"Aku bersembunyi selama 19 tahun, jauh dari Ayah dan Yunhyeong. Kemudian ketika aku kembali, aku menemukan satu fakta, bahwa Ayah juga berselingkuh, dengan menteri Pariwisata, Kim Sinhyeon, dan mereka juga sudah melakukan itu lama sekali."

Yunjae tertawa mengingat masa lalunya yang menurutnya sangatlah lucu. Ketika dia berusaha membela harga diri sang Ayah karena penghinaan dari sang Ibu yang berselingkuh, Ayahnya justru malah melakukan hal yang sama.

Sekali lagi,
Yunjae menyayat Shuya, kali ini pada bagian bawah siku dan lengan Shuya yang lain.

"Jadi kamu tahu apa? Aku membunuh putrinya Kim Sinhyeon tahun lalu. Dan kamu tahu apa? Namanya sama dengan gadis kecil yang kutenggelamkan itu. Hana, Park Hana namanya," ujar Yunjae sambil tertawa begitu bengis sambil menyayat bagian tubuh Shuya tanpa ampun.

Shuya hanya mampu meringis dan menahan sakit, karena tangannya terikat dan dia tidak bisa melakukan perlawanan sama sekali.

"Aku benci wanita seperti kalian, aku benci penggoda seperti kalian," ujar Yunjae sambil terus menyayat dan menyayat Shuya tanpa ampun. "Kalian pendosa, kalain harusnya mati saja, kalian harusnya tak ada!"

Shuya dengan menahan rasa sakitnya berusaha mati-matian melepaskan ikatan ditangannya dan berhasil, sehingga dia bisa melayangkan tendangan pada Yunjae, membuat pria itu terdorong ke belakang serta pisau ditangannya yang ikut lepas dari genggamannya.

"Ahjumma ... dan Hana bahkan tidak punya salah apapun padamu!" pekik Shuya. "Mereka bahkan berusaha membalas kebaikanmu!"

"Kamu pikir aku mau menerimanya?" Yunjae menendang Shuya dan membuat gadis itu tersungkur, bahkan menendang bagian perut Shuya hingga gadis itu terbatuk kesakitan.

"Setelah membunuh Park Hana, Kim Sinhyeon bunuh diri karena sedih kehilangan putrinya, dan Ayah malah mengusirku. Kataya dia sudah membesarkan iblis dan malah menyanjung Yunhyeong yang jadi anak penurut," dengus Yunjae. "Walaupun Ayah nggak menetapkanku sebagai pelaku dan membiarkanku bebas hanya untuk melindungi jabatannya, aku cukup beryukur karena aku bisa bebas melakukan apa saja."

Yunjae tertawa,
keras sekali seolah-olah dia baru saja mendapatkan komedi yang luar biasa lucunya.

"Kemudian aku menemukan tujuan hidupku, kamu tahu apa? Aku akan membunuh semua wanita. Ya, semua wanita yang menganggu! Berbeda dengan si lemah Yunhyeong itu, tujuanku ini sangat besar dan hebat kan? Supaya nggak ada lagi penggoda dan pendosa seperti kalian!"

Yunjae menyibak rambutnya ke belakang dengan kesal. "Setelah kamu, baru akan kubunuh Sowon, wanita itu sudah banyak membantuku dengan nggak ikhlas, tapi aku nggak tahan dekat-dekat dengannya."

"Sowon-sshi, kaki tanganmu?" tanya Shuya terengah-engah karena rasa sakit diperutnya.

Yunjae tersenyum bengis sambil berjongkok dihadapan Shuya. "Wanita itu adalah orang pertama dari kalian yang tahu bahwa aku adalah Dracula, aku nggak tahu gimana dia bisa mengikuti jejakku setelah membunuh Park Hana, tapi dia sangat menganggu, bahkan sampai mengejarku ke Amerika."

"Beruntungnya, aku tahu kelemahannya. Anak-anak itu adalah kelemahannya. Kuancam sedikit saja, dia langsung menyanggupi tawaranku untuk membantuku kabur dari kejaran polisi."

Shuya teringat ucapan Jun soal Sowon yang berselingkuh sejak setahun lalu, padahal dulunya wanita itu hanya tidak mau peduli pada anak-anak saja. Kini Shuya tahu bahwa Sowon melakukan hal itu semata-mata karena melindungi anak-anak agar Yunjae tak menyentuh anak-anaknya.

"Aku sedikit melukai Sowon untuk memberinya peringatan kemudian kembali berburu di Korea. Ah, kamu pasti tahu soal Park Jiheun kan? Dia menggeliat seperti ayam sekarat setiap aku menyayatnya," Yunjae tertawa sambil menceritakan hal itu pada Shuya, "tapi Moon Junhwi menemukannya terlalu cepat dan aku meminta Sowon untuk menyembunyikanku di Jepang."

Dracula | Wen Junhui [NEW VERSION]Where stories live. Discover now