Sebucin itu Edgar pada Elmira.

"Bagaimana jika Elmira merencanakan hal lain?"

Perkataan lancang Arland terngiang di pikirannya, Edgar tak menampik karena hal itu adalah sebuah fakta yang menyakitkan.

Dan bisa saja benar.

Edgar tersenyum miris"ku harap semua hanya mimpi burukku El"

Setelahnya Edgar melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi meninggalkan gedung Addison Group.

-

"Apa yang sedang kau lihat?"

Arland, berbalik menatap seseorang yang membuatnya terkejut.

Arland menatap seseorang pria dengan tajam.

Sedangkan seseorang itu menghendikkan bahunya acuh.

"Apa ada kabar tentang Elmira?"tanyanya menyimpan berkas berkas di meja lalu duduk di kursi.

Arland mengerutkan dahinya menatap curiga "seorang Mario Danilo Maxsime menanyakan keadaan Elmira, Apa saya tak salah dengar"dengan menekan kata.

"Dan ada keperluan apa kau kesini?"

Iya Mario datang keperusahaan Edgar, mereka menjalin kerjasama antar perusahaan.

Selain itu mereka juga bersahabat iya antara Elmira, Edgar, Mario tepatnya sahabat masa kecil di masa lalu.

Mario, menghelanafas degan sindiran Arland padanya.

"Saya hanya ingin mengantarkan berkas ini, cukup minta tanda tangan Edgar"

Arland mendengus" jangan banyak basa basi langsung ke inti"

Mario menatap datar apa yang di katakan Arland padanya" jangan ikut campur antara permasalahan saya, Edgar dan Elmira"

Arland mengaguk" jika sesuatu yang salah jelas saya ikut campur. dengar tuan Mario anda sudah menikah jadi jangan pernah menanyakan tentang istri Edgar"

"Apa lagi kau berani bertanya di belakang Edgar"

"Jika kau berani tanyakan saja pada Edgar bukan padaku"

Mario terdiam dengan ucapan Arland padanya.

Dering ponsel membuyarkan keterdiaman Mario.

Sementara Arland tersenyum sinis pasti Lilyana odelia Maxsime istri dari Mario.

Sayang apa urusan kamu sudah selesai?

-

Edgar melangkah masuk dengan langkah lebarnya  tak lama beberapa maid lari terburu buru mengambil selimut.

"Ada apa ini" tanya Edgar dengan wajah dinginnya.

Menghentikan langkah, Maid yang mendengar suara Edgar sukses membuat badan mereka bergetar di tempat.

Takut kelalaian mereka dalam menjaga Nyonya-nya mendapatkan hukuman berat.

"Ku tanya padamu untuk apa selimut itu?"

Sore hari membawa selimut membuat Edgar menatap Maid curiga.

Maid lansung menunduk dengan keringat dingin di wajahnya" nyo-nyonya tu-tuan"maid di sampingnya menepuk pundaknya sedikit kencang"nyonya tenggelam di kolam renang "untuk melancarkan ucapannya.

DEGG

Edgar membelalakkan matanya terkejut Elmira-nya tenggelam, istrinya tak pandai dalam hal berenang tak ingin membuang waktu Edgar langsung berlari.

•••

Sekujur tubuhnya basah Elmira mengigil dingin.

Salah satu Bodyguard berhasil menarik tubuh Elmira lalu mengangkatnya ke tepi kolam.

Salah satu bodyguard memberikan handuk pada Elmira.

"Te-terimakasih" dengan sedikit gemetar.

Bodyguard mengganguk.

Ketiga bodyguard bernafas lega nyonya selamat mereka saling melirik untuk menghubungi tuannya Edgar tentang kejadian hari ini.

Elmira menunduk kejadian tadi sungguh membuatnya kaget, dirinya bisa berenang di dunianya dulu tetapi berbeda dengan reaksi tubuh Elmira asli.

Tubuhnya seperti memilki trauma tak bisa di gerakkan hanya diam.

Membuatnya panik tadi, jika tak ada bodyguard mungkin untuk kedua kali dirinya mati.

Di tengah lamunannya seseorang menubruk tubuhnya kencang dengan sebuah pelukan erat.

Badan seseorang itu bergetar hingga membuatnya bingung di tengah keterkejutannya.

"Kenapa kau selalu membuatku khawatir El"bisiknya di telinga Elmira.

Elmira tau suara siapa yang memeluknya saat ini, mengusap punggung tegap Edgar yang bergetar untuk memberikan ketenangan.

Edgar merasakan usapan dari tangan lembut istrinya menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Elmira nafasnya sedikit tersendat karena rasa takut akan kehilangan orang yang di cintainya.

Dan Elmira mengerti dengan perasaan Edgar saat ini.

"Maaf Ed aku ceroboh"sebenarnya Elmira merasa geli wajah Edgar yang berada di ceruk lehernya apa lagi dengan nafas Edgar yang menerpa kulit lehernya.

Edgar dengan gemas menggigit leher putih istrinya dirinya begitu khawatir dan dengan mudahnya Elmira-nya mengatakan bahwa dirinya sendiri ceroboh.

"Akhh sakit"

"Hukuman untukmu" Edgar dengan wajah datar langsung menggendong bridal style tubuh istrinya.

Wajah Elmira memerah malu berapa kali Elmira harus di buat terkejut dengan tindakan Edgar.

Edgar menunduk mata gelapnya menatap mata bening istrinya.

"Jangan pernah berfikir untuk pergi dari ku El, hari ini hanya hukuman ringan tapi jika kau membuatku emosi maka aku akan mengambil hakku sebagai suamimu"

Elmira melotot mendengar perkataan Edgar sebisa mungkin jangan buat Edgar emosi Elmira Masih belum siap.

"Atau yang lebih buruk aku akan mengurumu"batin Edgar.

°°°°°°°°

Spam nexnya✓

Gimana chapter ini?

Kebanyakan pada terpesona dengan visual Edgar yang ternyata adalah mattias, boleh day bilang nama sebagus itu kalian ganti jadi Mamat aduh😂.

Alasan day pake visual Mattias karena cocok banget gitu sama gambaran cerita yang day buat apa lagi gendre obsesi.

Tapi kalian berdoa aja semoga Edgar gak segila Mattias ke Layla🤧.

Atau 11, 12.

















Votenya❤️
See you next time 🖐️

Become An Important Figure's Wife🥀 [End]Where stories live. Discover now