Part 11 - Pertengkaran ~ You Always In My Mind

56 33 110
                                    

.
.
.

Situasi mencekam itu membuat Aidhira kehilangan akal berpikirnya yang cerdik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Situasi mencekam itu membuat Aidhira kehilangan akal berpikirnya yang cerdik. Dia bisa saja langsung lari menyelamatkan diri, tetapi tidak mungkin meninggalkan Vinka sendirian menghadapi wanita mengerikan itu.

Ketika situasi semakin mencekam, tibalah pikiran gila wanita paruh itu yang tak segan melayangkan kapak itu kearah mereka dan mereka hanya bisa terpejam. Namun alangkah beruntungnya, karena seseorang tiba-tiba muncul untuk datang membantu. Seorang pria dengan postur tubuh tinggi dan kekar yang dengan gagahnya berdiri di depan Aidhira dan Vinka, mencoba menghalangi wanita paruh baya yang dikuasai emosi itu.

Pria itu masih menahan kapak yang nyaris dilayangkan oleh wanita paruh itu. Rupanya pria itu datang bersama dua temannya yang berseragam mengenakan jaket kulit hitam.

Aidhira memperhatikan pria itu dengan saksama. Terlihat jelas olehnya bahwa si pria itu mengenakan seragam polisi yang dilapisi oleh outter hitam. Sejenak, Aidhira merasa lega karena pria itu seorang aparat penegak hukum yang tidak mungkin akan mencelakai dirinya. Namun, dia pun bertanya-tanya dalam hati.

"Bagaimana bisa seorang polisi datang ke tempat ini? Siapa yang memanggilnya?" Aidhira berbisik pada Vinka dan hanya mendapat gedikkan bahu oleh Vinka.

Aidhira terus saja memperhatikan pria itu dan merasa aman berada di balik punggung sang penolong.

"Nona, kau tidak apa-apa?" tanya pria itu sambil menoleh ke arah Aidhira yang kemudian hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.

Ketika wanita paruh baya itu mengangkat kapaknya lagi, si pria pun dengan sigap meladeni serangan dan berusaha merebut kapak itu dari tangan si wanita. Setelah berhasil merebutnya, wanita paruh baya itu dipaksa keluar dari tempat itu.

Si pria ber-outter itu tidak memperdulikan teriakan, makian, dan omelan si wanita baya yang disudutkan padanya, sedangkan pria berjaket coklat dan berjaket hitam yang tadi bersama pria yang ber-outter turut membantu Aidhira dan juga Vinka sekaligus si wanita muda untuk menuntunnya masuk ke dalam rumah.

***

"Sorry ya. Aku nggak mengira akan ada kejadian seperti ini di rumahku" ucap seorang pria yang baru tiba memasuki rumah kepada si pria yang memakai outter hitam tersebut.

"Aku juga tahu kau baru datang. Tapi, lain kali tolong kunci pintunya saat kau pergi"

"Ah, iya, aku minta maaf Rio. Tadi aku kelupaan"

Pria yang disebut Rio itu ternyata adalah Virgirio Afghani Syam, adik seorang wanita muda cantik yang Aidhira dan Vinka lihat tadi, bernama Ganis. Yang tidak lain merupakan kakak dari sosok pria yang tadi melindungi Aidhira dan juga Vinka. Pria itu hanya berhembus pelan menyudahi pernyataan maaf dari Mark sebelum kemudian berkata,

"Aku percaya padamu, Mark. Tetapi tolonglah jangan pernah lagi lalai pada hal sepenting ini. Aku yakin bibi jeang akan kembali lagi untuk mengganggu kakakku" ujar Rio

You Always In My Mind ~||^ (TERBIT)Where stories live. Discover now