Lebih Sakit Dari Luka

Start from the beginning
                                    

"Aishh!! Ribet...ribet...ribet banget jadinya!" Zayyan mengusak rambutnya frustasi.

Lalu ia pun melangkah dengan lesu menuju ke ruang Mawar Melati, menyusul Leo.

***

Malam itu Leo tidur membelakangi Zayyan, dan bahkan Leo tak mau bicara pada Zayyan semenjak Zayyan masuk ke dalam ruang Mawar Melati tadi.

Zayyan tahu jika saat ini Leo diam-diam sedang menangis di balik bantal yang menutupi wajah imutnya itu, hal itu terlihat jelas dari punggung Leo yang bergetar.

Awalnya Zayyan hanya mendiamkannya saja dan berpura-pura tidur. Namun lama-kelamaan hati Zayyan tak tahan juga, ia tak tega jika harus membiarkan Leo menangis semalaman hingga besok pagi.

Akhirnya Zayyan pun membuka matanya dan memeluk tubuh Leo dari samping.

"Ouyin, maafin aku ya, aku tahu aku salah. Aku minta maaf," ucap Zayyan lirih.

Leo tak menjawab, namun perlahan punggungnya tak bergetar lagi. Menyadari hal itu, Zayyan pun merasa lega, karena itu berarti tangis Leo telah mereda.

Saat ini di luar sedang hujan deras, sehingga udara menjadi sangat dingin, apalagi Leo yang selalu menyalakan AC di kamar itu.

"Ouyin, aku selimutin ya?" Ucap Zayyan sambil menyelimuti tubuh Leo.

Biasanya Leo memang tidak suka menggunakan selimut, namun kali ini ia membiarkan Zayyan menyelimutinya. Meski begitu Zayyan tidak mematikan AC-nya, karena takut Leo akan protes.

Berada di dalam selimut yang sama, Zayyan kembali memeluk Leo dari samping. Leo masih tak bergeming, namun juga tak menolak perlakuan manis Zayyan. Jujur saja, Leo itu mudah luluh jika Zayyan sudah mulai memberi perhatian yang manis terhadapnya.

Meskipun jika sedang ngambek Leo sedikit agak merepotkan bagi Zayyan, namun Zayyan sangat menyayangi Leo, dan Leo bisa merasakan kasih sayang Zayyan yang begitu tulus terhadapnya itu.

Perlahan, Zayyan menyingkirkan bantal yang menutupi wajah Leo. Setelahnya Zayyan mengusap sisa-sisa air mata di pipi putih Leo menggunakan tangannya, dan Leo diam saja, ia tak menolak.

Kemudian dengan hati-hati Zayyan memindahkan kepala Leo untuk bersandar di bahunya, sehingga mereka berada di bantal yang sama saat ini.

Hati Leo menghangat, ia mulai menyamankan posisi kepalanya di bahu Zayyan.

'Tidurlah!" Bisik Zayyan lembut, sambil mengusap rambut Leo.

Leo pun memejamkan matanya dan sebelah tangannya melingkar di perut Zayyan dengan manja.

Zayyan tersenyum lega, karena ia telah berhasil meluluhkan hati Leo.

***

Sing yang tak dapat tidur, berjalan ke luar dari kamar menuju ke kamar Zayyan dan Leo.

Dengan sangat pelan dan hati-hati ia membuka sedikit pintu kamar Zayyan, agar tak menimbulkan suara.

Namun apa yang dilihatnya saat ini sungguh sangat menyakitkan baginya.

Untuk pertama kalinya ia melihat Zayyan dan Leo tidur dalam posisi yang sangat mesra seperti itu dan bahkan berada di dalam selimut yang sama.

Tangan Sing mencengkeram erat knop pintu kamar itu dengan gemetar. Ia menutupnya kembali, tak sanggup rasanya untuk melihat pemandangan itu lebih lama lagi.

Ia terduduk lemas di depan pintu kamar Zayyan dan Leo. Sambil bersandar pada daun pintu, Sing kembali menangis dalam diam.

"Kenapa ini sangat menyakitkan rasanya?" Batinnya pedih.

Friendship (Xodiac) End√Where stories live. Discover now