Misi kita

3.2K 313 37
                                    

"Bang harzel!" teriak jikra yang mondar-mandir dari dapur ke kamar untuk mencari keberadaan harzel

"Kenapa si ji? Teriak-teriak?" tanya marvin yang baru saja keluar dari dalam kamarnya

"Lagi nyari bang harzel, bang" jawab nya yang langsung duduk di sofa

"Harzel nya lagi pergi sama rayan, kenapa?" tanya marvin yang juga ikut duduk di samping jikra

"Yaa, padahal mau nagi janji sama dia" ujar nya

"Nagih janji? Janji apa?" tanya marvin

"Bang harzel janji mau nemenin ji, ketemu sama temen, sore ini, tapi dia nya malah pergi" jawab jikra

"Minta temenin sama yang lain aja" kata marvin memberi saran

"Mau nya sama bang harzel" balas jikra

"Ya udah kalau gak mau sama yang lain, tunggu aja, bentar lagi anak nya pulang kaya nya" ujar marvin yang di jawabi anggukan kepala dari jikra

"Eh bang" panggil jikra

"He'em?" sahut marvin

"Ada yang aneh gak si bang, sama bang jevano" kata jikra

"Aneh? Aneh gimana maksudnya?" tanya marvin

"Ya aneh aja, akhir-akhir ini sikap nya agak bedah gak kaya biasanya" jawab jikra

"Perasaan ji aja kali" kata marvin yang tak ingin ambil pusing

"Gak bang, ji yakin ini bukan perasaan ji doang" tukas jikra "Abang sadar gak si? Akhir-akhir ini bang jevano sering pulang telat, habis dari kampus dia langsung ngurung diri di kamar, dia juga jarang gabung kan sama kita-kita? Gabung kalau lagi makan doang habis makan dia langsung pergi lagi ke kamar, pas keluar mata nya agak sedikit sembab, ji jadi curiga ada yang lagi bang jevano sembunyikan dari kita bang" kata jikra

Marvin terdiam, sebenarnya Marvin juga memikirkan apa yang di katakan oleh jikra barusan, Marvin juga sadar akan perubahan jevano, tapi marvin tidak mungkin menayangkan nya secara langsung kepada jevano karena itu privasi nya jevano pikir marvin

"Sebenarnya abang juga sadar ji, sama perubahan sikap jevano" kata marvin

"Gimana kalau kita tanya aja bang sama orang nya langsung" saran jikra

Marvin menggelengkan kepalanya "Gak semua hal harus kita ketahui ji, mereka juga punya privasi nya sendiri, di mana abang rasa semua orang gak harus tau, walaupun kita tinggal seatap, yang namanya privasi ya tetep privasi, kita harus menghargai privasi orang" jelas marvin "sama hal nya kaya jevano, biar dia sendiri yang cerita sama kita apa yang telah terjadi" lanjut nya yang di jawabi anggukan kepala dari jikra

Di dalam kamar, tampak jevano seperti sedang berbincang dengan seseorang dari balik sambungan telepon genggam nya, tapi setelah sambungan telepon itu terputus, raut wajah jevano mendadak jadi sendu, Ia berjalan dan duduk di atas ranjang nya, terdengar helaan nafas dari jevano, ia menunduk kan kepalanya lalu setitik air jatuh dari kelopak matanya, ia mengusap mata nya yang basah

"Kenapa hidup gue jadi kaya gini" lirih nya

Jevano mengambil ponselnya lalu membuka aplikasi galeri yang menampakkan poto kedua orang tuanya, ia pun tersenyum parau

"Kenapa kalian tega sama vano? Apa salah nya vano?" tanya nya pada poto kedua orang tuanya

Jevano menarik rambut nya frustasi lalu membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur kemudian memejamkan kedua matanya, sebenarnya apa yang telah terjadi kepada jevano? Apa maksud dari perkataan nya barusan? Dan kenapa ia bisa sampai sesedih itu? Apa ini ada hubungannya sama kedua orang tuanya? kira-kira apa yang udah di sembunyikan oleh jevano pada member

7 anak indigoWhere stories live. Discover now