❐⛓04. Penghuni Hati

571 94 7
                                    

♡⃝   ⚜Karakter Minggu Ini⚜♡⃝   

Unlock:

Akira's Note:  Cerita ini hanya fiksi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akira's Note:  Cerita ini hanya fiksi. Akan dilanjut jika ada 5 vote + 2 komen. Kurang dari itu, gak ada chapter baru


•••

Sena si Penyihir matahari

Itu identitas Sean sekarang.

Untuk menyelamatkan diri dari para pelayan di mansion sihir, Sean akhirnya memutuskan untuk menjadi Sena dan memerankan tokoh penyihir jahat sampai akhir. Meskipun Sean tahu, banyak masalah yang akan dihadapi untuk ke depannya nanti---termasuk beradaptasi dengan tubuh Sena.

Sejak dulu Sean bukan orang yang pantang menyerah. Dia sudah banyak mengalami musibah di dunianya dulu. Sean belajar dari kegagalan yang telah dia lalui. Lalu sekarang? Ini tantangan baru untuk membuat Sean semakin kuat ke depannya nanti.

Mulai sekarang, nama Sean adalah Sena.

"Nona Sena? Kenapa Anda berhenti berjalan? Sekarang sudah waktunya Anda untuk pergi ke kelas pendidikan bangsawan," peringat salah satu pelayan.

Sean tersentak, dia bangun dari lamunannya. Setelah itu, dia melirik ke kiri dan ke kanan. Tepat di sampingnya, berdiri dua orang penyihir dengan jubah berwarna merah menyala. Sean lupa, jika dirinya harus terbiasa dengan panggilan Sena.

Kedua pelayan mengantar Sena untuk mengikuti kelas bangsawan, setelah Sena terus melakukan hal-hal aneh. Sena ingin berucap, tetapi bibirnya langsung menahan diri. Setelah diteliti lebih jauh, sosok Sena yang asli adalah seorang penyihir jutek dan hanya perhatian pada Stefan saja.

Jadi, sebenarnya Sena tak perlu banyak bicara, atau membalas ucapan para pelayan. Berbeda lagi dengan Sean, yang sangat suka menimpali ucapan orang lain, atau bahkan menyindir, berdebat dengan seseorang yang tak dia sukai di depan orang itu sendiri.

Bukannya menjawab, Sena malah berpura-pura bersikap dingin dan melanjutkan perjalanannya. Dia melewati lorong panjang, dengan pernak-pernik kuno. Sepanjang perjalanan, Sena berharap dirinya bisa bersikap dingin dan tak banyak bertanya.

Namun gambaran Sena yang dingin, langsung terhapus ketika penyihir itu berjalan melewati kelasnya begitu saja. Para penyihir langsung menepuk bahu Sena, dan memperingati, "Nona Sena, kelas Anda ada di sini. Memangnya Anda sekarang mau ke mana?"

"Apa Anda masih lupa ingatan?" lanjut rekan penyihirnya.

Sena berdecak di dalam hati. Saking ingin bersikap cuek, Sena sampai belum mencari tahu tentang sekolahnya. Mau tak mau, Sena berpura-pura memegangi keningnya. Dia memberi alasan, "Sepertinya, ini efek dari menabrak batu karang. Jadi, aku agak amnesia."

"Batu karang? Memangnya di telaga sihir ada batu karang? Bukannya di laut saja, yang ada batu karang?" tanya salah satu penyihir.

Sena mengepalkan kedua tangannya, sampai muncul percikan api di tangannya. Spontan, para penyihir langsung terdiam, dan berkata, "Baik, baik, baik. Mungkin saja ingatan Anda memang sedikit bermasalah, tetapi kami nanti pasti akan membantu Anda Nona. Jangan khawatir."

TEMPTED BY SUN WITCH [SUNGSUN JAYNO]Where stories live. Discover now