2 : Jatuh Cinta

12 0 0
                                    

"Permisi.. permisi." ujar Harvey sambil mencoba untuk menerobos para pemabuk di club langganan sohibnya. Kenapa gua harus semenderita ini untuk ketemu si kunyuk?

Harvey mulai bingung dengan aksinya sendiri.

"Wohoo! Its time to PARTYYYY." teriak seorang pria sambil menaiki mejanya dengan dasi diatas kepala bagai rambo. Tunggu dulu. Sepertinya kenal.

"Astaga Alec." ujar Harvey sambil mengusap wajahnya stress. Sejak kapan ia berteman dengan pria seperti itu?

Karena Harvey melihat Alec sudah dilangit tujuh dan tidak memiliki kewarasan bagai manusia normal lagi, akhirnya Harvey memutuskan untuk memutar balik badan dan tidak lagi menemui sohibnya.

"Aw!" teriak seorang wanita berpakaian ketat hitam dengan memakai topeng batman. Kenapa dia memakai topeng seperti batman? Ini bukan halloween.

"Maaf." ujar Harvey meminta maaf karena telah menginjak kaki perempuan itu.

Tiba-tiba tanpa ba-bi-bu perempuan itu menampar Harvey keras.

Plakk

Harvey terdiam sebentar bingung. Hah? Kenapa gua ditampar?

"Dasar pria cabul!" teriak perempuan itu melengking. Harvey membulatkan matanya terkejut melihat ada wanita aneh dan freak yang menamparnya tanpa sebab di tempat publik.

"Mbak, kamu--" ujar Harvey yang belum sempat menyelesaikan kalimatnya langsung didorong oleh wanita itu kuat, kemudian wanita itu kabur pergi dari tempat itu seperti melarikan diri dari penjahat.

Jika ini adalah kartun, maka diatas kepala Harvey penuh dengan tanda tanya dan tanda seru.

Kenapa hari ini penuh dengan kejadian aneh? Harvey pun terdiam mematung, masih mencerna semua ini. Itu adalah pertama kalinya ia ditampar oleh wanita asing dan didorong kuat. Kuat sekali tenaga cewek itu. batin Harvey tidak menyangka sambil mengelus dadanya yang tadi diberi kekuatan kuda.

Tiba-tiba Harvey teringat pada seorang wanita yang menyelamatkannya 20 tahun yang lalu. Seorang wanita yang warna favoritnya adalah pink dari atas kepala hingga sepatunya, tapi memiliki kekuatan bagai kuda dan pantang menyerah.

****

20 tahun yang lalu

"Dasar anak mami, hahaha!" Ujar salah seorang anak lelaki yang berumur 7 tahun di taman depan apartemen milik kakek Harvey.

"Diam!" Teriak Harvey kecil dengan hidungnya yang merah dan mata berair.

"Udahlah, Wil, nanti dia akan mengadu ke mamanya lagi." Ujar seorang bocah gendut disebelah bocah yang mengejek Harvey.

"Minggir kalian!!!" Teriak seorang bocah perempuan dengan memakai pita pink dan dress polkadot pink itu sambil lari membawa tongkat baseball milik ayahnya yang kebesaran untuk badan mungilnya.

Para bocah bibit pembully itu pun langsung lari melihat bocil perempuan yang lari membawa tongkat sambil teriak itu.

Harvey yang tadinya menangis langsung terkesima melihat perempuan itu.

"Hey, kamu gak papa?" Ujar perempuan itu dengan cadel dan pipi merahnya.

Setelah itu Harvey udah lupa apa yang terjadi. Tapi Harvey ingin bertemu perempuan itu sekali lagi.

****

Harvey pun segera keluar dari club itu dan ia tidak sabar untuk rebahan di pulau kasur empuknya itu. Besok ada deadline. Ugh. gerutu Harvey.

Cinta Salah Target (SHORT STORY)Where stories live. Discover now