10. Petrikor

21 4 1
                                    

Tangisan Reksa masih belum berhenti, Arkhan juga belum kembali lagi ke kamarnya karena mungkin Arkhan tidak ingin berada di ruangan yang sama dengannya, akhirnya Reksa memutuskan untuk kembali ke kamarnya.

Reksa menangis bukan karena kalimat yang Arkhan ucapkan melainkan karena rasa bersalah di hatinya yang semakin besar andai malam itu dia tidak memaksa untuk datang dan berada sendirian di apartemennya, Arkhan pasti tidak akan terlibat masalah yang sebesar ini.

Karir yang Arkhan bangun selama lebih dari tiga belas tahun lamanya sekarang berada di ambang kehancuran meskipun banyak orang yang membelanya tapi tidak sedikit juga orang yang memanfaatkan situasi ini untuk membuat nama Arkhan semakin buruk.

Untungnya kamar Reksa berada di lantai dua lumayan jauh dari kamar Mamihnya Arkhan yang berada di lantai satu, tapi Arkhan yang menempati kamar di sebelahnya terpaksa harus menahan diri untuk tidak berlari masuk ke kamar Reksa yang terus menangis semalaman.

Arkhan mengerti seberapa tersiksanya Reksa atas kasus ini dan dia tidak mau menambah penderitaan Reksa hanya karena sebuah klarifikasi yang belum tentu akan membuat namanya bersih.

Ini pertama kalinya Arkhan membuat Reksa menangis karena keputusan yang dia ambil dan Arkhan tidak tau bagaimana cara membuat tangisan Reksa berhenti.

Paginya pukul delapan pintu kamar Arkhan terus di ketuk berulang kali alpha itu mengerang sebelum bangkit dan berjalan menuju ke arah pintu dia hanya tertidur sekitar enam jam seingatnya tangisan Reksa juga tidak lagi terdengar sejak jam satu malam

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Paginya pukul delapan pintu kamar Arkhan terus di ketuk berulang kali alpha itu mengerang sebelum bangkit dan berjalan menuju ke arah pintu dia hanya tertidur sekitar enam jam seingatnya tangisan Reksa juga tidak lagi terdengar sejak jam satu malam.

Mamihnya menghela napas begitu melihat penampilan Arkhan yang begitu berantakan "Makan dulu, Mamih udah siapin di bawah" Ucap Mamihnya, Arkhan hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Aku mau mandi dulu sebentar" Jawab Arkhan sebelum kembali menutup pintu kamarnya.

Arkhan langsung masuk ke dalam kamar mandi yang ada di kamarnya dia langsung membersihkan dirinya.

Setelah selesai membersihkan diri Arkhan segera keluar dari kamarnya berjalan menuruni tangga dan menuju ke meja makan untuk sarapan.

"Reksa kemana?" Tanya Arkhan begitu menyadari dia belum melihat Reksa pagi ini.

"Dia udah sarapan duluan, kamu cepet makannya nanti Jefran bakal datang ke sini mau jelasin sesuatu tentang kerjaan" Ucap Mamihnya, Arkhan paham dan dia segera duduk lalu memakan sarapannya.

Arkhan berulang kali menguap sambil menyantap makanan di depannya "Kamu tidur gak sih semalam?" Tanya Mamihnya Arkhan begitu menyadari kelakuan aneh anaknya.

"Tidur" Jawab Arkhan singkat dan belum sempat dia melanjutkan kalimatnya tiba-tiba Reksa berjalan turun dari lantai dua berlari menuju pintu depan untuk menyambut Jefran.

Jefran menyempatkan diri untuk menyapa Mamihnya Arkhan berkata bahwa Arkhan bisa menyelesaikan sarapannya dulu karena Jefran juga harus menjelaskan beberapa hal kepada Reksa.

ᴘᴇᴛʀɪᴋᴏʀ {ᴇɴᴅ}Kde žijí příběhy. Začni objevovat