Dunia Novel 01 == Part 12

Start from the beginning
                                    

'Ini jantung kenapa sih berdetak sangat kencang apa gue punya riwayat penyakit jantung yah, wah harus diperiksa ini, nanti deh setelah kedua misi ini selesai gue priksa lah, ' batin Maira. "Wah anda nantangin saya tuan, baiklah lihat saja mobil ini akan saya perbaiki dengan baik, " Ucap Maira dengan sangat sewot, enak saja seorang Maira di tantangin seperti ini meskipun Maira seorang gadis tapi dia sangat ahli dalam mesin mesinan seperti ini, itu juga dibantu sistem sih hihihi.

"Buktikan, tidak usah bicara omong kosong, " Ujar pria itu meremehkan Maira.

"Okey siapa takut, kalau gue bisa benerin mobil ini, lo harus traktir gue makan sepuasnya, tapi kalau gue gak bisa lo boleh deh minta apa saja sama gue, gimana, " Tantang Maira kepada pria itu. Dan tanpa pikir panjang pria itu menerima tantangan yang Maira kasih.

"Okey saya Terima tantangan kamu, tapi kalau kamu kalah, kamu harus mau jadi pendamping saya gimana, " Tawar pria itu dengan entengnya membuat Maira melongo di tempatnya.

"Lah gak bi______, " Ucapan Maira terpotong karena pria itu menaruh telunjuknya di bibir Maira.

"Sutttt gak penolakan, cepatlah kerja tantangan ini, " potong pria itu dengan sebelah alisnya yang di naikkan ke atas.

"Okey liat nih, " Ujar Maira memulai tantangan ini. Dia mulai mendekati mesin mobil itu dan melihat apa yang harus dia lakukan. 'Tem cepat elah gue harus ngapain ini, lagi pula ini kan yang lo minta, bantuin ngapah sih, 'batin Maira berbicara dengan sistem.

Tenang Nona serahkan sama saya, anda tinggal memasangkan kabel yang berwarna kuning ke warna biru, setelah itu biar saya yang kerjakan dan nanti akan saya kasih tau anda untuk menghidupkan mobil ini. Terang sistem membuat Maira tersenyum bahagia.

'Nah gitu dong, ' Ucap Maira kesenangan. Setelah itu Maira melakukan yang di perintahkan oleh sistem dengan memasang kabel berwarna kuning ke warna biru, setelah itu.

Clingggg...

Sudah Nona anda tinggal menyalahkan mobil ini semuanya sudah terkendali.

'Bagus gitu dong bentar gue nyalahin dulu, ' ucap Maira kepada sistem. Kemudian dia berjalan menuju pintu kemudi dan menyalahkan mobil itu, dan benar saja mobil itu menyalah lagi dan membuat senyum Maira mengembang kemudian dia berjalan kearah pria itu dengan bangga.

"Gimana udah puas dengan hasilnya hmm, " Ucap Maira dengan senyuman miringnya itu.

"Okey saya akui bahwa kamu memang tidak untuk diremehkan, jadi kapan pun kamu minta traktiran dari saya, saya siap meluncur kemana saja. " Ujar pria itu dengan senyuman yang tidak pernah memudar saat ia bertemu dengan gadis ini. 'Kau tidak pernah berubah sayang, '. Batin pria itu.

"Okey nanti gue kabarin lo lagi, kalau gitu gue pergi dulu buru buru gue, " Ucap Maira kala melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 15 : 20 dan tanpa Maira sadari sebuah kalung terjatuh begitu saja. dengan tergesa-gesa Maira berlari dari sana menunju tempat yang sudah sistem bilang dari awal.
'Cih, ceroboh sekali gadisku ini, ' Ucap pria itu ketika melihat kalung yang sangat ia kenalin itu, kemudian dia mengambil kalung itu dan memasukkan nya kedalam saku jasnya. Apa katanya gadisku, entahlah dia sudah mengklaim bahwa gadis itu adalah gadisnya, karena gadis itu menginginkannya kepada gadis yang sudah dia sia siakan selama ini.

 Second world transmigration (Terbit) Where stories live. Discover now