04. Kembali

22 6 0
                                    

Konnichiwa!

Gimana? Masih semangat kan oza?
🔥🤗

Absen dulu warna baju kalian pas baca part ini, biar tambah cantik
Wkwkwk👉

Ingat! Oza yang baik, pembaca yang baik 👍👌

Shiawasena Dokusho



_________________________________________

Suasana koridor gedung kelas XI kini tengah ramai. Bukan seperti biasa, murid-murid seolah sedang berminat untuk ke kantin dengan tergesa-gesa, membuat Ara, Mera, dan Riri yang memang tak tahu menahu dibuat bingung oleh tingkah laku teman-teman seangkatannya, sampai-sampai tubuh ketiganya kerap tertabrak siswi lain yang memang kebanyakan dari mereka yang tergesa-gesa adalah murid perempuan.

Mera yang memang sejak lahir mempunyai kesabaran setipis tisu, sudah tak tahan ketika lagi-lagi ada segerombolan siswi yang menabraknya dari belakang.

"Woi para betina banci!, balik sini woi!, lo udah nabrak gue sialan!, ooo emang mau kena sanksi ya tuh orang... "

Cerocos Mera yang merupakan anggota OSIS itu geram, ketika segerombolan ciwi-ciwi itu tetap saja berlari tanpa menghiraukan ucapan Mera. Para anggota OSIS sepakat untuk memilih Mera sebagai salah satu anggota mereka dan meletakkan Mera di bagian Bendahara 2. Lebih tepatnya bagian untuk menarik kas OSIS atau Dansos kepada murid-murid, memanfaatkan sifat Mera yang memang mirip dengan preman pasar.

"Betina nggak bisa banci Mera... " Riri kemudian menarik Mera teman preman berkedok bendahara nya itu untuk kembali berjalan tanpa menghiraukan mereka.

"Emang ini ada apa sih weh...?, tumben banget orang-orang gerudukan mau ke kantin semua?! " Dumel Mera yang sudah ditenangkan Riri di sampingnya.

"Emang lagi laper...? Mungkin? " Jawab Ara santai, sebenarnya ia juga tidak yakin dengan jawabannya tersebut, pasti ada sesuatu.

"Huh!, bakal kehabisan nih kita kayakny-

Gedubrak!

Nasib sial mungkin sedang ingin singgah lebih dahulu pada Mera saat ini, belum sampai 5 menit berlalu, Mera kembali ditabrak seseorang yang parahnya mempunyai badan 3 kali lebih besar dari tubuhnya, sehingga kejadian jatuh tersungkur dramatis di dinginnya lantai koridor pun tak bisa dihindari oleh tubuh kecilnya.

"Anj-" Umpat Mera tertahan, tidak jadi melanjutkan bahasa kasarnya, dengan gerakan perlahan cewek itu duduk bersimpuh "Ya Allah... Jika cobaanmu ini berasal karena hamba sering berkata kasar, maka maafkanlah dosa lisan hamba yang kotor ini Ya Allah.... "

Pletak!

"Bngst!, lo ngapain njitak gue, Riri?! " Teriak Mera yang ternyata sudah hilang tobatnya.

"Mera nggak pantes kalau jadi alim"

Gadis itu seketika tertegun sejenak, sekarang ia tahu disini siapa yang sesat.

"Ck, sekarang cepat bantuin gue...." Mera menjulurkan kedua tangannya ke atas, yang disambut sukarela oleh Riri dan juga Ara. Namun na'as, baru saja tubuh Mera terangkat setengah, terdengar suara notifikasi dari Riri dan...

AtharaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang