Chapter 2

708 74 9
                                    

Pagi ini zee sangat sibuk, ia membantu ibu nya berjualan di pasar, sedari tadi ia tersenyum sambil memandang orang yang telah melahirkan nya

"Ibu cantik banget, pantes zizi juga cantik ternyata nurun dari ibu toh" Ucap zee , Nadia yang mendengar itu hanya bisa tersenyum geli

"Orang ibu udah tua gini masih aja dibilang cantik, yang cantik itu anak ibu ini" Jawab Nadia sambil memegang dagu zee sayang

"Ibu tetap cantik kok, pantes ayah gak mau kehilangan ibu" Ucap zee lagi

Nadia hanya tersenyum sebagai jawaban

"Mau ke makam ayah gak sayang? " Tanya Nadia

"Mau" Jawab zee

"Yaudah,pulang dari pasar kita ke makam ayah ya" Ucap Nadia dan dibalas anggukan oleh zee

Setelah menghabiskan waktu yang lumayan lama di pasar kini zee dan ibunya sudah berada di makam sang ayah

"Ayah ini zizi, zizi kangen ayah, maafin zizi gara gara zizi ayah harus pergi untuk selama lamanya, ayah tenang aja sekarang zizi sudah bareng ibu lagi, zizi gak mau pisah lagi dari ibu, zizi mau jaga ibu dimasa tua ibu, do'ain zizi supaya tetap bareng ibu ya ayah" Ucap zee panjang lebar sambil mengelus batu nisan sang ayah

Nadia yang mendengar semua ucapan zee, tak sanggup menahan air matanya

"Ayah hikss" Panggil zee dengan tangis yang sudah pecah

Nadia yang mendengar itu segera memeluk zee dari samping

"Hikss, kenapa ayah ninggalin zizi ibu, zizi mau ayah kembali sama zizi, hikss kenapa tuhan jahat ambil ayah dari zizi dan ibu" Ucap zee dipelukan Nadia

"Syutt, sayang dengar ibu, tuhan gak jahat sayang justru Tuhan lebih sayang ayah" Ucap Nadia

Zee yang mendengar itu semakin keras tangisannya

"Zizi lihat ibu sayang" Ucap Nadia sambil melepaskan pelukan zee supaya melihat ke arah nya

"Zizi mau janji sama ibu gak? " Tanya Nadia dan dibalas anggukan oleh zee

"Kalau misal ibu udah gaada lagi didunia ini, zizi harus janji satu hal sama ibu, zizi gak boleh ada dendam ke siapa pun  itu, zizi harus nurut sama orang yang udah ngerawat zizi"ucap nadia

"ibu ngomong apa,ibu ga akan kemana mana,ibu bakalan terus disamping zizi,begitupun sebaliknya zizi gak bakalan ninggalin ibu,karna yang zizi punya sekarang hanya ibu dan ibu hanya punya zizi,jadi kita bakalan sama sama selamanya"jawab zee panjang

nadia yang mendengar itu hanya tersenyum dan memeluk zee lebih erat

"ibu syang zizi"ucap nadia

"zizi lebih sayang ibu"jawab zee

***
kini zee dan ibunya kembali  kerumah tapi saat sudah sampai mereka dikejutkan oleh keberadaan shani yang sedang menunggu di depan rumah zee dengan dikelilingi beberapa bodyguard nya

"gimana kabur nya seru kah?"tanya shani ditengah keterkejutan zee dan nadia

zee yang mendengar itu semakin mendekatkan diri kepada ibunya

"sini sayang"ucap shani dengan senyum manis dan menyodorkan tangan nya ke zee

tapi menurut zee itu senyum yang mengerikan

melihat uluran tangan nya belum diraih shani semakin mendekat ke arah zee dan menarik zee hingga dalam genggaman nya

"maaf sebelum nya nona shani,jika anda datang kesini untuk menagih hutang almarhum suami saya,saya bakal mengembalikan nya sekarang,tapi saya mohon jangan bawa anak saya lagi"ucap nadia memohon

"hahaha,kebetulan saya sudah tidak menginginkan uang itu,yang saya mau sekarang zee pulang bersama saya"ucap shani dengan tawa remeh

