"Yaudah yuuk onty bakal anter kamu sama bunda kamu ke apartemen baru yang sangatt bagus" ramahnya,Ia menyuruh supirnya untuk membantu mereka menaikkan bagasi.

Jheo sejujurnya kurang senang terhadap orang yang senang menampakan ekspresinya secara berlebih,tapi ini 'teman bunda aku harus senang,kasihan bunda' gidik batin Jheo

"Lo berangkat sendiri doang?" Tanya Lena hanya melihat seorangpun di samping Giselle kecuali supirnya.

"Iyaa lah gue kan independent woman" lagaknya memang agak narsis tapi,Giselle adalah orang terbaik yang ada di Seoul menurut Karina.Wanita itu membantu membawakan koper yang mereka bawa.

"Iya dehh sipaling independent,yuk Je jangan diem aja disitu,sini" Bundanya menitah sang anak perlahan menaiki mobil milik Giselle yang berwarna putih tersebut.

"Ini namanya pak chuel,supir kesayangan onty.Ya gak pak cul?" Ia memperkenalkan supirnya.Seakan bukan supir saja,mereka seorang teman.Mau bagaimana orang tua giselle adalah orang yang sibuk dengan dunianya masing-masing.Pak Chuel adalah orang yang mengisi kesendirian Giselle selain pembantu lainnya,ia yang paling dekat dengan keluarga Giselle.

"Hahaah iya non" Ia melajukan mobil itu perlahan namun pasti.

"Hayoo pak inget gak siapa saya?" Karina menunjuk dirinya.Dengan semangat,tentu ini adalah lembaran pertama hidupnya ke Korea.Sebelum mengulang buku Karina sebenarnya hidup di Korea,namun sekarang Karina sudah menutup buku itu.

"Tentu inget dong,kan selalu bareng sama non giselle" 

"Hihihihi,ini anak saya pak.Jheo orangnya memang pendiam" Karina tanpa ragu memperkanalkan Jheo,Jheo hanya tersenyum mendengarkan bundanya sedari tadi berucap dengan nada senang.

"Wahh sudah besar,saya hanya ingat waktu masih dikandungan" Pak chuel menempelkan telapak tangannya di dahi mecoba mengingat.

"Yaudahh sudah dulu reuninya,kalian mau makan apa yuukk,gwh trakteer deh"

"Kayanya nanti aja deh sel,Kita mau istirahat dulu" Tolak Karina selembut mungkin,ia tak mau menyakiti hati baru.

"Oke dehh,GASSS PAK" Giselle mengepalkan tangannya lalu berubah menjadi superman,Karina terkekeh puas melihat kelakuan sahabatnya,sementara Jheo hanya meringis melihatnya.Jheo belum dapat feel di Korea.


-------------


"JEEEEEE LOOOO MAU KEMANAA????" teriak pria tinggi berkulit cokelat sawo matang dari atas balkon kafe,Ia lari dari atas menuju bawah cukup tergesa-gesa

"Ck" desis seorang pria melihat ada yang menghalanginya,Pria lain yangg lebih tinggi dan kekar.

"Heh lo main pergi aja,gue baru aja dateng Jeno" Pria itu segera meminta penjelasan,padahal dia baru saja datang.Ia menatapnya tajam-tajam dengan muka penuh pertanyaan terhadap orang yang berada didepannya.

Pria itu Denjun pak dokter bedah yang cukup terkenal di Seoul.Anak yang dulunya berandalan rupanya bisa menjadi dokter bedah yang handal.Sayang saja ia kabur dari rumah 16 tahun lalu saat dia berumur 14 tahun.

"Jenooo,eh beb njun" pria itu cukup kaget dengan kedatangan Denjun disana,ia segera menarik pria didepan denjun.

"geli njing,lo berantem hah?" telisiknya,tetapi keduanya memang seperti tom n jerry dunia nyata.

"Matamu picek Denjun terhormat?" ia mengarahkan paras tampan pria itu kearah cafe tersebut,memperlihatkan seorang wanita menawan menggunakan gaun pendek selutut berwarna putih sedang duduk di meja no13.

KembaliWhere stories live. Discover now