Sudut mata Arkhan menatap Reksa yang enggan mendekat meskipun jarak mereka berjauhan tapi Arkhan bisa melihat seberapa bengkak wajah Reksa bahkan pakaiannya juga masih sama dengan yang semalam dia pakai.

Tapi kemudian Arkhan menggelengkan kepalanya kuat dia masih tidak ingin berbicara dengan Reksa.

"Kamu masih belum bicara juga sama Reksa?" Tanya Mamihnya yang duduk di sebelahnya.

"Semalam bicara kok" Jawab Arkhan jujur.

Mamihnya mengangguk sambil menaruh segelas susu di samping piring Arkhan "Terus gimana?" Tanya Mamihnya lagi.

"Ya gitu"

"Kamu jangan terlalu keras sama Reksa, kamu tau kan kalau Reksa cuma mau yang terbaik buat kamu"

Arkhan mengangguk dia tau kalau Reksa selalu mengusahakan hal yang terbaik untuknya bahkan hampir semua proyeknya di pilih langsung oleh Reksa dan selalu memberikan hasil yang luar biasa tidak ada satupun proyeknya yang gagal jika Reksa ikut turun tangan langsung untuknya.

Tapi untuk kali ini saja Arkhan juga ingin yang terbaik untuk Reksa dan untuk kali ini saja Arkhan juga ingin berkorban untuk Reksa.

"Kamu langsung ke ruang tengah, Jefran udah nunggu kamu di sana" Perintah Mamihnya begitu Arkhan selesai makan, Arkhan menurut dan langsung berjalan menuju ke ruang tengah.

Kini mereka berdua sudah duduk di atas sofa Arkhan duduk di sofa single dan Jefran di sofa yang panjang, Arkhan kira mereka akan menunggu sampai Reksa datang tapi Jefran berkata bahwa Reksa sudah kembali ke kamarnya sejak tadi.

Bukan hanya Arkhan yang menghindar tapi Reksa juga ikut menjauh.

"Untuk proyek selain film semuanya di undur sampai keadaan membaik" Ucap Jefran menjelaskan tentang kelanjutan karir Arkhan karena aktor mereka menolak memberi klarifikasi mengakibatkan beberapa brand ikut menarik diri karena mereka juga tidak ingin kena imbasnya.

"Produsernya udah kenal kamu dari kecil dan mereka gak percaya sama rumor yang beredar mereka setuju buat lanjutin proyek ini dan adegan kamu juga udah bayak yang di take dan itu bakal ngerugiin semua orang kalau kamu mundur dari sana"

Arkhan mengangguk paham ada sedikit rasa kesal di hatinya karena dia pikir dia akan mendapatkan libur yang panjang akibat kasus tersebut.

"Dan mulai besok kita bakal lanjut syuting cuma butuh waktu satu minggu sampai semua adegan kamu selesai di ambil lalu setelah itu kita tinggal tunggu reaksi publik reda dan kamu bisa melanjutkan jadwal kamu seperti biasanya" Jelas Jefran lagi.

"Karena syutingnya bakal di luar kota, tolong siapin semua keperluan pribadi kamu selama seminggu"

"Cuma gw sama lo doang yang berangkat?"

"Make up artist sama stylish kamu juga ikut karena saya gak mungkin bisa ngerias kamu di sana"

"Bukan itu, maksudku------"

"Reksa? Dia bilang dia juga ada kepentingan lain di Shanghai jadi dia gak bisa ikut nemenin kamu"

"Shanghai?"

"Iya, ada kendala sama perusahaan Papih kamu yang di sana dan mungkin dia juga akan liburan sebentar di kampung halamannya"

Ah, Arkhan ingat sekarang kalau Shanghai adalah kampung halaman Reksa sebelum dia memutuskan untuk pergi ke Jakarta, Reksa menghabiskan sebagian masa kecilnya di sana sampai dia remaja bersama keluarga Bunda dan Ayahnya yang mengurusnya sejak kedua orang tuanya pergi.

"Kenapa? Kamu mau dia ikut?"

Arkhan menggelengkan kepalanya "Gw cuma nanya"

"Bagus, jadi saya gak perlu repot-repot buat ngebujuk Reksa supaya nemenin kamu besok"

ᴘᴇᴛʀɪᴋᴏʀ {ᴇɴᴅ}Donde viven las historias. Descúbrelo ahora