"GAK SAMPAI KAPANPUN SAYA GAK AKAN PERNAH IKUT ANDA LAGI"teriak zee sambil melepaskan tangan nya dari genggaman shani

"wow sekarang sudah berani ngelawan saya ya,hebat sekali anda"ucap shani takjub

"sampai kapan pun saya tidak bakal takut dengan anda nyonya Ruella Elnara Shani"ucap zee menantang

"bagus Alzeera saya suka kamu yang pemberani"jawab shani

"lakukan sekarang"ucap shani dingin

zee dan nadia tak mengerti maksud perkataan shani,tapi setelah beberapa detik zee tersadar bawa ibunya dibawa pergi oleh bodyguard shani

"stop kalian mau bawa ibu saya kemana?"ucap zee sambil mnegejar ibunya

"lepasin saya"ronta ibu zee berharap dilepaskan

kini nadia sudah berada dilapangan luas dekat tempat tinggal yang ia tempati,aneh nya disana banyak warga yang berkumpul,dan jangan lupakan inti keluarga Ruel disana,yaitu gracia dan chika

"kalian dengar orang yang dihadapan kalian ini sudah berani membawa adik bungsu kami,yaitu Ruella Alzeera elnaza,kalian tau kan siapa pemilik nama Ruella"ucap chika lantang sambil menunjuk nadia yang sudah terduduk di rerumputan dengan zee yang setia memeluk sang ibu

"lo apa apaan sih,gue Alzeera Putri Arman anak pak arman dan ibu nadia,gue bukan dari kelurga meraka,yang ada  meraka yang membawa paksa gue ikut dengan meraka karna orang tua gue punya hutang dengan ayah meraka,dan mereka lah penyebab ayah gue meninggal"teriak zee lantang

semua warga yang disana semakin dibuat bingung oleh dua ucapan yang berbeda

"maafkan adik saya,dia amnesia jadi ucapan nya sedikit ngelantur"ucap chika mengampiri zee

"ikut gue"ucap chika ditelinga zee

"gak"ucap zee datar

chika yang geram dengan zee segera menarik rambut belakang zee

"sstttt"ringis zee sambil memegang tangan chika yang berada dirambutnya

"lo ikut gue,atau lo mau lihat ibu lo mati tepat disamping lo"ucap chika dingin

"gue gak akan ikut lo"ucap zee tak kalah dingin

"oke kalau itu yang lo mau"ucap chika dan langsung berdiri

"sekarang kak"ucap chika keras sambil menatap shani yang duduk dengan tenang dengan gracia di samping nya

shani yang mendengar itu segera memerintahkan anak buah nya dengan tangan

Dor dor

dua temabakan langsung kena pada tubuh nadia,zee yang melihat itu kaget,kejadian nya terjadi secara langsung

"IBUUU"teriak zee sambil memeluk sang ibu yang sudah bersimbah darah

"Hikss ibu bangun jangan tinggalin zizi,ibu udah janji akan terus ada di samping zizi,hikss bangun"ucap zee lagi dengan air mata yang sudah deras

"kalian lihat,ini balasan untuk orang yang sudah mengganggu keluarga saya"ucap shani lantang

setelah berucap itu shani menghampiri zee

"bangun"ucap shani dingin

"kenapa,kenapa kalian ngelakuin ini semua,salah keluarga aku apa?"tanya zee lirih

shani tak menjawab ia segera menarik tubuh zee untuk berdiri

"bawa jasad nya,dan berikan kepada lio dan lia"ucap shani

zee yang mendengar itu kaget,pasalnya lio dan lia adalah singa peliharaan keluarga Ruel

"jangan,jangan bawa jasad ibu,aku janji bakalan nurut semua perintah kalian,tapi tolong makamin jasad ibu aku sewajarnya kak"ucap zee memohon di kaki shani

"dengar kan jadi lakukan dengan baik"ucap shani pada bodyguard nya

"kita pulang"ucap nya sambil menarik zee kasar

zee hanya menangis,ia akan nerima semua hukuman yang akan dilakukan oleh ruella sister kepadanya,tapi ia masih terbayang wajah ibunya yang dibunuh tepat di depan mata nya sendiri

TBC...

Hai readers...
gimana nih,semoga feel nya dapat dikalian ya
Awas Typo

JOUSKA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang