part 11: terjebak dalam bahaya

435 73 25
                                    

"Kenapa dia ada di sini?" tanya Smith dengan nada tinggi, sambil menunjuk Mew yang berada di samping Gulf

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kenapa dia ada di sini?" tanya Smith dengan nada tinggi, sambil menunjuk Mew yang berada di samping Gulf. "Kenapa kalian bisa tinggal satu rumah?! Kalian bukan pasangan!".

"Tadi aku liat Mew lagi ngancingin bajunya, atau kalian abis--" Smith menunjuk wajah Mew dan Gulf secara bergantian, tatapannya penuh curiga.

Mew dan Gulf saling berpandangan, mata mereka penuh kebingungan, kemudian kembali menatap Smith. "B-bukan, kita ngga--"

Tanpa mendengarkan ucapan Gulf lebih lanjut, Smith berlari ke kamar Mew dan Gulf untuk mengeceknya. Namun yang Smith dapati adalah kamar yang masih rapi.

Dia lalu bergegas ke kamar mandi dan membelalakan matanya ketika melihat dua sikat gigi yang berbeda warna namun satu model.

"Apa hubungan kalian?! Kenapa sikat gigi kalian couple an gitu?!" teriak Smith yang kembali menghadap Mew dan Gulf, wajahnya memerah.

"Smith."

"Cukup! Sekarang aku tanya sama kamu. Kamu ngga selingkuh dari aku kan?" tanya Smith dengan suara merengek, matanya berkaca-kaca.

Gulf menghela nafasnya pelan, merasa lelah melihat tingkah Smith yang berlebihan. "Mew tinggal di sini itu karena dia Bodyguard aku. Dia harus 24 jam sama aku. Udah itu doang, kalo kamu ngga percaya juga ngga papa."

"Udah lah, aku capek mau tidur." Gulf membalikkan badannya ingin pergi ke kamarnya. Namun Smith berhasil menghentikannya dengan pekikannya.

"AARGGHHH! NGGAK MAU! pokoknya hari ini kamu milih aku yang pergi atau dia?" ujar Smith sambil menunjuk Mew, suaranya bergetar.

"Smith, aku rasa aku ngga bisa ngertiin kamu sepenuhnya," balas Gulf, suaranya bergetar, "Aku kira Smith orang yang lembut, royal dan bisa memahami seseorang. Dia ngga bakal ngajak ribut cuma karena masalah sepele kayak gini. Tapi, kayaknya udah waktunya buat hubungan kita---"

Smith menoleh karena Gulf menggantungkan ucapannya. "Gulf, masalah udah kayak gini dan kamu masih ngarepin aku perhatian? Maksudmu apa hah? Kamu mau putus sama aku?" tanya Smith dengan suara dramatis.

"Lebih baik kita tenangin diri kita masing-masing." Setelah itu Gulf segera pergi dari sana, langkahnya berat.

"Gulf! Sayang!" Smith ingin mengejar Gulf, tapi Mew menahan bahunya membuat Smith langsung menghentakkan tangan pria itu. "Jangan sentuh gue!"

"Mew, gue kasih tau ya! Lo ngga bisa deketin orang yang udah punya tunangan. Kalo Lo jadi orang ketiga, Lo pasti bakal dapetin karma lo," seru Smith memperingati Mew.

Mew tersenyum tipis, memandang Smith dengan santai. "Kayaknya dari awal sampe akhir dia ngga bilang mau nikah sama lo."

"Gulf lagi sibuk, jadi dia belum mikirin itu."

"Sebenarnya dia udah nolak lo secara halus, tapi lo yang terlalu bodoh."

"Lo!"

Mew hanya menaikan sebelah alisnya melihat respon Smith yang kesal. "Ini udah larut, kami mau istirahat. Pintu keluar ada di sebelah sana." Mew menujuk pintu yang terbuka menggunakan dagunya.

Love Amidst Betrayal (End)Where stories live. Discover now