06. Mulai Rahasia? 2

20 5 0
                                    

Anyeong✨

Masih semangat kan untuk teka-teki selanjutnya... 🥳

Jangan lupa bintang🌟& komen☄️
Oza

✨Selamat membaca✨

_________________________________________

Perjalanan Ara disepanjang koridor membuat dirinya menjadi sorotan pasang mata siswa siswi yang ada di sana. Saat ini jam istirahat sudah hampir selesai, sehingga banyak para murid bertebaran di seluruh penjuru koridor untuk kembali ke kelas mereka masing-masing, atau ke tempat ekskul bagi yang mengikuti kegiatan yang sudah dijadwalkan hari ini.

Merasa tidak nyaman diperhatikan seperti itu, Ara dengan cepat menambah ayunan kakinya untuk melangkah, berusaha bersikap biasa saja walaupun kedua telinganya kini terasa panas mendengar desas desus para penonton di samping kanan kirinya. Tentu saja mereka sedang membicarakan tentang kejadian dirinya dengan cowok sialan itu di kantin tadi. Tapi Ara tetap berusaha menampilkan wajah acuh. Toh, disini bibirnya lah yang menjadi korban.

Baru saja Ara menormalkan langkahnya kembali karena sudah tidak ada lagi siswa yang memperhatikannya, seseorang yang berjalan berlawanan arah tak jauh di depannya saat ini seketika membuat kedua bola matanya membulat sempurna.

Mampus!

Tak ingin membuang-buang banyak waktu, otak minimnya dengan cepat berinisiatif untuk duduk di kursi panjang yang terletak di dekat mading, menyembunyikan wajahnya dengan satu tangan lalu menolehkan nya ke samping.

Please... Jangan sampai dia tahu kalau gue ada di sini

Ara semakin bertambah gugup ketika seseorang yang tak lain adalah Athar tersebut sudah berjalan tepat di depan dirinya duduk berpaling saat ini.

Bagaimana jika cowok itu mengenalinya?, memergoki dirinya yang sedang bersembunyi seperti ini?. Ah, jangan sampai hal itu terjadi.

Beberapa saat Ara masih bersembunyi di balik satu tangannya sendiri, ia lalu melebarkan jarinya untuk mengintip, baru setelah itu bernafas lega ketika cowok tersebut melewati dirinya begitu saja tanpa curiga sedikitpun.

Ara mengamati Athar dari kejauhan, pantas saja ia tidak mengenali cowok tersebut, berandalan nomor satu di sekolah ini berpakaian rapi bak siswa teladan seperti itu?, cukup aneh bukan?.

Pikirannya kini melayang membandingkan penampilan cowok di kantin tadi dengan sosok yang sudah berjalan di hadapannya saat ini.

Jangan-jangan bukan dia lagi" Pikir Ara, lalu menggeleng dengan cepat "... Alah bodo amat"

Kakinya kini mulai melangkah menyusuri koridor, tetapi tidak menuju gedung seni teater, melainkan mengikuti cowok dengan nama panggilan Athar tersebut dari belakang.

Gila?, entahlah, ia saja merutuki dirinya sendiri kenapa malah mengikuti cowok sialan itu daripada ke tempat ekskul nya yang jelas-jelas cari aman. Tapi, karena saat ini sudah terlanjur, maka ia teruskan saja.

Diikutinya Athar sampai cowok tersebut berbelok menuju suatu ruangan, yakni ruang kepala yayasan.

Ara lalu bersembunyi si balik dinding, semua gerakan cowok tersebut tak luput dari penglihatan Ara, sampai akhirnya cowok itu membuang sesuatu, lalu masuk ke dalam.

Ara mengambil benda tersebut yang tak lain adalah sebuah nametag.

"Zeus? " Gumamnya, ketika membaca salah satu nama panjang cowok tersebut. Seperti tidak asing.

AtharaWhere stories live. Discover now