"eomma tahu soal Ji hoon? " tanya Seokjin sedikit terkejut, seingatnya dirinya tidak pernah membicarakan mengenai ji hoon pada eomma nya.

"Jungkook sudah menceritakan semua nya pada eomma, dan jika kau lupa, semalam kau juga menyebut nama anak itu." jelas Jihyun

"ahh.. begitu. jangan khawatir eomma. taehyung sudah memberinya pelajaran, aku yakin dia tidak akan mengganggu jinnie kali ini. "

"semoga saja. tapi jika dia mengganggumu lagi. katakan pada eomma ne. "

"siap eomma.. "

Seokjin sudah menyelesaikan sarapannya yang lagi lagi tidak di habiskan, dan itu membuat Jihyun dan young ae khawatir, sejak pulang dari rumah sakit, nafsu makan Seokjin turun drastis, bahkan saat Jihyun membuatkan makanan kesukaannya, makanan itupun tak sampai habis dimakan Seokjin.

"sayang, kenapa makanannya disisakan lagi? eomma sudah mengurangi porsinya loh.. " Jihyun

"Aku sudah kenyang eomma, jika dipaksakan takutnya aku memuntahkannya. "

"tapi kau baik baik saja kan sayang? ada yang sakit? Halmeoni perhatikan kau terlihat gampang lelah dan wajahmu juga pucat. " young ae tidak bisa tidak khawatir dengan kondisi cucu kesayangannya ini.

"tidak halmeoni. Aku baik baik saja. "

"yasudah kalau kau merasa seperti itu, tapi jika ada keluhan katakan pada eomma ne.. " Jihyun

"iya eomma.. "

Seokjin meminum obat serta vitaminnya, baru setelah itu Seokjin berangkat sekolah dengan berjalan kaki sendiri.

.
.
.

Seokjin berjalan sambil bersenandung riang, tanpa ia sadari ada seseorang yang mengamatinya dari jauh. Orang tersebut tersenyum kecil melihat Seokjin yang berjalan sedikit melompat riang.

Orang tersebut mengikuti Seokjin hingga Seokjin sampai disekolah nya. dilihat nya Seokjin sudah masuk ke area sekolah, orang itu turun dari mobil hitam mewahnya dan berjalan masuk ke area sekolah Seokjin.

tok.. tok.. tok..

Suara pintu ruang kepala sekolah diketuk dari luar, kepala sekolah pun membuka pintu dan ia tersenyum melihat Kim Namgil ada didepannya sepagi ini.

"hi Hyung.. apa kau sibuk?" sapa namgil didepan pintu

"masuklah dulu. tumben kau kemari tanpa memberitahuku terlebih dahulu. " tanya Park Hae Jin selaku kepala sekolah Hybe elementary school.

"ada sesuatu yang ingin kupastikan Hyung. " namgil

"memastikan hal apa? "

"salah satu muridmu yang bernama Lee Seokjin. "

"Lee Seokjin? memangnya ada apa dengan siswa itu? apa dia membuat masalah dengan Taehyung? tapi setahuku tidak ada laporan pelanggaran yang dilakukan siswa bernama Lee Seokjin itu. "

"bukan Hyung. justru Lee Seokjin itu bersahabat dengan Taehyung. "

Hae Jin dibuat makin bingung dengan tingkah namgil, kalau tidak ada masalah dengan Taehyung, lalu untuk apa namgil mencari tahu mengenai Seokjin.

"lalu kau ingin memastikan soal apa mengenai muridku itu? " tanya hae Jin sedikit mendesak namgil

"Benarkah jika dia anak dari Lee Jihyun? " ucap namgil tanpa basi basi

Hae Jin menatap aneh sahabat nya itu.

"kenapa kau penasaran seperti itu? atau jangan jangan kau mencurigai sesuatu mengenai latar belakang Lee Seokjin ? "

"nde Hyung.. aku curiga kalau Seokjin itu..

"anakmu? karena dia anak dari Lee Jihyun." potong hae Jin

Namgil tidak bisa menutupi wajah penuh harapnya. diapun menganggukkan kepalanya.

"tapi dari mana Hyung tahu jika aku penasaran akan hal itu? "

"terlihat dari wajahmu. aku sudah mengenalmu lebih dari sepuluh tahun, maka itu dari wajahmu saja aku sudah tahu maksud mu tanpa kau mengatakannya. Tapi maaf namgil ah, aku tidak bisa membantumu banyak. aku akan memberitahumu sedikit mengenai Jihyun."

