Nyonya Huo Berpura-pura Lemah Setiap Hari - 2

Bab 299 : Tuan Kesembilan, Bukankah Kamu terlalu terus terang??

Namun, Yang Wei menderita akhir-akhir ini. Dia tidak tega membiarkan dia dan Anyao meminta maaf kepada Ye Beishen.

Selain itu, Nyonya Tua Ye telah berulang kali membujuknya bahwa tidak perlu meminta maaf kepada bajingan kecil itu.

Dia telah menyeretnya sampai sekarang, dan dia tidak bisa menyeretnya lebih lama lagi.

Oleh karena itu, Nyonya Tua Ye memikirkan sebuah cara.

Ye Xingchong mau tidak mau bertanya lagi, "Apakah ini benar-benar akan berhasil?"

Nyonya Tua Ye tidak peduli sama sekali. Ekspresinya penuh penghinaan. "Mengapa tidak? Saya neneknya, dan Anda adalah ayahnya! Yaoyao adalah adik perempuannya. Bagaimana mungkin dia tidak memaafkan kita jika kita memohon maaf padanya di depan teman-teman sekelasnya?!"

"Xingchong, dengarkan aku. Biarkan Yaoyao dan Yang Wei sujud di depan orang lain. Begitu saya mulai menangis, teman-teman sekelasnya pasti akan membujuknya untuk memaafkan kami."

Nyonya Tua Ye tahu betul bahwa dunia ini bersimpati kepada yang lemah.

Bukankah ini cara Yang Wei sampai ke tempatnya sekarang? Anyao pada awalnya lemah dan baik hati, jadi memerankan tindakan ini pasti mudah.

"Tapi bagaimana jika Ye Beisheng menerimanya di depan orang lain dan kemudian menyesalinya?" Ye Xingchong masih ragu-ragu.

"Kalau begitu mari kita ungkapkan! Pelacur kecil ini bermuka dua. Kami adalah keluarganya. Dia pasti akan mendapat balasan karena memperlakukan kita seperti ini!"

Ye Xing Chong mengangguk. Ye Anyao telah mengundang semua teman sekelasnya dari sekolah untuk memaksa Ye Beisheng memaafkan mereka di pesta ulang tahun.

Sebelum pergi, Ye Beisheng naik ke atas untuk mengganti pakaiannya.

Ketika dia turun, Wen Zhixing hampir mengeluarkan seteguk air.

Gaun putih bersih ini, wajah tanpa riasan, rambut hitam lurusnya yang lemah dan polos. Bunga putih kecil yang sepertinya akan menangis sedetik kemudian.

Mengapa Xiao Wu pergi ke rumah Ye?

Huo Xiting mengangkat alisnya dan meletakkan koran di tangannya.

Ye Beisheng sangat puas.

'Sepertinya mereka semua kaget dengan pakaianku. Bagaimana itu? Bukankah aku terlihat sangat lemah dan polos?'

'Aku bahkan sengaja memilih merias wajahku dengan cara ini. Laki-laki straight pasti tidak akan bisa membedakannya. Selama aku berkedip, orang akan mengira aku menangis.'

Saat ini, Wen Zhixing merasa ngeri. "Xiao Wu, apa yang terjadi dengan matamu? Kenapa kamu menangis?!"

Huo Xiting terdiam.

Ye Beisheng menjadi lebih percaya diri.

'Lihat! Paman bahkan mengira aku menangis! Sudah kubilang, cowok-cowok jujur ​​tidak akan bisa mengatakan kalau aku memakai riasan!! Riasan tingkat tertinggi adalah merias wajah, tetapi tidak ada yang tahu!'

Huo Xiting mendongak dan menjelaskan kepada Wen Zhixing, "Dia memakai riasan." Ye Beisheng terdiam.

'Apakah Huo Xiting sengaja menampar wajahku? Saya memilih riasan menyedihkan yang tidak akan pernah bisa diketahui oleh pria straight. Kenapa dia bisa mengerti sekilas??

Huo Xhiting tersenyum karena dia sangat mengenal Nyonya Huo.

Lagi pula, dalam kata-kata Ny. Huo, cara terbaik menghadapi b*tch adalah dengan menjadi orang yang paling jahat di antara semuanya.

Lalu, Ye Beisheng berpikir dalam hati- 'F * ck, bukankah Huo Shiting jujur?? Ini..... ini terlalu mengasyikkan!

Huo Xiting diam-diam meremas koran di tangannya.

Besar. Otaknya memang berbeda dengan otak orang normal.

Huo Shiting bangkit. "Ayo pergi. Aku akan mengirimmu ke sana."

Tanpa diduga, Ye Beisheng duduk di sofa dan tersenyum penuh arti.

"Tidak perlu terburu-buru."

Tepat jam tujuh, kediaman Ye.

Semua siswa hadir. Ye Anyao berdiri di samping dan menunggu dengan cemas. "Kenapa adikku belum datang..."

Yang Wei juga terlihat tidak bersalah. "Itu benar. Tidak baik membiarkan siswa menunggu. Jangan khawatir. Beisheng jelas tidak bermaksud terlambat."

Para siswa saling memandang dan berbisik, "Apa yang sedang dilakukan Ye Beisheng? Dia mengundang kita kemari dan dia terlambat.. Apakah dia punya rasa hormat pada kita?