PROLOG

34 2 0
                                    

Nadyna, seorang gadis Kota yang menghabiskan sisa waktu liburan kuliahnya untuk menjaga dan merawat kedua kakek-neneknya di sebuah desa.

Tentu saja, bukan atas keinginannya sendiri.

Jika sang ayah tidak mengancam untuk membekukan seluruh kartu kredit, debit dan atm-nya, Nadyna tidak akan pernah sudi menginjakkan kakinya di tempat yang super duper kampungan ini.

Yang benar saja, desa ini minim listrik dan air bersih. Jangankan jaringan wifi yang mudah diakses seperti di kota, untuk mendapatkan sinyal saja Nadyna harus memanjat pohon jambu atau menempelkan gawainya di tembok.

Sangat primitif

Astagaa, terkutuklah desa ini, dia sudah tidak tahan lagi.

Namun siapa sangka, pucuk di cinta mas Paijo pun tiba.

tiga bulan lamanya Nana berada disini membuat sudut pandangnya tentang segala hal di desa ini berubah.
Bertemu dengan banyak orang menyadarkannya bahwa dia cukup dicintai setidaknya oleh orang-orang  terdekatnya.

Berbanding terbalik dengan Joelian.
Sang pewaris tahta yang terbuang dari peredaran keluarga besar.
Bukan terbuang.

Melainkan membuang 'diri' ke desa pelosok asal pakdhe - budhenya.
Akankah sang pewaris tahta berhasil merebut kembali segala yang ditakdirkan untuknya?

Ataukah Joelian malah menukarkan segala gelimang kemewahan di hidupnya demi lembar kehidupan baru yang sederhana di desa?

Marilah, duduk sejenak dan ambil ponselmu.
Atau rebahan?
Sambil makan cemilan dan membaca kisah ini didalam hati.

Ucapan selamat datang yang tulus dari penulis, atas hadirnya para pembaca yang menemukan cerita ini.

Selamat datang di cerita saya, cerita yang penuh dengan segala ketidaksempurnaan disana-sini.
Cerita yang terbilang ringan dan sangat mudah dipahami.

Tidak perlu memutar otak 180 derajat sampai kepalamu sakit.
(biar penulis saja yang musmetz)
Nikmati saja alurnya, dan temukan kejutan demi kejutan dari tokoh di dalamnya.

.
.
.
.
.
.

Cek ombak dulu ya,
bab terbaru akan segera muncul.
Jangan lupa vote dan beri komentar.
Kambing suun ya gais, author masih mumet 😘

bukan Romeo, saya Paijo.Where stories live. Discover now