Haejin menghela nafas panjang sebelum melanjutkan ceritanya.

"aku bertemu dengan Jihyun 3 tahun yang lalu. Dan saat itu, aku baru tahu jika Jihyun memiliki putra selain Jaehwan. Seokjin baru hendak masuk sekolah Dasar, lalu aku merekomendasikan sekolah ini padanya, awalnya dia menolak tawaranku karena aku bersahabat denganmu. Namun aku terus membujuk nya sampai akhirnya dia mau tapi dengan syarat aku tidak boleh memberitahukan pada siapapun soal dirinya maupun Seokjin dan bersikap seakan kami tidak saling mengenal dan aku menyetujuinya. "

"kau sudah bertemu dengan Jihyun sejak 3 tahun yang lalu, tapi kau tidak memberitahukan padaku? kau tahu kalau selama bertahun tahun  aku terus mencari Jihyun? " ucap namgil sedikit marah pada sahabatnya itu

"maafkan aku namgil ah. tapi aku tidak boleh sembarangan memberitahukan informasi pribadi muridku. terlebih lagi Jihyun meminta ku untuk tidak memberitahukan pada siapapun mengenai dirinya dan Seokjin. dan aku menyimpulkan jika Jihyun tidak ingin bertemu denganmu juga. "

"aku memang sahabatmu, tapi sebelum aku mengenalmu, aku lebih dulu mengenal Jihyun. dia sudah seperti adikku sendiri. bahkan dia yang memintaku untuk menjadi saksi Dipernikahannya denganmu saat itu sebagai pengganti mendiang ayahnya. "

"lalu apa yang harus aku lakukan Hyung? aku merindukannya. sangat. aku ingin meminta maaf padanya karena kesalahanku di masalalu. " kata namgil dengan penuh penyesalan

"maaf namgil ah, untuk masalah itu aku tidak bisa memberimu saran karena aku juga tidak tahu persis masalah yang terjadi pada kalian. "

"Hyung, pernahkah Jihyun membahas mengenai Seokjin padamu? tanya namgil penasaran

" pernah tapi tidak banyak. dia hanya mengatakan jika Seokjin adalah putranya bersama laki laki lain setelah berpisah dengan mu. "

"apa? tapi menurut informasi yang ku dapat, Jihyun belum menikah lagi sejak kami berpisah. "

"memang belum sempat menikah, karena laki laki itu meninggal dunia sebelum mereka meresmikan hubungan mereka. itu kata Jihyun padaku. "

"Maksudmu jihyun hamil sebelum menikah? " Tanya namgil ragu

"Mungkin. Aku juga tidak tahu pasti. " Hae jin

namgil tampak sedih ketika mendengar cerita dari hae Jin, ntah kenapa dirinya berharap jika memang Seokjin adalah putranya, namun mendengar penjelasan dari hae Jin itu memupuskan harapannya itu.

"ntahlah hyung, aku berharap apa yang kau jelaskan padaku adalah suatu kebohongan. "

"maksud mu? "

"setiap aku melihat Seokjin, jantung ku berdetak sangat cepat. seperti ada perasaan rindu dan ingin memeluk anak itu lama. bukan aku saja yang merasakan perasaan itu, tapi Jaehwan juga merasakan hal yang sama." jelas namgil

"hmm.. aku mengerti maksud mu. tapi itulah yang Jihyun sampaikan padaku mengenai Seokjin. "

"aku akan memastikannya sendiri kalau begitu. "

"kau mau melakukan apa? "

"aku akan menemui Jihyun, aku sudah mendapatkan alamatnya. "

"JANGAN!!!! Jangan lakukan itu jika kau tak mau Jihyun kembali pergi namgil ah. " larang hae Jin pada namgil

"tapi kenapa hyung? kenapa kau sampai melarangku seperti itu? "

"Jihyun akan pergi jika kau berhasil menemukan nya namgil ah, itulah yang dikatakan Jihyun padaku. maka dari itu, dia memintaku merahasiakan keberadaannya. "

"kenapa dia pergi lagi? "

"karena dia tidak mau bertemu denganmu. "

.
.
.

TBC

One day SoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang