sepatu butut bikin bet mut

15 2 1
                                    

Ketukan di pintu menghentikan kegiatan nana dalam stalking.
" apa yang tengah dilakukan oleh pacarnya?"

Pasalnya nana berpikiran bahwa saat ini pacarnya sedang melirik lagi mantan-mantan nya atau sedang gencar-gencarnya mendekati dede gemes mahasiswa baru.

Ia tahu, lewat snapgram salah 1 adik tingkatnya, nana melihat Reval sedang tebar pesona dengan adik adik tingkat.
Nana mendidih, behaviour Reval yang dekat dengan semua orang sedikit melukai hati mungilnya.

Jika keadaannya di balik, jika Nadyna yang bercakap cakap dengan teman laki lakinya, pasti Reval akan marah besar.

Namun jika itu Reval, ia akan berkata
"udah,, kamu gak usah khawatir.
Aku pantas berteman dengan siapapun entah cowo atau cewe. Kan itu juga biar relasi ku makin lebar"

Hahh!! relasi sialan, Reval hanya ingin tebar pesona!! Itu saja!!
Such a toxic toxic relations, batin Nana geram.

Dengan terpaksa turun dari ranjang dan membuka pintu, eyang uti berkata.

"nduk, tolong antarkan makan siang buat kakung di sawah ya. Cepet, kalau kakung sampai kelaparan nanti kamu yang dimakan"

" kok nana sihhh, kan nana nggak tahu sawahnya dimana Yangtii!!" teriak nana.

"ASSALAMU'ALAIKUUMM........"

"EYANG UTII...... CHANDRA DATANG MEMINTA MAKANN.....!!!"

Dari pintu depan terlihat seorang bocah dengan kaos oblong dan celana kain menerobos masuk ke ruang tengah.

"Waalaikumsalam, mbok ya jangan teriak-teriak to lee"

(jangan teriak-teriak dong nak)

Ternyata bocah tengik sialan itu, batin nana.

Chandra, adalah sepupu Nadyna yang berada di desa, memiliki saudara kembar bernama Caraka yang masih duduk di bangku formal SMA 1 SUMUR
(Sumber Makmur)

Entah bagaimana, tapi kepribadian dan temperamen yang dimiliki saudara kembar ini layaknya bumi dan langit, air dan minyak, zam-zam dan comberan.
Chandra si paling usil, jahil dan biang keributan.
Berbeda dengan Caraka, kembarannya yang lugu, kalem, tampan nan aduhai incaran tante tante warkop.

nana berpikir budhe nya adalah salah satu ras wanita terkuat di muka bumi ini yang sangat sabar menghadapi kembara kembar nakal.

Nana paling tidak menyukai keributan yang disebabkan oleh Chandra.
Ketika ia dan Chandra berada pada satu tempat yang sama, bisa dipastikan akan terjadi bencana peperangan maha dahsyat yang akan menghasilkan jeweran kuping dari eyang.

"ehhh ada mbak Nana yang cantik", goda chandra.

"napa lo, dateng dateng langsung minta makan", sarkas Nadyna.

" mba nana jangan galak galak atuh, nanti cepet tua"

Pertarungan sengit antar sepupu tak terelakkan.

" wes toh uwes.... Eyang pusing denger kalian berantem terus. Dan kamu Chandra, tolong anterin Mbak Nana ke sawah nya kakung, mbak nana mau anter makan siang buat kakung"

"gass lahh eyang, hayukk kak", ajak Chandra

Dengan wajah terpaksa, Nana mengambil cardigan dan berangat ke sawah bersama Chandra yang menjadi petunjuk.

Di jalan, chandra terus berceloteh ria kepada Nana yang bahkan enggan menoleh ke sumber suara.

Kiw

Kiw

Cukurukuk
.
.
.
.
.

Tidak lama, hanya 10 menit berjalan dan mereka sudah sampai di sawah tempat kakung bekerja.
Chandra memanggil eyang kakung dan Nadyna menyiapkan rantang berisi makanan di gubuk sebelah timur di tepi sawah.

Pukul 11 memang belum waktu yang pas untuk makan siang.
Namun, pekerjaan di sawah yang banyak dan perut yang sudah berbunyi meminta untuk segera di isi makanan.
Selepas makan, seluruh petani akan pulang ke rumah masing-masing saat adzan Dhuhur berkumandang.

Di sawah, tidak hanya ada kakung.
Ada banyak petani yang lain baik mereka mengurus sawahnya sendiri maupun bekerja untuk sawah orang .

Nadyna menyiapkan makanan di gubuk dekat sungai kecil yang mengirigasi sawah.
Rupanya eyang membawakan makan siang yang lebih.
Kakung membersihkan tangan dan kakinya dengan aliran air kecil di tepi sawah.

Deru sepoi angin memberikan suasana syahdu yang belum pernah dirasakan oleh Nana sebelumnya.
Suasana yang sedikit mengusik hati nadyna, ia sadar tidak sedang berada di rumahnya.
Namun, jika dihadapkan dengan suasana syahdu ini setiap hari.
Nana pikir ia tak keberatan jika tinggal di desa lebih lama lagi.

Lamunan nana yang sedang asyik asyiknya seketika hilang bersamaan dengan lemparan sepatu butut penuh lumpur yang hinggap di piringnya secara tiba tiba.

Huaawhhh!!! Apaan tuch!!!

.
.
.
.
.
.
.

(bocah tengik sialan a

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(bocah tengik sialan a.k.a Chandra)

bersambung ya ges ya♡

bukan Romeo, saya Paijo.Where stories live. Discover now