{⁹} Join

25 3 0
                                    

🎶 Play music 🎶

SVT - FEARLESS
⏪ ▶️ 🔂 ⏩
_______________________________________
================================






IN THE LABORATORY

Salah satu peneliti terkenal di laboratorium A sedang serius dengan pemikirannya sendiri. Berdiri memegang pundak rekan kerjanya untuk meyakinkan bahwa pemikirannya ini benar adanya.

Didalam salah satu ruangan disekelilingnya terdapat orang-orang yang sedang mereka uji coba.

"Teresa, ini sudah tidak benar. Apa yang aku khawatirkan benar terjadi kan? Kau lihat sendiri." lelaki itu berbicara sambil mengintip kesana kemari memastikan tempat mereka aman.

Si gadis pun mengernyit dan menggigit bibirnya, berpikir keras dengan situasi yang sedang menimpanya. Menatap lelaki didepannya. "ya Thomas, tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi??"

Terlihat lampu-lampu di ruangannya berkedip-kedip seperti menandakan sesuatu. Salah satu peringatan kepada yang lain bahwa ruangan ini lah yang benar.

"BISA." sanggah pria bernama Thomas itu dengan cepat. "kita perlu masuk kedalam untuk menyelamatkan Riana."

"tidak Thomas, itu sama saja bunuh diri."

"And then we kill them??? Bahkan membunuh adik kita sendiri?!" marahnya karena merasa tak sabar lagi.

Beberapa orang terdengar berdatangan. Suara shotgun yang disiapkan, dan suara sepatu terdengar kencang karena kaki-kaki itu cepat berlari berdatangan.

"bukan begitu Thomas! There's no other way??"

Thomas melirik ke sumber suara, Beberapa orang yang ia hindari sudah mulai berdatangan. Dirinya berputar dan membawa Teresa bersembunyi lebih dalam.

"ada. Dengan cara menghentikannya."











FLASHBACK ON

Lelaki yang tak begitu tinggi, namun langkahnya begitu cepat. Mengejar ketertinggalan langkahnya pada seseorang didepannya yang tidak terlalu ia kenal.

Seseorang dengan jas lab yang sama seperti dirinya. Thomas segera menarik lengan orang itu. Ia membaca nametag pada jas, bertuliskan dr. Crawford.

"dimana Riana?" tanyanya to the point.

Perempuan yang usianya beberapa tahun jauh diatas Thomas itu menghela nafasnya, "sudah ku bilang, ia dipindah tempat kerjanya."

"No proof, no belief. It's hoax!"

"terserah kau saja." dr. Crawford segera berlalu pergi.

Saat Thomas ingin mengejarnya, tiba-tiba seseorang muncul dari ruangan disampingnya.

"ada apa Thomas?" tanyanya menenangkan.

"Riana." jawabnya to the point. "dimana dia AVA?!"

Wanita yang sudah Thomas anggap seperti ibunya itu melirik tajam ke arah dr. Crawford yang terlihat memasuki ruangannya.

Ia tersenyum menenangkan Thomas yang panik. "mari kita bicara."

Membawa Thomas yang menurut, masuk kedalam ruangannya. Didalam pikirannya berbicara sendiri, menyesalkan tindakan rekan kerjanya yang dirasa tidak becus. Dirinya pun merasa kecolongan saat tau ternyata tanpa seizinnya Janson memasukkan anak kesayangannya kedalam labirin itu.

"bagaimana keadaan Group A saat ini Thomas?" tanyanya basa-basi yang sebenarnya sangat penting untuknya.

"mereka aman seperti biasa."

FLASHBACK OFF

********








Setelah penangkapan Thomas waktu itu, ia pun memaksa untuk dimasukkan kedalam labirin. Dan disinilah dirinya berada, di ruangan khusus yang pernah ditempati Riana kala itu.

Melewati ruangan yang bertuliskan VVIP. Ia tahu betul didalam sana ada ibu dari mereka bertiga, dan juga orang penting lainnya.

Karena ini bukanlah pemaksaan, melainkan Thomas sendirilah yang memintanya, jadi semua berjalan dengan lancar dan cepat. Namun tetap saja proses itu bukanlah hanya satu atau dua, jadi membutuhkan waktu. Maka dari itu, mereka memasukkan orang-orang sebulan sekali.

Para dokter dilarang untuk berbicara pada pasien yang sedang mereka tangani.

Kali ini Ava Paige masuk memantau.
"kau yakin Thomas?"

"sangat. Entah aku berhasil atau tidak, yang penting aku sudah berusaha."

"aku tidak bisa berbuat apa-apa kalau kau begini," Ava mengusap kepala Thomas dengan sayang. Dirinya pun berusaha untuk menguatkan hati kalau Thomas pasti berhasil.

"kau hanya harus menghentikan ini semua Ava."

"Percayalah padaku. Wicked is good."

Thomas diam tak menyahut. Menatap lurus pada langit-langit ruangan ber-cat putih itu, dengan pendengarannya yang dipenuhi dengan suara mesin-mesin elektrik. Seakan itu semua lebih menarik perhatiannya.

"Wicked is good Thomas,"















#To Be Continue.
_______________________________________
================================
Thanks for reading.
Secuil jejak Anda means a lot.

Vote, Command, Kritik dan saran = support = penulis semangat = cerita berjalan.

(⁠-⁠_⁠-⁠メ⁠)

RUNNER [In The Maze] *NEWT*Where stories live. Discover now