Bab 5 anatomi

7 1 0
                                    

Author POV.

Beberapa bulan yang lalu.

Keluarga Aryo Wibisono sedang lengkap kala itu. Aryo Wibisono yang berprofesi sebagai pengusaha sedang ada di rumah, begitupula dengan istrinya, Maria Alatas, kepala editor salah satu perusahaan penerbitan swasta sekaligus putri tunggal dari pemilik perusahaan tersebut juga sedang libur.

Sedang anak anak mereka pun juga tak sedang sibuk. Anak pertama mereka Afsheen yang sedang menempuh pendidikan kedokteran di universitas terbaik Negeri sedang berlibur Sabtu itu.

Anak kedua dan ketiga mereka, Aysel dan Ayana sedang libur sekolah pula hari itu.

Mereka memutuskan menghabiskan waktu diluar karena jarang sekali keluarga itu berkumpul bersama.

Mereka menghabiskan waktu di salah satu mall terbesar di Jakarta dengan berbelanja.

Lepas berbelanja mereka makan di sebuah restoran mewah.

"Kakak gak ada tugas?" Tanya Aryo Wibisono pada Afsheen membuka percakapan.

"Ada, tugas anatomi, tapi agak kurang ngerti" jawab Afsheen.

"Nanti tanya aja sama mas Yuta pas sampai dirumah" saran ibunya, Maria.

Afsheen mengangguk menanggapi.

Obrolan terus bergulir berganti tentang kemana mereka akan berlibur saat liburan akhir tahun nanti, tentang Aysel yang sedang sibuk projek kebersihan lingkungan di sekolahnya, Ayana yang meminta sepatu Pointe baru untuk kelas baletnya di hari Jumat.

Tanpa sadar mereka sudah menghabiskan makanan dan siap untuk pulang. Hari itu berharga bagi mereka yang jarang berkumpul bersama.

🌧️

Gerbang otomatis terbuka saat sebuah Honda Civic yang dikendarai Yuta memasuki rumah besar keluarga Wibisono disusul dibelakangnya mobil Rolls Royce Phantom berwarna hitam yang dikendarai oleh Aryo Wibisono sendiri.

Aryo Wibisono memang memiliki hobi mengoleksi mobil mewah, ia juga punya banyak supir, namun khusus Rolls Royce satu ini tak ada yang boleh mengendarainya kecuali Aryo Wibisono sendiri.

Mobil mewah tersebut hanya digunakan saat berpergian bersama keluarga kecilnya dan tak ingin diganggu siapa-siapa.

Yuta keluar dari mobilnya dan melambaikan tangan pada Aryo Wibisono dan keluarganya.

"Yuta, tolong kamu bantu adekmu ini, ada mata kuliah yang susah katanya" ucap Aryo sambil menunjuk Afsheen.

"Iya om" jawab Yuta "nanti kalau mau belajar, ketuk pintu rumah belakang aja ya" sambung Yuta.

Dibalas dengan anggukan oleh Afsheen.

🌧️

Dengan baju kaos hitam super oversize dan celana pendek berwarna pink nya, Afsheen mengetuk pintu kamar sepupunya itu, Yuta.

Mereka belajar di kursi taman yang ada diluar, pembantu dirumah tersebut juga diperintahkan oleh Maria Alatas untuk menyiapkan cemilan untuk mereka.

"Udah makan?" Tanya Afsheen di sela waktu belajarnya

"Belum" ucap Yuta.

"Ih sebelum belajar minimal udah makan" balas Afsheen.

Yuta menatapnya dalam "minimal kalau keluar pakai celana" sindir Yuta.

Afsheen mengernyit "aku pakai" ucapnya sambil mengangkat bajunya tinggi hingga celana pendek berwarna pink nya terlihat.

"Ini namanya style Cece cece PIK" sambung Afsheen.

"Kalau pakai celana kayak gitu sama aja gak sih kayak pakai celana dalam doang" balas Yuta.

"Ih julid banget sih, kan kita mau belajar anatomi bukan belajar style" jawab Afsheen.

Yuta menatap Afsheen serius begitupula dengan Afsheen yang menatap mata Yuta.

"Kamu mau belajar anatomi kan?" Tanya Yuta, dibalas oleh anggukan Afsheen.

Tanpa ancang-ancang, Yuta mencium bibir gadis itu. Afsheen tampak cukup kaget, namun tak menghentikan kegiatan itu, ia membiarkan Yuta melakukannya. Bahkan ia membuka mulutnya.

Tapi dalam sekejap, Afsheen menarik kembali dirinya dan bilang "ada pembantu dibelakang".

Yuta kira Afsheen akan menghentikan kegiatan mereka tadi, tapi ia salah besar. Afsheen mengambil ipad dan buku anatomi dan fisiologi nya sembarangan dan menarik tangan Yuta kedalam rumah kecil yang ditempati Yuta.

"Lanjut disini saja, ayo belajar anatomi secara praktek" ucap Afsheen santai, yang membuat Yuta juga agak kaget.

"but what if we accidentally change the learning into a reproductive chapter? Kan lu belajarnya bab muskuloskeletal" Yuta menampilkan smirk di senyumannya.

"Muskuloskeletal isinya tentang tulang, sendi, otot, tendon, dan ligamen. Kita bisa memperkuat itu semua kan, ayo" balas Afsheen.

"As you please ma'am" ucap Yuta.

🌧️

Dengan setengah berbusana, Afsheen dan Yuta baru menyadari apa yang mereka berdua lakukan sejak sekitar setengah jam yang lalu.

Ini pengalaman pertama mereka berdua melakukan hal 'itu'.

Tanpa sepatah katapun Afsheen memakai bajunya dan mengambil ipad serta bukunya, ia berjalan sempoyongan keluar dari rumah kecil itu.

Yuta pun tak bisa berkata apa-apa, ia juga kebingungan. Mereka berdua linglung.

Yuta melihat kearah ujung kasurnya dimana sebuah celana pendek pink milik Afsheen terlempar kesana.

'astaga anak itu keluar tanpa celana' batin Yuta.

Ia segera berlari menuju pintu sambil memakai kaosnya, ia berteriak "Afsheen!".

Akan tetapi Afsheen hanya menoleh dan tidak peduli. Untung saja baju oversize yang dipakai Afsheen menutup hingga pahanya sehingga tak akan ada yang tahu Afsheen tidak memakai celana saat itu.

How could?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang