Dunia Novel 01 == part 07

Start from the beginning
                                    

"Gak mau 4 hari di rumah sakit itu sangat lama Abang, hiks," Ucap Maira karena dia sudah tidak tahan untuk memulai misi yang di kasih sistem kepadanya.

"Mau atau engga, " Tanya Randi dengan sangat tegas.
"Hmmm yaudah iya aku Mau, tapi janji yang setelah 4 hari di rumah sakit aku langsung pulang, " ucap Maira dengan tidak ihklas dia mengiyakan ucapan Randi daripada tidak sama sekali kan.

"Iya abang janji, asalkan kamu harus sehat terus jangan pergi lagi kerumah sakit okey, " Kata Randi dengan lembut sambil mengusap kepala adiknya itu.

"Yes makasih abang, " kata Maira dengan senyuman yang mengembang membuat semua orang disana ikut tersenyum, ia memeluk Randi erat.

"Iya sama sama baby, maafin abangnya tadi udah bentak kamu, " ujar Randi merasa bersalah karena sudah membentak adik kesayangannya itu.

"Iya gak papa ko abang, tapi jangan di ulangi lagi ya, " pinta Maira, ia jadi marasa takut aja dengan aura yang di keluarkan oleh Randi tadi.

'Ehk anjirr ko gue baru sadar ya, adik gue ko jadi lebih cantik ples imut deh, ihkkk jadi makin sayang deh gue, 'Batin Rendi, ia merasa gemas sendiri dengan Adiknya itu.

'Shittt, tahan ran, dia adik lo jangan sampai gue kelepasan dengan perasaan sialan ini, ' Batin Rendi menatap Maira dengan penuh kasih sayang.

"Yaudah lebih baik kamu tidur ya sayang, supaya kamu bisa pulang okey, " ucap mamah Kirana sambil membantu membaringkan tubuh Maira di brankar, sambil mengelus kepala Maira dengan lembut. Kemudian, tak lama dari itu kepala keluarga atau papa Aldi angkat bicara memecahkan keheningan yang terjadi disana.

"Kita harus bahas masalah keluarga biadap itu di ruangan bawah tanah SEKARANG, " tekan nya di akhir kalimat dan pergi dari sana bersama sang istri.

' Lihatlah sayang kami akan membuat keluarga biadap itu menderita, dan menyesali apa yang sudah mereka lakukan kepadamu, '

'Aku akan membalaskan dendammu kepada mereka de, '
Batiin kedua orang itu dan pergi dari ruangan Maira menuju ruangan yang di beritahu Oleh kepala keluarga itu.

== Flashback off ==

Setelah puas memandangi langit langit kamar Maira ia bangun dari tidurnya menjadi duduk.

"Hmmm mending gue mandi ajalah, lengket banget deh nih badan, " ucap Maira dengan menurunkan kakinya ke lantai, ia berjalan ke arah lemari yang terlihat berbagai kimono disana dengan berbeda warna.

"Ck, ck kimono aja banyak banget variannya, apalagi bajunya numpuk mungkin, "cibir Maira antara kagum dan iri. " huh dasar orkay bebas, "ucap Maira lagi sambil mengambil kimono berwarna putih dan pergi ke kamar mandi. Setelah 34 menit berkutat di kamar mandi, Maira ahkirnya keluar dengan kimono berwarna putih dan berjalan ke arah batt room yang ada di kamarnya.

Setelah masuk ia di suguhkan dengan pakaian yang beragam warna, ada gaun, dras, jeans, kaus, dan masih banyak lagi di lemari kaca yang berjejeran dengan baju yang berbeda-beda.
"Waw, serasa dibutik ini mah, gue kalau dijual berapa ya kita kira kira, " kagum Maira sambil terus berjalan melihat lemari kaca dengan baju, sepatu, tas, seragam, dan masih banyak lagi deh. Dan pilihan Maira jatuh kepada jeans hitam selutut memperlihatkan paha putih mulusnya, dengan kaus polos berwarna putih yang di masukan kedalam dibagian depan dan di biarkan dibagian belakang, dengan rambut yang di gulung asal ke atas yang memperlihatkan leher jenjangnya itu, Mmm pokoknya waw banget deh. Setelah dirasa rapih ia berjalan keluar dari batt room dan berjalan ke meja riasnya untuk melihat penampilan barunya. Yang ia lihat hanya seorang gadis yang sangat sangat cantik ples imut.

"Perfect, hmmm cantik banget sih gue, udahlah sekarang tinggal bujuk mama papa buat pindahin sekolah gue dan semuanya selesai, " ucapnya sambil berjalan keluar kamar, ia berjalan menuruni tangga. "Ehk iya si sistem mana deh, tem tem sistem, " guman Maira didalam batinnya dan tak lama dari itu sebuah hologram ada di pergelangan tangannya.

Clingggg

Sistem diaktifkan

Iya ada apa nona memanggil saya, sudah butuh saya iya. Ledek sistem yang mana membuat Maira memutar bola matanya malas.

"Gak gue cuman pangil aja, soalnya lo ngilang dah, " ucap Maira malalui batinnya.

Owuh itu karena beberapa hari kemarin saya sedang ada tugas nona. Kasih tau sistem.

"Hmmm emang ga ada misi gitu buat gue, " tanya Maira kepada sistem.

Ada nona, tapi setelah misi anda yang kemarin selesai, anda harus hati nona. Beritahu nya. Maaf nona saya harus membawa anda melihat sesuatu. Guman sistem.

"Gue harus lihat sesuatu apa sih tem" tanya Maira dengan penasaran.

Anda akan tahu nanti, tapi saya harap mental anda aman nona. Peringatan sistem kepada Maira, dan itu mampu mambuat jiwa kepo Maira bangkit.

"Iya apa sistem, lo lama kelamaan bikin erosi ya tem, " ujar Maira dengan memandang hologram itu sinis.

Bukan erosi nona tapi emosi. Koreksi sistem gereget dengan nonanya ini.

"Iya terserah gue lah emang masalah buat lo engga kan jadi mau bawa kemana gue sama lo sistem, heran dari tadi ditanya juga, " ucap Maira semakin kesal kala Sistem mengabaikan perkataannya.

Anda akan saya bawa kemasan lalu pemilik tubuh yang anda temptin sekarang, supaya anda lebih cepat menyelesaikan misi ini. Ucap sistem dengan serius.

"Jadi maksud lo, gue lama gitu nyelesain misi dari lo, gitu iya jawab aja sih" sewot Maira saat mengucapkan itu serasa dia di rendahkan.

Bukan begitu nona saya ingin anda lebih mandalami peran anda sebagi Maira disini, tolong mengerti lah nona. Sistem meminta pengertian dari Maira.

"Hmmm, okey okey, " ucap Maira pasrah.

Apa anda sudah siap nona. Tanya sistem kepada Maira.

"Ya gue udah siap tem, " jawab Maira dengan semangat.
Okey 1,,,2,,,3. Aba aba dari sistem, dan tak lama dari itu sebuah cahaya muncul mengelilingi Maira dan.

Clingggg...

Sistem Transportasi Melihat Masalalu Diaktifkan

[[[[[[[ ... bersambung... ]]]]]]]

Sekian perkenalannya...

See you makasih ya udah baca cerita aku

Semoga suka

Babayyyy







To be continued

 Second world transmigration (Terbit) Where stories live. Discover now