<01> Istri Yang Baik?

Start from the beginning
                                    

Arthur terkekeh geli mendengar cerita Alzan yang tanpa sadar memperlihatkan wajah gemasnya. Ia merengkuh pinggang Alzan merapatkan dengan tubuhnya yang sama-sama tidak memakai sehelai benang pun.

"Sudah ceritanya? Mari tidur, kita akan pulang besok. Good night baby." Ucap Arthur dan mengecup kening Alzan.

Alzan yang telah sadar apa yang ia lakukan tadi membuat wajahnya memerah malu. Ia pun menenggelamkan wajahnya ke dada bidang Arthur dan ikut tertidur.

Flash back off.

Setelah mandi. Mereka keluar dengan bath robes di badan mereka dan Alzan yang masih digendong oleh Arthur, bagian bawahnya masih sakit saat ia berjalan.

Arthur menurunkan Alzan di kasur yang sudah bersih dengan sprei putih baru.

"Perlihatkan hole mu, tadi ku lihat sepertinya hole mu sedikit robek. Ucap Arthur membuat wajah Alzan memerah.

Alzan menuruti perintah Arthur dan sedikit menyingkap bath robes yang diakainya dan melebarkan pahanya.

Terlihat paha mulus Alzan dengan Kiss Mark yang menghiasi paha dalam Alzan.

Terlihat juga hole yang merah bertambah merah karena robek dan lecet.

Arthur mengambil salep di laci balas, dan kembali melihat ke hole Alzan.
Wajah Alzan sudah memerah karena malu.

Arthur membuka tutup salep itu dan mengambil lumayan banyak salep di tangan nya. Dengan telaten mengoleskan salep itu di hole Alzan.

"Eummh" Alzan melenguh merasakan sensasi dingin dari salep yang di oleskan Alzan.

"Jangan melenguh atau aku akan menerkam mu lagi" peringat Arthur saat mendengar lenguhan Alzan.

Arthur mengoleskan Salep itu sedikit dalam bahkan setengah jarinya pun masuk ke hole Alzan.

"Emph kak kenapa jadi masuk kedalam?" Tanya Alzan dengan melenguh merasakan jari Arthur masuk ke hole nya.

"Tahan jangan mendesah, dalam kamu juga lecet. Maafkan aku karena terlalu kasar." Ucap Arthur.

Setelah beberapa menit Arthur selesai mengoleskan salep.

"Mari berpakaian setelah itu kita pergi ke rumah baru kita." Ucap Arthur. Setelah itu pergi menuju lemari mengambil pakaian.

•••••


Setelah beberapa saat, kini Arthur dan Alzan sedang berada di dalam mobil milik Arthur, melaju untuk pergi ke rumah baru mereka.

"Kak, rumah nya jauh gak dari sekolah? " Tanya Alzan kepada Arthur.

"Kenapa? Biasanya juga kamu membolos. Tumben tanyain jauh engganya." Tanya balik Arthur.

"Enggak tanya aja." Jawab Alzan sembari memalingkan wajahnya.

"Aku dengar dari orang tua mu kau itu nakal dan bar bar. Tapi yang aku lihat kau seperti lugu dan kucing yang penurut." Ucap Arthur.

"Ahh itu kakak tidak perlu memikirkan hal itu." Ucap Alzan setelah mendengar cerita Arthur ia malu karena tingkah nya di depan Arthur seperti ini.

Biasanya di sekolah ia bar bar dan selalu membuat masalah. Tapi di depan Arthur ia seperti kucing penurut.

"Sepertinya orang tuaku sudah memberitahu Kak Arthur" batin Alzan.

Setelah beberapa saat menempuh perjalanan yang lumayan jauh, akhirnya mereka telah masuk ke kompleks perumahan elite.

"Kok kita ke sini?" Tanya Alzan menoleh kearah Arthur yang memelankan kecepatan Mobil nya.

"Kita tinggal di sini, kompleks ini lumayan dekat dengan sekolah mu dan juga dekat dengan rumah keluarga ku atau keluarga mu." Jawab Arthur.

Mobil mereka berhenti di depan gerbang yang lebih besar dari gerbang rumah yang lain.

Dua orang satpam membuka gerbang itu dengan cepat. Setelah di buka Arthur menjalankan mobil nya dan berhenti di degan garasi.

"Ayo turun." Ajak Arthur lalu turun dari mobil diikuti oleh Alzan.

Alzan dapat melihat rumah atau bisa disebut mansion mewah berwarna putih dan megah. Ada taman yang ditumbuhi berbagai macam bunga dan air mancur. Dan jangan lupakan pohon pohon yang sudah dihiasi buah buahan segar di pohonnya.

Mereka berjalan dengan tangan Arthur yang berada di pinggang Alzan.

Banyak orang orang berotot dengan jas hitam yang dipastikan itu adalah bodyguard milik Arthur.

Dan saat pintu utama dibuka terlihat ruangan megah dengan miniatur modern. Dan dari dalam kita bisa melihat bahwa mansion ini memiliki 3 lantai.

Alzan menatap ke arah suaminya. "Kita tinggal di sini berdua?" Tanya Alzan.

Ia heran, mansion ini tampak hening.

"Tidak, disini banyak Maid untuk bersih bersih. Tapi untuk memasak dan mengurus ku, itu pekerjaan mu." Jawab Arthur.

Alzan menganggukkan kepalanya mengerti.

Arthur mengusap kepala Alzan penuh kelembutan. "Kau harus menjadi istri yang baik untuku, mengerti?"

Alzan terdiam "Istri yang baik ya?"

•••••

Hallo!!!

Makasih yang udah mau baca..

Kalau ada yang salah kalian bisa koreksi di komentar biar aku tau dan memperbaiki nya 😊😊

Makasih 😊😊😊




MARRIED WITH CEO {BxB}Where stories live. Discover now