang berlumuran darah. "Lo udah buat gue sulit, gue juga balas lo dengan setimpal," setelah itu Bow tertawa seperti orang gila. "Smith, matilah!" Desisnya.

***

Gulf terbangun dengan kening yang mengerut, dia baru saja bermimpi bertemu dengan daddynya dan juga ada Mew di sana.

Gulf mengatur nafasnya, lalu menoleh ke samping. Di sana ada Mew yang sedang duduk sambil mengelus tangannya pelan.

Gulf langsung bangun, menatap Mew dengan khawatir. "Mew, kamu nggak apa-apa kan?" tanya nya dengan suara sedikit bergetar. Mew lalu tersenyum dan menggelengkan kepalanya, menandakan bahwa dia baik-baik saja.

Love Amidst Betrayal (End)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora