❐⛓03. Hukuman Manis

673 99 15
                                    

♡⃝   ⚜Karakter Minggu Ini⚜♡⃝   

Unlock:

Akira's Note:  Cerita ini hanya fiksi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akira's Note:  Cerita ini hanya fiksi. Akan dilanjut jika ada 5 vote + 2 komen. Kurang dari itu, gak ada chapter baru

•••

"S*al. Apa yang terjadi dengan jantungku?" tanya Sean pada dirinya sendiri.

Ada sebuah magnet yang menarik Sean untuk semakin dekat pada Stefan. Harus Sean akui, jika paras Stefan mampu membuatnya merasa kurang tampan di dunia nyata. Namun, ketika Sean berada di tubuh Sena, seluruh tubuhnya mendadak membeku. Dia tak pernah merasakan perasaan aneh, di mana jantungnya berdetak dengan kencang, bersamaan dengan deru napas Stefan yang terasa di kulit wajahnya.

Ini terlalu dekat. Sean pikir, berada di dekat Stefan akan membuatnya membeku karena mati kedinginan. Namun, semua tebakannya meleset jauh. Karena kenyatannya, Sean membeku karena merasakan deru napas hangat, dan tarik Stefan untuk semakin dekat dengan tubuhnya.

"Apa hukuman yang pantas diberikan untuk penyihir jahat sepertimu?" tanya Stefan.

Ketampanan Stefan membuat Sena terpana. Lalu si*lnya lagi, Sean tak bisa mengendalikan tubuh penyihir itu. Bukannya merasa takut dengan ancaman, bernada dingin dari Stefan. Sean malah merasakan bunga-bunga bermekaran di hatinya. Dia ingin terus menempel dengan Stefan, meskipun harus dihukum sekali pun.

"Mungkin menghabiskan satu malam penuh kehangatan bersamamu, Pangeran Es," balas Sean tanpa sadar.

Stefan semakin menatap tajam ke arah Sean. Sementara Sean sendiri memelototkan mata, lalu menutup bibirnya dengan kedua tangannya. Dia tidak bermaksud untuk menggoda Stefan, apalagi sampai memberinya kedipan nakal. Semua itu dilakukan tanpa Sean sadari. "Tidak. Apa yang bibir s*alan ini katakan?! Ini tidak benar, aku tidak bermaksud mengatakannya. Ini salah paham."

Saat kedua tangan Sean bergerak untuk menutup mulutnya, handuk yang dia pegang merosot ke tanah. Namun, sebelum tubuh Sena kembali polos, Stefan sudah lebih dulu melepas jubah miliknya. Meskipun Stefan membenci Sena, tetapi pemuda itu memakaikan jubahnya ke tubuh Sena.

Semua perlakuan Stefan membuat Sean merasakan jantungnya semakin berdebar kencang. Bibirnya hampir lolos kendali, menyebut Stefan tampan. Namun, sebelum hal itu terjadi, Sean sudah lebih menggigit bibir Sena.

Stefan tersenyum kecut, lalu memberitahu, "Jangan terlalu senang dulu. Aku melakukan hal ini supaya kau tidak kabur, dan supaya aku berhasil menangkapmu. Sekarang, ayo pergi ke penjara!" jelas Stefan.

Sean menggerutu dalam hati. Sudah jelas, jika Stefan membenci dan menatapnya dengan tatapan menakutkan. Namun, sang pemilik tubuh tidak merasa takut sedikit pun. Dia malah merasa senang, karena bisa berada dekat dengan Stefan.

TEMPTED BY SUN WITCH [SUNGSUN JAYNO]Where stories live. Discover now