Bab 60

1.1K 136 33
                                    

Han membuka matanya saat merasakan tusukan dipipinya. Didepannya, ada minho yang tersenyum menatap han.

"Bangun. Ada yang manggil tuh." Ucap minho.

"Kenapa gak lo bukain?" Han meregangkan ototnya.

"Ini kan kamar lo. Gak sopan kalo bukain pintu buat tamu lo."

"Emang masuk kamar gue tanpa ketuk pintu sopan ya?" Balas han.

"Hehe. Emggak."

Han hanya menatap minho datar. Dia beranjak untuk membuka pintu kamarnya.

"Ada apa bang?" Tanya han pada abin.

"Udah baikan?"

"Udah sih bang. Kenapa?"

"Disuruh sarapan sama seungmin."

"Oh. Oke-oke."

"Sama, tadi seungmin manggil lo sama minho tapi gak dijawab. Pintunya dikunci juga. Mau cek keadaannya minho sama nyuruh minho sarapan." Abin nyengir. "Hehe, jadi dia nyuruh gue manggil minho sekali lagi. Tapi gue operin tugasnya buat lo ya? Gue mau berangkat."

"Heh bang!" Han memanggil abin yang main pergi.

Han duduk diranjangnya.

"Lo udahmendingan?" Tanya han pada minho.

"Udah sih. Tapi masih agak pusing."

"Sarapan dulu sono. Gue mau tidur lagi."

"Gue masih pusing. Gak kuat kalo harus naik turun tangga."

"Yaudah. Gue wa umin biar makanannya dianter keatas aja. Biar sekalian cek keadaan lo. Sono balik kekamar lo." Han meraih ponselnya.

"Gak usah." Minho merebut ponsel han. "Lo kalo mau tidur tidur aja. Gue makannya nanti aja. Belom laper."

"Tapi kan lo lagi sakit. Harus minum obat."

"Nanti aja."

"Terserah sih." Han menarik selimutnya lagi dan mulai memejamkan matanya.

Minho ikut merebahkan dirinya. Dia memang masih sedikit pusing.

"Sakit ya?" Tanya minho memegang kening benjol han.

Han memghela nafas pelan. Dia membuka matanya. "Menurut lo?"

"Sakit."

"Nah tu tau."

"Katanya tadi malam gapapa?"

"Yaudah gue jujur ya." Han menghela nafas. "Sakit anjir! Pala gue benjol, pusing! Kaki gue sakit ketiban motor! Sekarang gue mau lanjut tidur malah lo gangguin!"

Minho tersentak dengan ucapan han.

"Kalo lo mau tetep disini, biarin gue tidur!"

Minho terkekeh. Lucu aja ngeliat han marah.

"Maaf."

Han menarik selimut ingga menutupi kepalanya. Dan tak berselang lama dia membuka selimutnya.

Membuat minho menolehkan kepalanya.

"Apalagi? Gue diem loh?" Tanya minho.

"Lo udah mandi?"

"Udah."

"Katanya pusing? Tapi jam segini udah mandi."

"Ya kan biar seger. Biar lebih enteng."

Han mengangguk. Dan langsung beranjak.

"Mau kemana?"

"Mandi."

Minho mengangguk. Pusingnya datang kembali.

Stuck / MinsungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang