BAB 16

40 27 33
                                    

HALLO ZIFERS

LANJUT YA BAB 16

ET ET ET SEBELUM LANJUT

ABSEN DULU YUK

WAJIB FOLLOW AKUN INSTAGRAM
@wp.browniestory

KARENA SETIAP UPDATE CERITA BAKALAN DIBERITAHUKAN DI AKUN INSTAGRAM KAMI YA

BINTANGNYA JANGAN LUPA DIPENCET GRATIS LOH



°°HAPPY READING°°

Zifa memiliki keinginan untuk pindah rumah sakit yang dimana orang tua maupun teman temannya tidak mengetahui keberadaan nya Zifa hanya ingin fokus dengan kesembuhannya

"Sus bisa buat laporan pemindahan rumah sakit?" Tanya Zifa

"Bisa tapi butuh persetujuan dokter dulu dek" jawab suster

Zifa kembali ke ruangan dokter rencananya ingin meminta persetujuan pemindahan rumah sakit

"Permisi dok maaf ganggu lagi" Zifa memasukkan kepalanya sedikit

"Masuk Zifa" ujar dokter

"Ada apa Zifa kesini obatnya ada yang tinggal atau ada keluhan lagi" tanya dokter

"Dok saya boleh minta persetujuan dokter untuk pindah rumah sakit gak" ucap Zifa

"Emang kenapa kalo misal adek Zifa pindah rumah sakit orang tua adek tau gak usah dibolehin belum?" Timpal dokter

"Gak perlu dikasih tau dok saya mau pindah rumah sakit yang dimana teman teman saya maupun keluarga saya tidak ada yang mengetahui keberadaan saya" jelas Zifa

"Kenapa?" Dokter merasa heran anak umuran Zifa harusnya membutuhkan support dari teman teman dan keluarga tapi kali ini beda Zifa tidak ingin mereka semua tau

"Zifa mau fokus dengan kesembuhan Zifa aja dok takutnya kalo mereka tau jadi pikiran mereka aja Zifa gak mau nambah beban mereka lagi"

Terdengar hembusan napas panjang dari dokter setelah mendengar perkataan tadi , Zifa benar benar anak yang baik sayangnya orang tua Zifa seolah tidak menginginkan keberadaannya

"Baik akan saya bantu kamu pindah rumah sakit nanti saya suruh suster bantu kamu siapin pakaian kamu ya nanti kalo udah sembuh kesini ya Zifa dokter tunggu kabar baik dari kamu" Dokter memberikan semangat kepada Zifa dengan senyuman seolah menyakinkan Zifa bahwa dia bakalan bisa sembuh

"Makasih dok Zifa janji Zifa bakalan kesini secepat mungkin dalam keadaan yang sehat" Zifa memeluk dokter Zifa tak menyangka padahal baru saja Zifa kenal dengan dokter ini tapi dokter tersebut telah begitu baik kepada Zifa

Zifa kembali ke ruang inapnya dia ingin merapikan pakaian yang akan dia bawa ke rumah sakit berikutnya dibantu suster yang benar benar sabar menghadapi Zifa sejak tadi sudah berbicara

"Zifa" panggil dokter

"Iya dok?"

"Kamu bakalan pindah jauh dari sini gak papa kan?" Tanya dokter

"Gak papa malah Zifa lebih suka yang Jauh jauh biar gak ketauan kan hehe" Zifa menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Nanti kamu dijagain dokter Narlen dia anak saya"

"Anak dokter wih pasti baik kayak ibunya"

"Bisa aja kamu Zifa, dokter antar ya"

"Hmmm... Boleh deh"

Disela sela jalan Zifa menuju mobil dokter Zifa tak henti henti memandangi jalanan dia berharap di hari ini sebelum pergi dia ingin melihat Garva walaupun hanya dari jauh tapi sayangnya tidak ada bayangan Garva dirumah sakit tersebut

"Va gue pamit maaf gak kasih tau lu tapi gue cuman mau kesembuhan gue yakin lu pasti bisa jaga diri baik baik" gumam Zifa sambil menundukkan kepala

Dokter yang melihat Zifa tidak naik kemobil merasa heran

"Zifa?" Panggil Dokter

"I-iya dok" Zifa masuk kedalam mobil dokter

Selama diperjalanan Zifa dan dokter memasang lagi agar tidak terlalu bosan diperjalanan karena untuk menuju rumah sakit yang lain itu membutuhkan waktu 2-3 jam

"Dok nama anak dokter siapa tadi Zifa lupa"

"Baru loh dokter kasih tau tadi Zifa udah lupa aja nanti lupa gak nih sama dokter"

"Gak dong Zifa gak bakalan lupa sama dokter"

"Nama anak dokter Narlen galetra"

Sudah lebih dari 1 jam dokter dan Zifa pergi meninggalkan rumah sakit yang lama sementara itu Faro , Firty , Firzy dan Nay baru sampai di rumah sakit mereka ber empat habis pulang sekolah langsung menuju rumah sakit untuk menjenguk Zifa

Selama di koridor rumah sakit Mereka ber empat tertawa bahagia mereka membahas guru yang salah masuk kelas

"Udah salah ,marah marah gak jelas banget sumpah guru itu" kata Nay

"Nanti kita ceritain ke Zifa" ujar Faro

"Sip" Nay dan Firty menjawab bersama

Saat sampai diruangan Zifa mereka terkejut melihat kamar itu sudah kosong bahkan sudah rapi

"Zifa kemana?" Nay bingung

Sementara itu Firzy dan Firty keliling rumah sakit mencari keberadaan Zifa mereka berdua teriak berulang ulang kali memanggil nama Zifa

"Ro lu tanya suster deh siapa tau suster tau" suruh Nay

Faro berlari keluar mencari suster yang lewat di dekat ruangan Zifa

"Sus lihat pasien kamar ini gak?" Tanya Faro

"Gak tau saya juga baru lewat disini dek maaf ya"

Faro mengambil handphone miliknya mencari kontak Zifa ,Faro terus terusan menghubungi Zifa namun tidak ada jawaban dari Zifa

"Lu kemana sih Zifa" Gumam Faro

Faro tak menyerah sampai situ saja Faro terus terusan menghubungi kontak Zifa dan Garva namun tidak ada balasan dari mereka berdua

"Zifa jangan suka ilang ilang gini lah" Faro duduk memijat pangkal hidungnya dia merasa pusing saat ini yang ada dipikirannya dimana Zifa

Sementara itu Zifa sedang asik berbincang dengan dokter Zifa tau jika handphone miliknya berbunyi namun dirinya tidak ingin berdebat dengan teman temannya itu dia hanya ingin kesembuhan bukan nasehat

"Handphone kamu bunyi tuh Zifa" ujar dokter yang masih fokus dengan jalanan

"Gak papa dok biarin aja"

"Zifa harus cepat sembuh gue bakalan selalu jadi bintang buat lu"

~Saturnus~

Saturnus ? Siapa dia ?
Kenapa tau penyakit Zifa ?
Apa dia bakalan jaga rahasia tentang penyakit Zifa ?

UDAH GAK USAH AMBIL PUSING MENDING BANTU VOTE BIAR BISA LANJUT

NO VOTE NO LANJUT YA

SPAM KOMEN #duniazifarah

WAJIB FOLLOW AKUN INSTAGRAM
@wp.browniestory

KARENA SETIAP UPDATE CERITA BAKALAN DIBERITAHUKAN DI AKUN INSTAGRAM KAMI YA

TO BE CONTINUED

Dunia Zifarah حيث تعيش القصص. اكتشف الآن