Bab 64

1.1K 131 51
                                    

"Belum tidur bang?" Sebuah suara menyadarkan minho dari lamunannya.

"Eh. Yen. Lo sendiri?" Tanya minho balik.

"Gue dari bawah."

Minho mengangguk. "Gak nyangka gue, lo jadian sama hyunjin."

"Gue juga gak nyangka." Ayen terkekeh. "Lo... kapan?"

"Kapan apanya?"

"Bang han sama si kak ji itu tambah deket loh bang, lo gak mau bikin pergerakan?"

"Pergerakan?"

"Iyalah! Confess buruan bang. Daripada nyesel nanti."

"Yen, lo tau kan. Jisung ganti warna rambut?"

"Ya tau lah bang! Orang kemaren item sekarang silver!"

Minho terkekeh. "Itu tandanya dia udah nyerah sama gue."

"Maksudnya?"

"Dari awal, gue tau kalo jisung suka sama gue, karna dia ngomong langsung sama gue."

"Terus?"

"Dia bilang, dia bakal bikin gue oleng ke dia. Yang waktu itu gue belum ada rasa sama dia."

"Yaudah. Kalo dia suka sama lo, lo udah mulai suka sama dia. Kan makin gampang bang."

"Masalahnya, jisung idah warnain rambutnya."

"Oke! Lo suka sama bang han dan bang han ganti warna rambut tuh apa hubungannnya!" Ayen gemes dengan minho.

"Jisung udah nyerah buat bikin gue oleng."

"Hah?"

"Jisung bilang, dia bakal warnain rambutnya kalo dia nyerah sama gue. Jadi, kalo gue confess sekarang kayknya juga sia-sia."

"Masih ada ya, yang kek gitu. Ganti warna rambut ato apalah."

"Iya. Dia bilang kalo gue suka sama dia, gue juga harus ganti warna rambut."

"Yaudah. Ganti aja sekarang! Ayok! Gue temenin cari salon yang maaih buka."

"Yen. Dia udah nyerah."

"Terus lo mau diem gitu aja? Kan gak ada salahnya buat nyoba. Siapa tau bang han masih ada rasa sama lo."

"Bukan gitu. Gue cuma takut bakal bikin dia gak nyaman."

"Gak nyaman gimana?"

"Ya, secara dia udah ada niatan buat ngelupain gue. Masa gue confess sih."

"Astaga bang! Lebih baik gitu. Bang han bakal tau apa yang lo rasain. Apapun jawaban bang han, lo harus nyoba bang."

"Gue takut kalo dia bakal kehilangan kebahagiaannya gara-gara gue."

"Maksud lo?"

"Gue lihat, dia tambah deket sama jiwoong. Dia juga keliatan seneng deket sama jiwoong. Gue gak mau ganggu jisung buat dapetin kebahagiaannya, yang mungkin ada di jiwoong."

"Bang. Nyoba tuh gak salah bang."

"Gue takut, kalo gue nyoba, tapi jisung malah ngejauh dari gue. Dia udah jadi dunia gue. Kalo dia pergi, gue bakal kehilangan dunia gue lagi."

Ayen hanya menghela nafas, tidak menyangka dengan pemikiran minho. Padahal lebih baik nyoba dari pada ditahan terus.

"Lo mau dia sama orang lain?"

"Selagi dia bahagia, gue gapapa."

"Serius?" Ayen tidak percaya.

Ayen hany menepuk bahu minho. "Apapun keputisan lo, semoga itu yang terbaik bang."

Stuck / MinsungWhere stories live. Discover now