Season II -Keluarga-

331 38 0
                                    

Nanoon

Selama perjalanan menuju rumah Ohm, aku beberapa kali terus melihat laci mobil itu, masih dengan rasa penasaran akan foto yang sudah sobek tadi. Apa yang coba disembunyikan oleh Ohm? Apa dia punya pacar? Tunggu.. tapi dia bilang cinta padaku.. ? sesekali aku meliriknya dengan tajam, lalu memasang wajah kesal.

"Mau beli es kopi dulu?" tawarnya dengan masih setengah fokus dengan jalan,

"Gak haus!" jawabku dengan sebal,

"Kamu marah kenapa? Mau jajan?"

"Aku gak laper ya.. " bentakku kesal,

"Iya, mau pedas apa nggak?"

"pedas.. "

"Oke, mau minum apa? Es Americano, atau coklat?"

"coklat.. coklat susu" jawabku dengan judes,

Dia mengangguk, dengan menahan senyumnya. Loh, tunggu.. kenapa aku luluh dengan makanan. Kemana jiwa garang Nanoon ku.. ?

---

Kami berhenti di rest area, dan mampir di salah satu café yang menjual berbagai minuman kopi dan manis, serta kue kekinian. Sejenak aku lupa soal foto di laci itu, dan malah fokus memilih kue – kue yang dipajang di etalase toko.

"Ice choco milk-nya satu, tiramisu cake satu, ice cream choco mint dua, dan black coffee satu" ucap Ohm memesan sembari mengeluarkan kartu sakti berwarna hitamnya,

Aku hanya tersenyum melihat Ohm membelikanku semua itu, padahal sejak menjadi roommate beberapa kali dia membelanjakanku dan lumayan royal padaku. Jadi aku sama sekali tidak asing dengan semua kartu kreditnya, tapi yang menjadi kesayanganku tetap kartu hitam mengkilat itu.

Kami bergegas mencari tempat duduk, dan menyenderkan tubu kami di atas kursi masing-masing. Meskipun sudah disogok dengan makanan enak, aku tetap ingat tentang foto tadi.

"Ohm.. kamu cinta kan sama aku?" tanyaku dengan tiba-tiba,

Mata ohm seketika membelalak, beberapa kali dia menelan ludahnya. Lalu dia menjawab dengan tegas.

" Aku mencintaimu, sangat amat sangat.. "

"Kalau gitu, ada foto siapa yang di laci mobilmu.. ?" tanyaku menelisik,

"Kau cemburu?"

"Jelas.. " jawabku dengan terang terangan,

Dia menghela nafas sekaligus menahan senyumnya lagi.

"itu foto yang menyakitkan bagiku, aku tidak ingin kau melihat kerapuhanku" ucapnya dengan nada yang seakan meragu,

"Apa itu foto yang sensitive?" kataku menegaskan apa yang tengah kupikirkan,

"Iya, sangat sensitive!!"

Apa dia pernah diperas seseorang dengan foto –foto bugilnya? Atau dia pernah punya masalah dengan mafia? Apa itu foto pembunuhan? Keringatku sedikit bercucuran,

Tak berapa lama, makanan dan minuman kami datang. Perhatianku dengan cepat langsung teralih pada hidangan penggugah selera itu. sejujurnya, hanya ketika menjadi Jasmine, aku bisa menjadi diriku sendiri tanpa harus takut dianggap tidak jantan atau apapun. Aku masih ingat, bagaimana dulu aku menghindari makan makanan manis, karena ketakutanku dianggap tidak jantan.

"Aku baru tahu kau suka manis" ungkapnya dengan menatapku,

"Aku..dulu takut, orang menganggapku aneh kalau aku makan kue atau makanan manis lainnya.. "

"Kenapa kau berfikir seperti itu..?"

"hanya masalalu menjengkelkan" jawabku agak tidak mood,

Tiba-tiba sendok berisi full coklat cream disodorkan ke mulutku, Ohm menyuapiku dengan senyuman. Dia melihatku dengan gemas.

MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )Where stories live. Discover now