Season II -Eka Prasetya Pancakarsa-

Mulai dari awal
                                    

Rossy adalah gadis yang tinggal disebelah appartemenku, beberapa kali aku bertemu dengannya karena saling bertemu saat membuang sampah atau mengambil pesanan makanan online. Lama-lama karena sering bertemu, aku jadi akrab dengannya.

"Tadi kamu belum jawab pertanyaanku, "

"Oh iya, aku mahasiswi di fakultas ini, aku dari teknologi pendidikan" jawabnya,

"wah kita tetanggaan, aku PGSD"

"Haha, aku sering dengar tentangmu, banyak cowok di kelasku yang ngefans denganmu" ucapnya sembari memasukkan kembali tissue basah ke dalam tasnya. Lalu dia mengeluarkan hpnya.

"Ngomong-ngomong, kamu punya IG nggak?"

Terdiam, aku sama sekali tidak kepikiran soal IG. Aku tidak mau identitasku sebagai melody semakin dikenal. Jika Mix, aku punya banyak sosmed dan dulu sangat terkenal, bahkan beberapa kali aku menerima endorse. Tapi sebagai melody, aku sama sekali tidak terpikirkan untuk memiliki IG.

"Aku tidak punya IG, hehehe.. aku kudet" kataku sok polos,

"gak mungkin, "elak Rossy tidak percaya,

Setelah beberapa saat kami berbincang, akhirnya dia meninggalkanku untuk kembali kuliah. Tak berapa lama, Earth datang dengan keringat bercucuran. Dia seakan setengah kesal denganku, namun hanya diam dan duduk begitu saja di sampingku.

Tiba tiba saja, dia menarikku ke dalam pelukannya secara mendadak. Aku bingung, dada bidangnya naik turun karena sepertinya ia berlari cukup lama mencariku. Aku hanya diam di dalam pelukannya. Setelah beberapa saat, dia mulai tenang dan melepaskan pelukannya.

"Kenapa kamu kabur?"

"emm... aku... aa..aku.." sejujurnya aku bingung harus menjawab apa, tapi untungnya Earth tidak bertanya lebih lanjut, dan memilih diam. Aku kembali memeluknya dengan erat, aku merasa bersalah karena meninggalkannya, pasti Earth malu sekali dengan perilaku tidak sopanku.

"Maaf"

"tidak apa, kau punya alasan" katanya dengan tenang,

"Ayo pulang" ajakku,

"Tidak usah, kita makan disini saja, aku sudah lapar" rengeknya kembali menjadi earth yang kukenal,

Aku tersenyum, meskipun agak kecewa, tapi mungkin ini jauh lebih baik. Segera aku memesan makanan dan minuman untuk kami berdua.

****

Nanoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nanoon

sore harinya, setelah kuliah selesai. Ohm mengajakku datang ke rumahnya dengan sedikit tergesa-gesa , awalnya aku sedikit menolak. Untuk apa aku datang ke rumah Ohm, tapi Ohm kembali meyakinkan diriku untuk ikut dengannya.

"Ibukku ingin bertemu denganmu, dia ingin interview langsung denganmu" kata Ohm,

"Kenapa tidak di kantor ibumu, kenapa harus di rumahmu?"

"apa bedanya, yang penting dapat pekerjaan kan?" tegas Ohm dengan tetap menggandeng tanganku untuk masuk ke dalam mobil,

"ini terlalu mendadak, aku belum siap"

"kau tidak harus melakukan apapun, tidak ada yang harus kau siapkan" jawabnya lagi,

Dia membukakan pintu mobilnya, dan membuatku masuk ke dalam mobil BMW hitam miliknya. Aku duduk di depan, seperti kekasih yang tengah menemani pasangannya menyetir. Ohm juga memasangkan seat belt padaku, lalu mengelus rambutku dengan lembut.

"ngomong-ngomong kemana mobilmu?" Tanya Ohm penasaran,

"Ah, aku akan menjualnya. Sekarang mobilku masih di garasi club phiyok" jawabku yang sibuk dengan dashboard mobil Ohm,

Tanpa sadar, aku menemukan beberapa foto yang sudah sobek. Belum sempat aku melihatnya, Ohm dengan cepat menutup dashboard itu dengan panic. Aku menatapnya bingung, bukan sesuatu yang memalukan dengan beberapa foto saja kan? Apa yang ia sembunyikan?

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MAGIC IN THE STORM (ohmnanon x earthmix )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang